Lingkungan

Kuda Nil Peninggalan Pablo Escobar Bikin Pusing Kolombia Karena Doyan Bercinta

Dulu sang bos kartel cuma menyelundupkan beberapa pasang kuda nil dari AS. Karena tak punya predator, kuda nil ini jadi hama, beranak pinak, lalu berak di mana saja.

Ada satu binatang yang layak disebut hama paling mengganggu di dunia saat ini: kuda nil peninggalan bos kartel Kolombia, Pablo Escobar. Beberapa pihak menjuluki mereka ‘kuda nil kokain’, sebab diselundupkan Escobar ketika doi masih jaya sebagai penjual narkoba terbesar di dunia akhir dekade 80’an.

Satu ekor kuda nil dewasa bisa mencapai bobot 1,8 ton, dan bayangkan jumlahnya kini sudah nyaris ratusan di rawa-rawa pedalaman Kolombia. Tragisnya, ekosistem Kolombia secara alamiah tidak mengenal kuda nil (mengingat hewan ini aslinya hidup di Benua Afrika).

Iklan

Alhasil, kuda nil yang dulu diselundupkan Pablo Escobar tak memiliki predator alami. Mereka menjajah wilayah-wilayah kaya air, dari rawa, danau, hingga pinggiran sungai. Menurut ilmuwan, keberadaan kuda nil Escobar merusak lingkungan di Kolombia. Tinja maupun pipis kuda nil merusak tanaman dan ekosistem air, membuat ikan lokal kesulitan bernapas.

Menurut laporan polisi, Escobar dulu menyelundupkan kuda nil ini dengan membeli beberapa pasang kuda nil jantan dan betina dari kebun binatang di Amerika Serikat. Ketika Escobar tewas ditembak polisi pada 1994, kebun binatang rumah pribadinya di Hacienda Napoles terbengkalai. Kuda nil tersebut akhirnya kabur sendiri-sendiri ke mana mereka suka.

Kuda nil ini doyan sekali beranak, dengan jumlah yang terpantau minimal 80 ekor. Menurut laporan ilmuwan yang meneliti kawasan Puerto Triunfo, kuda nil peninggalan Escobar bisa saja sudah mencapai ratusan. Dari perkiraan peneliti, bila tidak ditanggulangi, populasi kuda nil tersebut bisa tembus hingga lebih dari 1.400 ekor pada 2039 mendatang.

Problem lainnya, masyarakat pedalaman Kolombia ternyata menyayangi kuda nil tersebut, yang dianggap jinak. Beberapa warga malah berinisiatif membuat paket wisata menonton kuda nil Escobar dari dekat, kepada turis lokal maupun mancanegara.

Alhasil, upaya untuk mengendalikan populasi rombongan kuda nil Escobar makin sulit. Sudah pernah dilakukan kastrasi bagi beberapa penjatan, namun menurut ilmuwan belum memadai. Saat ini tim dari pemerintah Kolombia baru bisa mengkastrasi satu kuda nil jantan per tahun. Jelas tidak imbang dengan kegemaran hewan ini bercinta dan beranak.

Pakar ekologi Nataly Castelblanco-Martínez menyebut satu-satunya solusi paling masuk akal adalah membunuh puluhan kuda nil lewat perburuan terukur. “Memang menyedihkan karena sebagian dari mereka harus dibunuh, tapi itu satu-satunya cara melindungi ekosistem negara ini dari spesies invasif,” kata Castelblanco-Martínez saat dihubungi VICE News. “Kuda nil memang lucu dan imut, tapi kalau tinja mereka merusak lingkungan, dampaknya tidak lucu lagi.”

Dari perhitungan Castelblanco-Martínez, idealnya ada 30 kuda nil yang perlu dibunuh dalam perburuan tiap tahun. Dengan demikian populasi mereka tetap terjaga dan warga yang menjadikan kuda nil obyek wisata tidak dirugikan.

Simak dokumenter VICE mengenai persoalan lingkungan akibat kuda nil peninggalan bos kartel Kolombia di tautan awal artikel ini