Penyelundupan Narkoba

Jastip Belanjaan Luar Negeri Mulai Jadi Modus Baru Penyelundupan Narkoba ke Indonesia

Kalau dapat orderan jastip dari kenalan, pastikan dulu ya barangnya bukan sabu.
Jastip Belanja di Luar Negeri Mulai Jadi Modus Anyar Penyelundupan Narkoba ke Indonesia
Foto ilustrasi jastip dan narkoba via pixabay / lisensi CC 2.0

Sudah hukum alam bahwa semakin banyak kasus penyelundupan narkoba dibongkar polisi, semakin kreatif pula kerja para pengedar narkoba.Seperti yang didapati 15 Agustus lalu oleh Kantor Bea Cukai dan Polres Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta. Seorang perempuan berkedok kurir jasa titipan (jastip), bisnis online yang emang lagi moncer parah, dicokok karena aslinya doi kurir narkoba yang diam-diam membawa 1,7 kilogram sabu.

Iklan

Pelaku berinisial AA berusia 22 tahun adalah suruhan seorang bandar narkoba berdomisili di India yang merekrutnya via Facebook. Hadeh, ini padanggak malu apa transaksinya dibaca sama Mark Zuckerberg?

"Jadi, pelaku ini (si bandar) merekrut seorang kurir asal Indonesia berinisial AA melalui FB, kemudian meminta AA melakukan jastip ke India dengan imbalan Rp15 juta,” ujar Kepala Bea Cukai Bandara Soetta Erwin Situmorang, dilansir Sindonews.

Erwin mengatakan, bandar narkoba yangnge- hire AA adalah pemain penting. Ia pernah menetap lama di Indonesia, masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO), dan termasuk ke dalam jaringan pengedar narkotika di penjara.

Dalam percakapan mereka di FB, bandar meminta AA untuk membawakan sejumlah barang jastip dari India ke Indonesia. Mengaku sedang BU banget, AA setuju saja dengan transaksi mencurigakan dengan orang asing ini, bahkan nggak kepo sama sekali barang apa yang akan dititipkan kepadanya. Terbanglah AA ke India dengan akomodasi dan transportasi yang sudah disediakan sang bandar. Tugas AA sederhana: ketemu di seseorang di sebuah hotel di India untuk mengambil barang titipan, kemudian menyerahkan titipan tersebut kepada orang lain di Bandara Soetta.

AA langsung mati gaya (dan kemungkinan bisa mati beneran karena ancaman pengedar narkoba biasanya hukuman mati) karena sesampainya di Soetta, polisi langsung menangkap AA di tempat pemeriksaan barang bawaan. Terkuak, barang titipan itu adalah sabu.

Iklan

"Ternyata di dalam barang bawaannya tersebut sudah disembunyikan sabu 1,7 kg," tambah Erwin. Setelah dibongkar, polisi menemukan sabu disimpan dalam empat boks parfum bermerek Mont Blanc, Gucci, dan Salvatore Ferragamo. Lalu ada satu boks lagi berisi ikat pinggang yang sudah dimodifikasi sebagai tempat penyimpanan sabu.

Polisi juga menangkap dua pria berinisial T dan LR yang diduga diminta menjemput barang hasil jastip Sis AA. Para kurir jaringan global ini dijerat dengan UU 35/2009 tentang Narkotika dengan ancaman maksimal pidana mati dan denda maksimum Rp10 miliar.

Sebulan terakhir Kantor Bea Cukai dan Polres Bandara Soetta emang lagi diserang kartel narkoba terus-terusan. Selama Juli-Agustus 2019 mereka sudah membongkar lima kasus penyelundupan yang melibatkan 16 kurir dari dalam dan luar negeri. Totalnya, polisi menyita lebih dari 5 kilogramsabu dan 13.917 butir pil ekstasi berkualitas tinggi dari Belgia. Kebayang nggak sih capeknya jadi polisi yang kebagian ngitungin jumlah butir pil ekstasi sitaan itu? Tiga belas ribu loh.

Anyway, Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi mengatakan kepada Detik, penyelundupan narkoba melalui jalur udara sampai saat ini masih jadi modus operandi favorit para bandar sabu. Sepanjang 2018, polisi Indonesia berhasil mengungkap 196 kasus penyelundupan narkoba via udara. Cara yang paling sering digunakan oleh para penyelundupan narkoba via pesawat adalah dengan ditelan dan dimasukkan ke dalam anus.