FYI.

This story is over 5 years old.

Film

Mengenang Masa Kejayaan Film-Film Kelas B Indonesia Dekade 80'an

VICE menemui sutradara, produser, hingga perancang efek visual yang berjasa melahirkan film laga, silat, dan horor lokal pada masa itu. Mutunya mungkin buruk, tapi film-film Indonesia tersebut laris di pasar lokal maupun internasional.

Dekade 1980'an adalah masa-masa keemasan sinema Indonesia kelas B, baik dari genre horor, laga, maupun silat. Rerata jumlah penonton untuk film-film macam itu membludak, melebihi satu dekade sebelumnya. Walau secara mutu dapat diperdebatkan, namun penonton benar-benar menikmati hiburan film dalam negeri penuh adegan seks yang eksplisit, kekerasan, dan sadisme. Pada dekade 80'an pula, genre eksploitasi di Indonesia (sebutan lain untuk deretan film yang kerap dianggap kelas B tadi), akhirnya menemukan karakternya. Film horor dan laga lokal, misalnya yang dibintangi Suzanna atau Barry Prima, sukses diekspor ke pasar internasional—terutama untu segmen penyuka film obscure non-Eropa dan Amerika.

Iklan

Kejayaan itu berlangsung hingga pergantian dekade berikutnya. Munculnya televisi swasta, ditambah kemudian hantaman krisis ekonomi 1997, memporakporandakan lanskap industri film dalam negeri. Produser-produser lokal bertahan mengandalkan film mesum. Genre laga, horor, ataupun silat mati suri sebelum bangkit lagi memasuki Abad 21.

Dalam episode dokumenter VICE Guide to Film kali ini, kami sengaja mengenang kembali masa-masa keemasan film eksploitatif Indonesia. Untuk mendapat gambaran utuh mengenai faktor-faktor yang membuat genre tersebut sempat meledak, VICE mewawancarai sutradara, produser, penulis skenario, hingga pakar efek visual yang aktif di industri perfilman Indonesia dekade 1970 hingga 1980'an. Selain dengan pelaku sejarah, VICE juga ngobrol bareng Joko Anwar, sutradara muda yang mengaku tumbuh besar menonton film-film kelas B tersebut. Beberapa karyanya, semisal Kala dan Pengabdi Setan yang tayang tahun ini, disebutnya sebagai penghormatan terhadap sejarah sinema eksploitatif Tanah Air.

Simak dokumenter VICE ini di tautan awal artikel. Jangan lupa klik CC untuk melihat subtitle Bahasa Indonesia.