Ternyata Prank Bunuh Diri Ngetren di Indonesia, Bukan Cuma Kelakuan Aida Saskia di IG

Entah apa cita-citanya, tujuan hidupnya, dan visi-misinya, penyanyi dangdut Aida Saskia melamar diri untuk diizinkan bergabung dalam perkumpulan tukang prank dengan cara paling tolol yang pernah ada. Senin malam kemarin (9/12), Aida menggunakan fitur live Instagram dari akunnya untuk melakukan percobaan bunuh diri secara langsung disaksikan para pengikutnya. Semua pengikut yang nonton otomatis panik dong. Untungnya, atau bisa juga memakai kata bangsatnya, itu semua diakui Aida sebagai prank doang.

Sebelum saya membahas kejadian, saya harus bilang ini. Kalau ada hal yang lebih buruk daripada bunuh diri, tentu saja itu adalah bunuh diri di depan orang banyak. Bercanda tentang tindakan bunuh diri sama saja mengolok-olok mereka yang benar-benar berjuang melawan pikiran untuk mengakhiri hidup. Apa yang dilakukan Aida bukan hanya tidak lucu, tapi juga menyakitkan.

Pada siaran langsung di Instagram pribadinya malam itu, Aida terlihat menenggak cairan pembersih kaca saat berada di dalam mobil. Pengikutnya yang sudah kebacut melihat tentu berbondong-bondong memohon agar Aida mempertimbangkan pilihan aksinya tersebut, meski pada akhirnya tidak diindahkan.

Saat dihubungi media, Madi, manajer Aida, mengonfirmasi bahwa apa yang dilakukan kliennya itu memang prank saja.

"[Aida] baik-baik saja, itu cuma prank. Ya seperti itulah, nge- prank, buat seru-seruan aja,” kata Madi kepada Okezone. Sesaat setelah ia mengeluarkan kata “seru-seruan”, ingin rasanya saya sumpel mulutnya pakai sendal. Madi juga mengaku mengetahui kalau aksi ini cuma prank bukan dari Aida langsung, melainkan dari tim make up Aida. Manajer macam apa kau.

Aida, 34 tahun, yang berhasil dihubungi Suara melalui WhatsApp mengonfirmasi kejadian sambil tertawa via chat. "Prank sayang. Hahaha.. Akunya baik sayang," tulis Aida.

Meski manajer dan orangnya sendiri sudah mengaku percobaan bunuh diri itu hanya main-main, pengakuan Madi selanjutnya membuat perasaan saya agak campur-campur. Kata Madi, Aida pernah melakukan dua kali percobaan bunuh diri beberapa tahun lalu sebelum memiliki anak. Sampai titik ini, saya menyerah mencari tahu mana berita benar dan yang mana berita bohongan.

Ternyata, prank pura-pura bunuh diri udah sering kejadian di Indonesia. Hanya dengan mengetik kata kunci “prank bunuh diri” di YouTube, saya langsung mendapat beberapa video YouTuber dengan jumlah tayangan yang lumayan.

Saya tidak mau menampilkannya di sini, tapi kalian bisa melihat sendiri video pemuda nge- prank bunuh diri ke pacarnya di tautan ini, video ibu nge- prank bunuh diri ke anaknya (astaga!) di sini, dan video suami nge- prank bunuh diri ke istrinya di sini.

Ngeliat kayak ginian, saya mendadak punya tekad kuat jadi anggota DPR hanya untuk membuat, memprioritaskan, dan mengesahkan Undang-Undang Anti-Prank biar mereka semua prank kelewatan bisa masuk penjara. Namun, niat itu saya segera urungkan melihat kenyataan bahwa tukang prank sudah berhasil masuk sana duluan.

Jika kalian mengenal seseorang yang sedang tertarik atau memiliki gagasan bunuh diri, luangkan waktu sejenak membantu mereka. Arahkan kawan atau saudara kalian itu agar curhat dan konsultasi pada pakar lebih lanjut. Salah satunya adalah menghubungi hotline 021-500-454 dari Kementerian Kesehatan untuk konsultasi kesehatan jiwa. Lembaga lain yang bisa dihubungi adalah LSM 'Jangan Bunuh Diri' yang bisa diajak ngobrol melalui nomor telepon (021 0696 9293) atau hubungi lewat surel janganbunuhdiri@yahoo.com.

Banyak sekali kawan-kawan kita yang berjuang menghadapi depresi dan pikiran-pikiran kalut setiap hari.

Percayalah, kalian tidak sendirian.