Musik

Alasan Travis Barker Layak Disebut Drummer Pop Punk Terbaik Sejagat Raya

Sentuhan drummer blink-182 bisa kita temukan hampir di setiap musik pop dan rap 10 tahun terakhir. Dia laris banget diminta jadi musisi tamu berbagai album genre lain.
Ryan Bassil
London, GB
Travis Barker drummer Blink-182
Foto: WENN Rights Ltd / Alamy Stock Photo

Sementara bintang pop punk awal 2000-an sedikit demi sedikit mulai menanggalkan topi snapback mereka dan menjalani kehidupan normal layaknya bapak-bapak, tersisa satu sosok yang masih setia dengan genrenya. Dia adalah Travis Barker.

Drummer blink-182 ini bahkan merambah ke jenis musik lain — sudah menjadi langganan para musisi yang menginginkan sentuhan rock dalam karya mereka. Nama Travis telah menghiasi berbagai lagu yang kita nikmati saat ini, dari “Break My Heart Myself”-nya Bebe Rexha, “SOS” oleh rapper Sueco sampai garapan terbaru WILLOW “Transparent Soul” yang mengingatkan kita pada Paramore. Ibaratnya jika dia ada di dunia Marvel, maka Travis Barker adalah Robert Downey Jr yang merupakan tokoh penting dalam film Avengers. Kancah musik belum lengkap tanpa sang drummer.

Iklan

Travis memproduseri album Machine Gun Kelly, Tickets To My Downfall, yang dirilis pada 2020. Dia pernah berkolaborasi dengan rocker muda YUNGBLUD dan Halsey dalam lagu “11 Minutes”. Rapper Ohio Trippie Red menggarap sejumlah lagu untuk album rock-rap NEON SHARK vs Pegasus bersama Travis.

Hampir tidak ada drummer yang bisa melakukan segalanya seperti Travis. Dia tak hanya menyandang gelar featured artist dan produser, tetapi juga mampu menulis lagu. Kadang-kadang dia muncul dalam video klip musisi lain. “Bad Boys For Life” P. Diddy dan single “Provider” N.E.RD hanyalah beberapa contohnya.

Pada 2010, dia mengajak sederet rapper papan atas macam Lil Wayne, Snoop Dogg, RZA dan Kid Cudi untuk mengisi album solonya bertajuk Give The Drummer Some. Dari sudut pandang musik, perjalanan Travis Barker dari drummer menjadi produser melintasi dasar yang kokoh: drum bisa memiliki peran yang sangat penting dalam penciptaan lagu — dari situlah dia masuk.

Travis tak henti-hentinya diajak bikin musik bareng. Pada 2019, dia memproduksi EP LIVE FAST DIE WHENEVER $uicideboy$. Album rap paling kasar dan keras ini mirip-mirip suara The Transplants, supergroup Travis yang dipimpin oleh frontman Rancid Tim Armstrong dan rapper Skinhead Rob. Mereka pernah tampil di program televisi Snoop Dogg tahun 2000-an, Doggy Fizzle Televizzle.

Iklan

Travis telah berjasa menjembatani punk dengan pop dan rap, menjadikannya kandidat utama bagi generasi baru rap yang ingin mendekati rockstar. Ini terpampang jelas dari berbagai proyek sampingannya dan rilisan pasca blink-182. Dia juga bergabung dengan rapper Paul Wall dan Skinhead Rob untuk membentuk supergroup Expen$ive Taste. Travis dan Riff Raff merilis single “Spazz Out” pada 2015.

Rapper emo nothing,nowhere (NN) menggandeng Travis dalam album 2019-nya, Bloodlust. Namanya bisa diakui di kancah pop-punk, rap dan rock berkat drummer multitalenta.

“Dia [Travis] menyambut segala jenis suara dan selalu siap membantu. Dia sangat berbakat dalam banyak hal selain nge-drum,” NN memberi tahu VICE.

Dominic Harrison (YUNGBLUD) mengamini. “Hal paling keren dari Travis yaitu dia merangkul semua orang tanpa pandang bulu. Dia mendengarkan suara anak muda,” tuturnya.

Sama seperti Quavo yang membintangi banyak lagu pada akhir 2010-an, nama Barker ada di mana-mana. Siapa sangka lelaki bertato yang menabuh drum dalam Take Off Your Pants And Jacket sukses dikenal sebagai produser, penulis lagu dan musisi hebat 20 tahun kemudian. Dengan melebarkan sayapnya dari pop-punk ke rap lalu pop, dia menjadi entitas penting peleburan genre. Warisannya di dunia permusikan tak tertandingi. Mana ada kawan-kawannya di era Warped Tour yang sesukses itu sekarang?

“Saya dan teman-teman mengidolakan dia dan semua proyeknya sejak kecil,” ujar LILHUDDY, penyanyi TikTok 19 tahun yang belum lama merilis single “The Eulogy Of You And Me” dengan bantuan Travis. “Melihatnya bekerja sama dengan musisi baru membuat saya semakin menghormatinya. Dia bukan sebatas kolaborator saja, tetapi juga mentor bagi saya.”

Dia tetap fokus bermusik, dan tak pernah lelah menelurkan karya-karya baru. “Rasanya ingin sering-sering ke studio setiap kali bekerja dengannya,” terang YUNGBLUD. “Dia memahami budaya dan ke mana saja arah musik selanjutnya. Dia membangun kancah musik yang lebih muda.”

@ryanbassil