Kesehatan Mental

Terlalu Sering Sendirian Gak Bagus Buat Kalian yang Sulit Bersosialisasi

Studi menunjukkan orang yang mengalami gangguan kecemasan sosial jauh lebih bahagia saat menghabiskan waktu bersama teman.
winona

Kalian mungkin mengira rasa ketakutan berlebihan terhadap situasi sosial dapat diatasi dengan cara meluangkan waktu untuk diri sendiri. Namun, hasil penelitian terbaru justru membuktikan sebaliknya. Terlalu sering menghabiskan waktu sendirian ternyata dapat memperburuk kecemasan sosial yang dihadapi.

Iklan

Diterbitkan dalam Journal of Anxiety Disorders, studinya mengungkapkan bahwa seperti terapi eksposur (pemaparan), bepergian atau menemui teman dapat membantu orang mengenyahkan perasaan cemas dan gelisah di lingkungan sosial.

Untuk sampai pada kesimpulan ini, sejumlah ilmuwan dari University of South Florida mengamati kebiasaan kelompok sampel 87 orang dewasa di Amerika Serikat. 42 orang di antaranya telah didiagnosis mengalami gangguan kecemasan sosial, atau menunjukkan gejala-gejalanya. Melalui ponsel, ilmuwan memantau suasana hati dan lingkungan sosial para responden (kumpul-kumpul dengan teman atau sendirian di rumah) selama dua pekan. 

“Berlawanan dengan kepercayaan umum, kami menemukan penderita gangguan kecemasan sosial lebih bahagia saat menghabiskan waktu bersama orang lain,” simpul peneliti. “Rasa cemas atau khawatir tidak menghalangi mereka untuk bersenang-senang saat bersosialisasi.”

Ini seperti yang telah diprediksi ilmuwan: banyak penderita gangguan kecemasan sosial mungkin tidak sebahagia mereka yang tidak memiliki perasaan gelisah itu, tapi suasana hati mereka saat berada di sekitar orang tak serta-merta menjadi lebih buruk. Ini ada benarnya dan menarik untuk dipikirkan bagaimana gangguan kecemasan sosial memengaruhi perasaan kita. Coba bayangkan mana yang membuat perasaanmu lebih buruk: mengkhawatirkan siapa saja yang akan datang ke acara sebelum kalian jalan, atau pergi dan mengalaminya langsung di sana? Harus diakui kita kerap melebih-lebihkan sesuatu yang mungkin sebenarnya tidak seburuk yang dibayangkan.

“Orang dengan kecemasan sosial bukannya tidak memiliki keinginan dasar untuk terhubung dengan orang lain; mereka hanya kesulitan menghadapi situasi atau orang tertentu,: ujar Fallon Goodman, ilmuwan utama penelitian tersebut. “Jika kita mulai dari asumsi itu, kita bisa mengurangi mitos tentang kecemasan sosial yang problematis.”

Penelitian selanjutnya masih dari ilmuwan yang sama mengungkapkan, kita merasa lebih nyaman jika berkumpul dengan orang-orang terdekat, seperti pasangan, saudara dekat dan sahabat. Dengan demikian, kalian tak perlu merasa terpaksa menerima ajakan main dari teman sepupu hanya untuk menghilangkan perasaan buruk akibat kecemasan sosial.