Pandemi Corona

Social Distancing Makin Penting, 60% Pasien Corona di Indonesia Orang Tanpa Gejala

Ini panduan memahami tertular covid-19 meski tak ada gejala. Peringatan: meskipun sehat, mereka masih bisa menularkan virus ini ke orang lain.
Data Kemenkes 60% Pasien Corona di Indonesia Orang Tanpa Gejala
Warga Lio Genteng di Bandung saling jaga jarak saat menerima pembagian makanan gratis dari tetangganya selama pandemi Covid-19. Foto oleh Timur Matahari/AFP

Kita bisa sehat namun tetap punya virus. Kalimat ini sebenarnya udah kita pelajari dari berbagai kasus corona di luar negeri beberapa bulan lalu, saat itu Indonesia masih merasa kebal berkat nasi kucing. Sejak corona membuktikan nasi kucing enggak ada ngaruhnya dan menyerang ribuan orang di Indonesia, Orang Tanpa Gejala (OTG) mendominasi angka pasien positif Covid-19. Juru Bicara Presiden untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, lebih dari setengah penderita corona adalah OTG. "Hati-hati, sekarang gambaran yang terbanyak, hampir sekitar di atas 60 persen atau ada yang mengatakan sampai 70 persen penderita positif Covid-19 tanpa gejala," kata Yuri dilansir Kompas.
Kasus positif di Solo atas nama Purwanti salah satu contohnya. Selama menjalani isolasi, ia mengaku tidak demam, batuk, pilek, maupun sesak napas.

Iklan

Yang berubah dari kehidupannya cuma satu: ia jadi gampang haus."Waktu dirawat saya ditanya dokter keluhannya apa, ndak ada. Cuma waktu itu di rumah sakit itu rasane ngelak [rasanya haus] gitu lho, Pak. [Pengin] minum terus gitu rasane, cuma itu thok,”
kata Purwanti, masih dari Kompas. Purwanti diketahui mengidap Covid-19 setelah suaminya yang positif meninggal dunia sehingga ia diharuskan menjalani tes. Dalam kasus Covid-19, virus punya masa inkubasi selama 2-14 hari. Namun, rata-rata, gejala baru muncul pada hari kelima. Artinya, empat hari pertama seseorang dengan virus adalah OTG. Ketika dirinya memutuskan jalan-jalan karena merasa sehat, kemungkinan ia menulari orang lain jadi sangat besar. "Kemungkinannya sewaktu menginfeksi orang, orang itu tidak sakit. Dia membawa-bawa virus corona di saluran napasnya tapi daya tahan tubuhnya cukup kuat untuk mempertahankan kesehatannya," kata Dokter Spesialis Paru-paru Mohamad Fahmi di akun YouTube pribadinya.
Di Sumatera Barat, Kepala Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Andani Eka Putra mengatakan, 30 persen positif Sumbar adalah OTG. "Betul, 30 persen lebih atau lima dari total pasien Covid-19 di Sumbar tanpa gejala. Mereka tanpa gejala dan hasi laboratoriumnya positif. Inilah yang perlu diwaspadai," kata Andani. Yang terbaru, dua pasien positif pada 6 April juga termasuk OTG dan diminta pihak rumah sakit mengisolasi diri secara mandiri saja. Kata Andani, imun bagus memang membuat tubuh tahan dari gejala corona. Namun, virus akan tetap bertambah banyak di tubuh dan menunggu saat-saat manusia lemah untuk menunjukkan gejalanya. Contoh OTG lain terjadi di Malang dan Karawang (sang bupati, Cellica Nurrachdiana, juga ODP). Meski tidak punya data pasti, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Ichsan Mustari memprediksi OTG banyak berkeliaran di Makassar.

Iklan

"Kalau di Makassar ini analisis kami OTG pasti akan banyak karena ada local transmission seperti ini. Kenapa orang tanpa gejala itu banyak karena setiap orang itu kan punya perbedaan imunitas, punya ketahanan tubuh yang berbeda-beda. Sehingga bisa saja ada orang yang sudah punya virus tapi dia tidak nampak sakit berat," kata Ichsan kepada Detik.

Meskipun statistik menunjukkan data demikian, regulasi social distancing atau physical distancing atau apa pun itu namanya, yang levelnya lebih dari imbauan presiden, baru akan dilakukan di DKI Jakarta, provinsi dengan kasus positif terbanyak saat ini.

Kebijakan usulan Pemprov DKI ini sempat ditarik ulur Kemenkes sebelum akhirnya disetujui. Per Jumat besok (10/4), DKI Jakarta akan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Padahal gelombang pemudik dari Jakarta ke kota-kota lain di Jawa sudah terjadi sejak akhir Maret.

Udah lah, enggak keluar rumah sama sekali kecuali penting banget emang udah paling bener.