Kiat Mujarab Menyelundupkan Alkohol Ke Dalam Lokasi Festival Musik

Cara paling gampang menghabiskan gaji dua bulan—apalagi jika jumlah cuma sedikit di atas UMR—adalah nonton konser musim panas di luar negeri. Celakanya, setelah menghabiskan hasil memeras keringat selama dua bulan, kamu bakal terjebak di antara cowok yang bau badannya enggak ketulungan lantaran belum mandi seminggu dan cowok lainnya yang teler entah habis menelan apa.

Di luar nasib tragis ini, pada dasarnya kamu akan menghabiskan waktumu bersenang-senang, dari nonton band-band kesayanganmu, berselfie ria dengan tongkat narsis, atau mungkin beruntung bisa skiddipapap singkat di dalam tenda. Tentu saja, menjalani semua aktivitas menyenangkan ini—terutama yang terakhir—bakal bikin kamu kehausan.

Nah, untuk menyelamatkan diri kalian dari siksaan bolak-balik dan ngantri di kamar mandi atau bar (serta agar kalian enggak kebanyakan menghamburkan uang), di bawah ini beberapa trik-trik mujarab untuk menyelundupkan alkohol ke dalam venue festival musik.

Kenapa? Satu penyitaan itu ngeselin. Dua, bir yang dijajakan di booth-booth festival musik biasanya dipatok harganya selangit. Rasanya sudah pasti enggak enak seperti kebanyakan dicampur air. Saking enggak enaknya, kamu sering bertanya-tanya jangan-jangan bir ini dibikin agar kamu cepat pipis dan beli bir lagi. Makanya, daripada bertanya-tanya dan suudzon sama pengelola festival, mendingan kalian menyelesaikan masalah ini dengan diam-diam memasukkan bir atau sebangsanya—yang rasanya beres tentunya—ke dalam kawasan penyelenggaran festival musik.

Untuk dapat menyelundupkan minuman beralkohol melewati petugas pemeriksa di gerbang lokasi konser, kalian memerlukan kalang bekas minuman bersoda, sebuah cutter, dan tentu saja kaleng bir. Potong bagian bawah kalang soda—lebih bagus jika kamu sempat menghabiskan isinya dulu—lalu robek. Setelah itu, masukkan botol bir ke dalam botol bekas minuman soda ini.

Dengan cara ini, kadang kamu bisa melenggang masuk venue membawa bir karena petugas menyangka kamu cuma menenteng kaleng minuman soda.

Ingin cara yang lebih imajinatif, kocak sekaligus menantang? Coba deh sembunyikan sebotol minuman beralkohol dalam tumpukan roti yang masih dalam kemasannya. Inspirasi trik yang satu ini berasal kasus tertangkapnya seseorang lelaki yang menyelundupkan obat-obatan dalam kotak-kotak berisi asparagus. Intinya sih, selama paduannya benar, kalian akan selamat dari razia alkohol di gerbang venue.

Plus, kalian bisa dikira jadi manusia yang lebih bermartabat. Contohnya, bila alkohol itu disembunyikan di tumpukan roti, bersama sayur-mayur dan buah-buah, petugas penjaga gerbang paling cuma nyengir lantaran menganggap kalian sebagai pengunjung konser plus vegan yang doyan piknik.

Nah, yang satu ini khusus untuk para cewek. Biasanya cowok kalian suka protes kalau tas kalian itu fungsinya sudah sebelas duabelas dengan kantong Doraemon. Segala macam benda ada di sana. Bekas resep yang lupa ditebus, lipstik, tiket nonton sampai, oh ya, pembalut cadangan yang keberadaanya saja sudah kamu lupakan.

Nah, sekarang, cowok kalian bakal menyembah kalian sebab tas kalian ternyata malah jadi alat paling praktis menyelundupkan minuman beralkohol. Dijamin, pas kalian masuk venue, petugas enggak akan menggeledah tasmu secara mendetail—kan wajar kalau isinya banyak banget. Tapi please, jangan mau disuruh-suruh cowokmu menyelundupkan minuman mereka. Tas atau dompet kalian adalah otoritas kalian. Lakukan jika sedang merasa ingin menyelundupkan minuman kesayangan kalian sendiri.

Trik berikutnya memadukan anggur yang masih segara dan minuman beralkohol yang manis. Yang kamu perlu kerjakan adalah menyuntikan minuman itu ke tiap anggur. Ini cara yang efisien banget tapi bikin nagih banget. Hati-hati aja deh.

Menyembunyikan segala macam hal—dari identitas sampai keyakinan—sudah jadi kebiasan manusia sejak dahulu kala. Sejumlah aliran dalam Islam, misalnya, mengenal konsep taqiyyah alias praktek penyangkalan identitas diri sebagai muslim guna menghindari penyiksaan dan persekusi. Di masa feudal jepang, teknik-teknik penyusupan ala ninja dimanfaatkan mengumpulkan informasi demi kepentingan politik dan militer.

Di kancah penggila festival, menyembunyikan alkohol selalu jadi seni tersendiri. Berikut dua metode klasik menyembunyikan alkohol: yang pertama dengan menempel kantung air panas di pundak dan menyedot isinya lewat sedotan sedotan plastik panjang, serta yang kedua dengan menempelkan botol berbentuk labu yang dilakban di pergelangan kaki untuk melewati pemeriksaan badan di gerbang venue.

Mau cara yang lebih manjur lagi? Beli fruit pouch deh. Benda satu ini sampai kapan pun imejnya tidak akan dicurigai. Alhasil, jika pun isinya diganti alkohol, petugas penjaga gerbang—biasanya berbadan besar dan nyeremin—enggak akan merasa curiga. Lagian, mereka lebih fokus mencari barang-barang terlarang di tasmu—ganja, misalnya—daripada melongok isi fruit pouchmu. Masalahnya cuma satu, petugas keamanan festival di beberapa negara luar sudah mulai mengendus trik ini. Artinya, hasilnya masih 50-50.

Tapi, kalau mau mengambil opsi yang disebut belakangan, caranya gampang kok: kosongkan isi fruit pouch. Jika kalian sudah pro, kalian engga harus merobek segel bungkusnya—dan ganti isinya alkohol. Malas mengeluarkan semua isi fruit pouch, santai.

Suntik saja alkohol ke dalam pouch tanpa harus mengeluarkan isinya. Paling banter, kamu enggak sengaja bikin cocktail puree buah, Enggak jelek-jelek amatlah untuk ditenggak sambil nonton musisi kesayanganmu manggung di sebuah festival.

Disclaimer: VICE tidak mengancurkan pembacanya mengonsumsi alkohol di luar aturan yang ditetapkan penyelenggara festival. Tetap nikmati alkohol dengan bertanggung jawab lho ya.

Arnaud adalah sutradara video klip yang rajin minum alkohol dengan bertanggung jawab. Karya-karyanya bsia dilihat di website dan blognya.

Artikel ini pertama kali tayang di MUNCHIES Spanyol