FYI.

This story is over 5 years old.

Saran Musisi

Yuk Kita Amalkan Pesan Björk: Kurangi Facebook, Perbanyak Jalan-Jalan

Penyanyi legendaris Islandia itu mengibaratkan keseringan mengakses media sosial seperti kencaduan makan hamburger.
Foto oleh Ari Magg.

Saya yakin Björk datang dari dunia lain. Ide dan pemikiran seniman Islandia ini sangat futuristik. Dia merilis aplikasi interaktif bersama dengan lagu “Virus” pada 2011, menggunakan robot untuk video “All Is Full of Love,” dan menyelenggarakan pameran VR di Los Angeles pada Mei 2017 lalu. Karena itulah, kita wajib mengikuti segala saran yang Björk berikan, termasuk sarannya berhenti main gadget dan mulai menikmati alam.

Iklan

Saat diwawancarai Pitchfork, Björk mengajak pembaca mulai berhenti main Facebook. “Saat ini, banyak anak yang kurang rekreasi dan main di luar rumah karena kecanduan gadget,” ujarnya setelah ia menjelaskan bahwa kita masih harus “memaknai arti teknologi sebenarnya.”

Meskipun begitu, Björk tidak sepenuhnya menganggap teknologi itu buruk. Masih ada hal positif yang bisa kita ambil dari teknologi. Contohnya seperti VR. Teknologi ini jauh lebih mengedepankan kesetaraan gender dibanding hal lainnya. “Tidak ada sistem patriarki di VR. Banyak perempuan yang menggunakan teknologi ini. Saya telah merekam tujuh atau delapan video VR, dan bekerja sama dengan berbagai tim yang banyak perempuannya. Saya harap ini bisa menjadi contoh bagi yang lain,” terangnya.

Saya sangat setuju dengan Björk. Ada kaitan antara kecanduan media sosial dengan tingkat depresi yang lebih tinggi. Aplikasi yang ada saat ini memang lebih mementingkan keterhubungan satu sama lain, tapi seperti yang Björk bilang, kita sebaiknya memanfaatkan teknologi untuk sesuatu “yang lebih kreatif” dan bukan hanya untuk berbagi meme.

“Terlalu lama main Facebook rasanya seperti kamu kebanyakan makan hamburger. Kamu tahu itu tidak baik, tapi masih melakukannya juga. Makanya saya ingin kalian mulai mencoba berjalan kaki selama satu jam setiap harinya. Saya jamin kamu akan merasakan banyak perubahan,” lanjutnya.

Artikel ini pertama kali tayang di i-D Magazine