media sosial

Fitur Baru Twitter Kemungkinan Bisa Menghentikan Perundungan Online

Twitter tengah menguji coba fitur yang dapat membatasi tweet balasan yang mention akun. Tapi, apakah cara ini benar-benar efektif?
meme see it

Twitter akan menghadirkan fitur baru yang bertujuan menciptakan “ruang aman dan nyaman” untuk semua orang. Pengguna nantinya dapat memilih siapa saja yang bisa melihat dan membalas twit mereka.

Fitur “don’t @ me” masih diuji coba kepada sejumlah orang di seluruh dunia. Setelah diluncurkan, pengguna akan diberi tiga pilihan sebelum mengunggah twit, termasuk mengizinkan siapa saja melihat dan membalasnya, hanya orang-orang yang diikuti, dan hanya pengguna yang disebut. Jika kalian memilih salah satu dari dua pilihan terakhir, fitur ‘balas’ takkan bisa diklik pengguna yang tidak diberi akses.

Iklan

Sebenarnya ini fitur yang bagus jika digunakan dengan tepat, dan bisa membuat pengguna merasa lebih aman ketika bermain Twitter. Akan tetapi, hal ini mustahil terjadi selama budaya “subtweet” alias mengunggah tangkapan layar kicauan seseorang masih ada. Perundungan online tidak berhenti begitu saja setelah fitur barunya berlaku. Pengguna lain mungkin tidak dapat membalas langsung, tapi mereka masih bisa me-retweet, menyukai dan mengutip twit yang dibatasi.

“Suatu percakapan publik dikatakan bermanfaat jika orang lain bisa berpartisipasi dan memahami apa yang terjadi,” kata Suzanne Xie, direktur manajemen produk Twitter, dalam pernyataan terkait fitur baru. “Dengan begitu, kami berusaha meningkatkan fitur yang memungkinkan pengguna untuk nimbrung sambil tetap memiliki kendali atas percakapan yang mereka mulai.”

Masalahnya, bukan tak mungkin fitur ini dijadikan alasan untuk mengekang kritik dan teguran yang ditujukan kepada politikus atau siapapun yang kerjaannya bikin twit penuh kebencian (kayak Trump). Ujaran kebencian dan disinformasi akan semakin merajalela karena akses membalas twit sudah dibatasi.

Langkah ini mungkin bisa mengendalikan perundungan, tapi Twitter harus bekerja lebih keras lagi untuk menyensor dan memblokir akun-akun yang menyulut kebencian dan menciptakan perundungan itu. Pada akhirnya, fitur “don’t @ me” mempermudah pengguna bertindak semaunya dan menyebarkan pandangan berbahaya karena tidak ada yang bisa menegur mereka.

Artikel ini pertama kali tayang di i-D