Pengejaran Polisi

Aksi Polantas Paling Lambat Sedunia, Kakek Naik Kursi Roda Listrik Dikejar Polisi

Kakek berusia 60 tahun di Selandia Baru ini menghindari kejaran mobil patroli polisi seperti di film-film, tapi dalam kecepatan 10 kali lebih lambat.
Gavin Butler
Melbourne, AU
JP
Diterjemahkan oleh Jade Poa
Aksi Polantas Paling Lambat Sedunia, Kakek Naik Kursi Roda Listrik Dikejar Polisi
Screenshot via akun Facebook  Aleshia Candy

Lelaki berusia 60 tahun yang sedang mengemudikan kursi roda elektrik memaksa polisi keliling kota Timaru, di Selandia Baru, untuk mengejarnya. Di tengah 'kebut-kebutan' itu, polisi berupaya memaksa sang kakek menepi, karena dia seharusnya tidak membawa kursi roda di trotoar dalam kecepatan tinggi.

Rekaman kejadian absurd tersebut memperlihatkan mobil patroli sedang mengejar Charlie Durham, yang kedua kakinya telah diamputasi. Durham mengebut di trotoar pada kecepatan yang dianggap polisi membahayakan, menurut laporan The Guardian.

Iklan

"Terus ngebut saja kek, ayo terus!" begitu teriakan para saksi yang merekam video saat mobil polisi berupaya menghalangi Durham. Sang kakek menghindari kendaraan polisi seakan-akan mobilnya hanya sebuah batu yang teronggok di tengah jalan. Dia bahkan menyerobot dua jalur demi kabur ke seberang jalan.

"Sang pengendara kursi roda elektrik tidak berhenti dan menghindari mobil patroli anggota kami," kata juru bicara Kepolisian Selandia Baru dalam pernyataan tertulis. "Ia terus berperilaku seperti itu, sehingga polisi gagal menghentikannya."

"Pada akhirnya, tujuan polisi menghentikan lelaki itu untuk mengingatkan penggunaan kursi roda elektrik yang aman," lanjutnya.

Meski tak terlihat dalam video, polisi akhirnya berhasil menyusul Durham dan menilangnya karena membawa kursi roda elektrik secara “membahayakan”. Dia juga dianggap bersalah lantaran tidak menepi di jalan saat dikejar polisi. Total denda tilangnya mencapai $NZD 250 (setara Rp2,27 juta).

Durham, mengatakan kepada media lokal, awalnya dia menyangka mobil polisi yang mengejarnya adalah truk es krim. Karena lagi tidak pengin makan es krim, maka ia tidak berhenti. Ia mengaku ingin cepat pulang untuk minum teh.

"Saya mengira bapak polisi itu lebih membahayakan diri sendiri dan pengemudi lain, bukan saya," ujar Durham. "Mendingan dia mencari kerjaan lain daripada mengejar saya yang pakai kursi roda."

Ikuti Gavin di Twitter atau Instagram

Artikel ini pertama kali tayang di VICE ASIA.