Beyonce dan Jay-Z
Konon, dunia berhenti berputar saban Beyoncé atau Jay-Z mengeluarkan single atau videoklip terbaru mereka. Makanya, saat duo suami istri ini nongol sebagai The Carters, dampaknya lebih dahsyat lagi. Juni lalu, dua sejoli ini merilis videoklip single mereka “APESHIT,” sebuah video memukau bersetting di museum Louvre tentang di mana seni komunitas kulit hitam, khususnya rap, bisa berkembang. Kini, sekian bulan kemudian, museum ternama di Paris itu berterima kasih pada Beyoncé dan Jay-Z atas melonjaknya jumlah pengunjung museum setahun kemarin. Sepanjang tahun 2018 lalu, pengunjung museum yang didirikan pada 1793 melonjak hingga 10,2 juta orang—atau 25 persen lebih tinggi dari rekor yang dicapai pada 2012 silam.“Video Beyoncé, seperti halnya pembukaan museum Louvre di Abu Dhabi, memastikan Louvre kembali diperbincangkan di seluruh penjuru dunia. Dan salah satu imbasnya adalah peningkatan signifikan jumlah pengunjung sepanjang tahun lalu,” ujar Direktur Louvre Jean-Luc Martinez kepada sebuah stasiun radio di Perancis.Mengacu pada sebuah artikel yang dimuat di The Guardian, capaian rekor pengunjung Louvre tahun ini memang dipicu oleh videoklip Beyoncé dan Jay-Z. Meme-meme bertema video “APESHIT” menyebar di internet dan kalian pasti sudah melihat salah satunya. Malah, saking banyaknya pengunjung yang datang ke Louvre lantaran video “APESHIT”, pihak museum sampai mengurasi tur sesuai dengan alur video tersebut. Hebatnya lagi, masih menurut artikel The Guardian di atas, rerata usia pengunjung mengalami penurunan drastis. Sepanjang satu tahun kemarin, separuh pengunjung Louvre berusia di bawah 30 tahun.Lantas, apa kami kaget lantaran The Carters bisa bikin museum cool lagi? Oh tentu tidak. Asal kalian tahu ya, kami enggak sekalipun menyangsikan kekuatan dan kecintaan Beyhive—sebutan bagi penggemar Beyoncé—akan seni terhadap seni tingkat tinggi. sumpah!Kristin Corry adalah penulis Noisey. Bisa diajak ngobrol di Twitter.
Iklan