FYI.

This story is over 5 years old.

Olahraga

Mengenal Lebih Dekat Para Pembalap Liar Jakarta

“Balapan bikin adrenalin kita terpacu, dan suasana jadi makin seru kalau dikejar polisi.”

Semua foto oleh penulis

Fenomena balapan motor liar sudah dari dulu ada di Indonesia. Aksi ini semakin populer di kalangan pemuda berkat bengkel-bengkel pinggir jalan yang memfasilitasi siapa saja yang tertantang menunjukkan keahlian balapannya atau sekadar ingin memamerkan suara motornya yang sangar. Mekanik akan memilih pembalap (joki) yang pantas mewakili nama baik bengkel dalam ajang balapan liar ini.

Para pembalap liar biasanya berkumpul di jalanan ibu kota Jakarta pada dini hari. Alasan mereka balapan beragam. Ada yang taruhan, kepengin populer, dan agar digandrungi banyak perempuan. Malangnya, aksi yang awalnya hanya untuk bersenang-senang malah berujung fatal. Banyak joki yang mati saat sedang balapan. Inilah alasan mengapa aparat kepolisian Jakarta merasa bertanggung jawab untuk memberantas aksi balapan liar. Mereka juga mempertimbangkan dibangunnya sirkuit balapan yang sah. Upaya kepolisian yang semakin gencar melakukan operasi razia membuat para joki tidak berkutik. Karena itu, kami menemui tiga joki untuk membahas segala aspek balap liar, dan menanyakan pendapat mereka soal upaya penegakan hukum terhadap aksi mereka.

Iklan

Andri, 19

VICE: Hai Andri, bisa ceritakan proses penyelenggaraan balap liar?
Andri: Ceritanya gue dan Amoy punya bengkel. Nah ada orang dari bengkel Amoy main ke bengkel gue dan ngajak balapan. Sebelum pastiin ikut, gue bakalan cek dulu kapasitas mesin motor gue gimana. Kalau misalnya enggak sebagus Amoy, gue akan nolak. Gue baru akan deal kalau motor kami selevel. Kami nyebut ini “melamar” ya. Taruhannya sih tergantung ada berapa banyak orang. Misalnya, orang Amoy kasih Rp200.000. Nah kalau kelompok Amoy kalah, gue ambil deh uang taruhannya.

Habis itu apa?
Kalau udah deal, kami akan janjian di suatu tempat. Misalnya lagi nih, di mal. Kami juga akan pilih waktu dan jarak balapannya. Habis itu baru kami bertarung.

Ada berapa banyak yang ikutan?
Tergantung. Bisa 20 atau 30 orang. Kadang ada juga orang yang nonton terus pengen ikutan. Jadi gak tentu jumlahnya.

Uang taruhannya buat diri sendiri atau bengkel?
Buat bengkel lah. Kalo mereka enggak gabung di bengkel, baru uangnya buat mereka. Kami tuh balapan karena sensasinya lho. Terus puas rasanya kalau kita menang. Bengkel dan joki jadi terkenal. Orang lain bakalan ngomong, “Gila mereka jago banget. Kita enggak bakalan bisa menang deh.” Kalau kalah, mereka akan modif motornya sampai bisa lebih bagus dari lawan.

Ada joki perempuan, kah?
Ada, tapi enggak banyak.

Aksi balap liar lagi sepi banget ya sekarang. Pasti gara-gara polisi ya?
Jadi serba susah sekarang. Kalau dulu mah polisi cuma nakut-nakutin kami saja. Tapi sekarang mereka pakai gas air mata buat bubarin acara.

Iklan

Seriusan?
Iya serius. Dulu, tiap polisi nakut-nakutin, kami bakalan bubar. Kami balik balapan lagi kalau mereka sudah pergi. Mungkin kalau sekarang mereka makin kesal sama kami, jadi mereka pakai gas air mata.

Gila sih.
Mereka pakai gas air mata buat bubarin acara. Nanti kami bakalan pergi dari situ dan cari jalanan lain di sekitaran Jakarta Timur.

Pei, 23

Dengar-dengar balapan mulai dari orang beda bengkel ya?
Pei: Kebanyakan sih gitu, tapi enggak selamanya seperti itu. Kadang kami ajak teman satu geng buat balapan juga.

Lo taruhan juga?
Oh pastinya. Tapi jumlah uangnya tergantung kami maunya berapa sih. Pokoknya harus udah deal taruhan berapa-berapa sebelum balapan.

Pernah tertangkap polisi pas lagi balapan?
Pernah, seminggu yang lalu.

Lo diapain di kantor polisi?
Polisi cuma tanya kelengkapan surat kayak KTP atau SIM gitu sih palingan.

Kenapa lo tertarik balapan?
Karena hobi! Balapan bikin adrenalin kita terpacu, dan suasana makin seru kalau dikejar polisi.

Biasanya pakai motor apa kalau balapan?
Yang udah dimodif. Biasanya kami beli spare part di beberapa toko. Tapi kalau kerangkanya yang diproduksi massal. Kami modif motor biar lajunya bisa lebih cepat.

Sam, 24

Balapan liar dianggap ilegal. Apa tanggapan lo?
Sam: Balapan liar sudah ada sejak dulu. Dari awal masih pakai jalanan di Kemayoran waktu 2000 lalu.

Menurut lo kenapa polisi menentang balapan liar?
Paling karena meresahkan warga. Kan kami selalu balapan tiap larut malam, dan mereka butuh istirahat. Jadi merasa terganggu dengan suara motor kami.

Iklan

Apakah pihak kedua bengkel bermusuhan kalau sedang tidak balapan?
Enggak ada yang musuhan. Hanya polisi yang enggak menyukai kami.

Tapi katanya mereka tidak akan menangkap kalian?
Memang. Mereka biasanya hanya tanya kelengkapan surat. Kalau kami punya lengkap, ya kami akan dibebaskan. Mereka juga enggak akan suruh kita bayar asal tidak pernah melakukan tindakan kriminal.

Pernah balapan sambil mabok?
Enggak pernah.

Tapi sering terjadi kecelakaan saat balapan ya.
Benar, selalu ada kecelakaan di tiap balapan, hahaha.

Ada yang pernah sampai mati?
Beberapa kali ada yang mati. Biasanya mereka mati atau lumpuh total. Makanya kami coba balapan dengan baik.

Apa lo pernah ditangkap polisi atau kecelakaan?
Gue pernah ngalamin kecelakaan dua tahun lalu. Kaki gue hampir patah. Jadi waktu itu gue dikejar polisi dan motor gue rusak.

Apa itu setimpal?
Enggak terlalu, tapi sekarang enggak ada alasan untuk berhenti balapan. Kami balapan bukan karena uang, tapi karena ada kepuasan tersendiri. Bangga banget kalau menang.

Jangan lupa follow Stanley di Twitter .

Artikel ini pertama kali tayang di VICE Amrik Oktober 2015 lalu