Penyadapan

Hacker Israel Sudah Bisa Menyadap Pembicaraan Lewat Lampu Bohlam Biasa

Tentu teknik ini punya kekurangan di sana-sini, tapi ide melacak obrolan lewat getaran di lampu itu seram juga. Hacker lain sebelumnya sukses membobol WiFi pakai lampu pintar di rumah.
Hacker Israel Sanggup Menyadap Pembicaraan Lewat Lampu Bohlam
Foto ilustrasi lampu bohlam via  Luca Nardone / Pexels

Penelitian yang baru saja dirilis oleh tim keamanan siber di Israel, memastikan teknik penyadapan percakapan pakai lampu bohlam bisa dilakukan. Kita tidak sedang bicara bohlam pintar yang terkoneksi dengan sistem komputer ya. Contoh yang mereka pakai cuma bohlam biasa yang sering kalian beli di minimarket kalau lampu kamar mulai redup.

Teknik ini dijuluki oleh tim gabungan peneliti dan hacker tersebut sebagai "lamphone attack". Tentu ada syarat yang harus dipenuhi agar penyadapan bisa dilakukan. Pertama, bohlam harus terpasang di langit-langit ruangan. Teknik ini belum bisa dilakukan pakai lampu meja. Kedua, jarak maksimal penyadapan adalah 25 meter dari ruangan yang ditarget. Plus, lampunya sebisa mungkin menyala dan terlihat ketika percakapan berlangsung.

Iklan

Apakah hacker sekarang sudah pakai ilmu sihir untuk memuluskan aksinya membobol atau mendapatkan data? Tentu tidak. Semua ini ilmiah. Tim dari Israel tersebut menjelaskan prinsip kerjanya. Jadi, detektor optik yang mereka ciptakan akan memantau getaran suara yang di sekitar bohlam dalam kondisi hidup. Bohlam, selama ini, sebetulnya menangkap semua jenis getaran suara dalam ruangan, mengubahnya menjadi gelombang elektrik yang berpengaruh pada cahaya yang dipancarkan.

Detektor bikinan tim Israel tersebut akan mengubah semua sinyal elektrik dan perubahan cahaya tadi menjadi kode biner digital, yang setelah diproses oleh komputer dan dianalisis lebih lanjut, dapat ditranskrip menjadi kata-kata utuh. Bahkan, dalam percobaan mereka, hasil penyadapan berhasil dikonversi menjadi rekaman suara.

"Selama ada bohlam tersebut, tidak diperlukan alat penyadapan lain terpasang dalam ruangan," kata salah satu peneliti yang terlibat. "Tapi, detektor harus bisa melihat dengan jelas bohlam yang ditarget tanpa ada obyek menghalangi untuk zoom lensa kamera."

Selain percakapan, teknik penyadapan ini diklaim para peneliti bisa secara akurat mengidentifikasi lagu yang sedang diputar. Suara hasil rekaman gelombang elektrik yang dipancarkan bohlam berhasil direproduksi menjadi lagu utuh The Beatles Let It Be dan Clocks-nya Coldplay yang diputar saat eksperimen.

Teknik penyadapan memanfaatkan piranti analog yang tidak terkoneksi Internet, bukan temuan baru. Namun, dari temuan yang didapat para peneliti Israel tersebut, metode pemantauan cahaya dan gelombang elektrik bohlam lebih akurat dibanding memanfaatkan alat-alat lain.

Iklan

Sekali lagi, perlu digarisbawahi, teknik ini belum sempurna. Bahkan ada banyak kelemahanya. Kalau kamar yang hendak disadap memiliki tirai tebal, atau tertutup obyek besar, maka penyadapan berisiko gagal. Selain itu, percuma juga jika penyadap sudah memantau bohlam di kamar tertentu, tapi pembicaraan justru berlangsung di luar pintu.

Bicara menyadap pakai bohlam, para peneliti Israel bukan yang pertama melakukannya. Pada 2019 lalu, seorang hacker sukses mendapatkan password WiFi sebuah rumah, hanya dengan mengakses lampu pintar yang seringkali terkoneksi dengan piranti Amazon atau Apple.


Follow Satviki di Instagram.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE India