self-care

Jangan Merasa Bersalah, Begadang adalah Cara Terbaik Menyayangi Dirimu

Di saat orang lain mengarungi alam mimpi, aku memanfaatkan malam yang tenang nan tenteram untuk “me time”.
Penulis berbaring di kasur
Foto oleh Keshia Naurana Badalge

Aku menyeruput kuah mie terakhir, lalu bergegas mencuci mangkuk dan membuat kopi. Sambil menunggu kopi siap diseduh, aku meraih HP di atas meja makan untuk melanjutkan bacaan. “Oh sudah pukul 10 malam,” batinku begitu layar ponsel menyala.

Hari-hariku penuh dengan kesibukan, bahkan tak jarang sampai tidak punya waktu untuk diri sendiri. Aku baru bisa bersantai ketika malam tiba, seperti sekarang ini.

Iklan

Ya, aku sengaja begadang biar bisa me time tanpa gangguan. Aku baru tahu kebiasaan ini ada istilahnya, “Revenge Bedtime Procrastination”, setelah membaca twit viral beberapa bulan lalu. Istilah itu terinspirasi dari penelitian Belanda yang menjelaskan ketidakdisiplinan seseorang dapat membuat mereka kesulitan tidur tepat waktu.

Peneliti menyebutnya “bedtime procrastination”. Warganet Tiongkok kemudian menambahkan kata “revenge” alias “balas dendam”, sehingga frasanya terdengar lebih garang yaitu “Revenge Bedtime Procrastination” (報復性熬夜).

Aku tidak pernah langsung tidur setelah menyelesaikan aktivitas harian. Sudah bertahun-tahun aku melakukan ini, dan alasannya sesederhana ingin merasakan sedikit kebebasan. Aku menghabiskan malam dengan menulis, belajar online, membaca, menggambar, menyiram tanaman atau membalas chat (buat teman-teman yang bingung kenapa aku baru balas dini hari, sekarang kalian tahu alasannya). Pokoknya apa saja yang ingin kulakukan malam itu.

sleeping-late-self-care-revenge-bedtime-procrastination-busy-life

Foto oleh Keshia Naurana Badalge

Kehidupan malam terasa sangat menyegarkan untukku. Aku tidak perlu mengecek email, dan tak ada juga yang membutuhkan bantuan. Waktu sepenuhnya menjadi milikku.

Di pagi hari, sebagian besar waktuku tersita oleh sekolah/pekerjaan dan urusan rumah. Orang tuaku dulu jarang di rumah, sehingga aku hanya bertiga bersama adik dan kakek. Ketika aku masih 15 tahun, setiap hari aku bangun pagi-pagi sekali untuk menyiapkan sarapan, membersihkan kotoran kakek, mengajak anjing jalan-jalan dan membantu adik berangkat sekolah. Aku baru pergi ke sekolah setelah semuanya selesai. Lalu sepulang sekolah, aku akan belanja kebutuhan sehari-hari, pergi ke kantor pos, memasak makan siang, menyiapkan obat kakek, mencuci baju, memberi makan anjing, beres-beres rumah dan membantu adik mengerjakan PR. Begitu seterusnya.

Iklan

Di saat orang lain meringkuk nyaman di tempat tidur, aku baru bisa mengurusi diri sendiri.

Saat masih sekolah, biasanya aku mengerjakan PR di malam hari. Bahkan setelah pindah ke New York, pekerjaan dan kewajiban bersosialisasi—serta pacaran—terus menggerogoti waktuku. Makanya aku tetap menjalani kebiasaan me time di malam hari. Begitu teman satu kamar tidur dan HP-ku sepi dari email atau chat masuk, aku mulai memikirkan: Enaknya malam ini ngapain ya?

Bagiku, “revenge bedtime procrastination” bukan sekadar mengecek medsos sampai lupa waktu. Aku melakukan apa saja yang membuat hati senang. Bisa dari hal kecil macam mandi dan mendengarkan musik, atau beli bunga dan baca buku di kafe 24 jam. Terkadang aku melanjutkan artikel yang sengaja disimpan untuk dibaca nanti, atau menonton film atau video yang aku lihat di newsletter tadi pagi.

sleeping-late-self-care-revenge-bedtime-procrastination-busy-life

Foto oleh Keshia Naurana Badalge

Kebiasaan ini masih suka muncul ketika aku punya pacar. Betapapun menyenangkannya tidur pelukan sama doi, terkadang aku menyelinap keluar kamar pelan-pelan buat me time. Pernah beberapa kali aku melihatnya tersenyum kecil sambil tidur, seolah-olah tersadar aku sudah tidak ada di sampingnya.

Mungkin istilah “balas dendam” kurang tepat dalam kasusku. Menyisihkan waktu untuk diri sendiri termasuk self-care, bahkan ketika itu dilakukan di malam hari sekalipun. Kalian bisa menjaga kewarasan setelah seharian penuh menenggelamkan diri pada pekerjaan. Begadang adalah caraku mengembalikan fokus dan mengusir segala hiruk-pikuk pikiran di siang hari. Inilah kesempatanku menyayangi diri.

Follow Keshia di Twitter.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE ASIA.