FYI.

This story is over 5 years old.

Internet Exploring

Penelitian Menyimpulkan Penggemar Musik Metal di Facebook Gampang Stres

Penelitian yang dilakukan pada 2015 hasil memantau kebiasaan like ini muncul seiring terkuaknya skandal Cambridge Analytica. Penggemar Marilyn Manson, Bring Me the Horizon, dan Nightwish sayangnya kena stempel jelek.
R: David Paul Morris/Bloomberg via Getty Images

Memasuki 2018, pengguna Internet ketakutan menyadari terkuaknya fakta-fakta berikut: data pribadi yang kita sebar sembarangan di Facebook telah dan akan terus digunakan untuk mempengaruhi pemilihan umum, serta masih banyak hal-hal berbahaya lainnya terkait privasi. Untungnya, di balik segala potensi distopia yang terbentang di hadapan kita, ada segelintir humor segar dilakukan para peneliti perilaku pengguna medsos.

Iklan

Contoh paling nyata adalah penelitian yang terbit 2015, diungkapkan New York Times sebagai bagian dari penyelidikan mereka yang sedang berlangsung soal Cambridge Analytica—perusahaan konsultan politik yang terbukti menjadi kendaraan strategi Steve Bannon untuk memenangkan kursi kepresidenan Donald Trump.

Penelitian soal perilaku pengguna medsos yang dilakukan oleh Stanford University dan Psychometrics Center University of Cambridge, memantau laman-laman Facebook yang di-like 70.000 pengguna untuk menentukan profil psikologis si pengguna lewat kuis MyPersonality. Analis acak itu pada akhirnya menaksir kepribadian kita melalui hal-hal yang kita favoritkan. Sayang kesimpulan akhirnya agak tidak enak dibaca: ada "bukti" kalau penggemar musik yang terkesan “intelek” cenderung punya kepribadian menjengkelkan.

Studi Stanford / Cambridge ini membagi para pengguna Facebook berdasarkan tipe kepribadian. Masing-masing tipe terkait dengan laman yang disukai, diasumsikan selaras sama temperamen pengguna. Jadi, orang yang “paling neurotik dan gampang depresi” cenderung menikmati The Smiths, Placebo, dan Marilyn Manson. Sebaliknya, yang “paling tidak neurotik” tampaknya tidak peduli tentang musisi sama sekali dan biasanya rajin nge-like lama resmi ESPN, Miami Heat, dan laman terkait olahraga lainnya. Mereka benar-benar yang paling tercerahkan dalam penelitian tersebut.

Mereka yang berada di kolom “paling tidak menyenangkan” cenderung menyukai Marilyn Manson dan Placebo, serta Rammstein dan Judas Priest. Sebaliknya, orang-orang yang “paling menyenangkan” memiliki kasih Yesus dalam hati mereka, tampaknya, karena laman yang mereka like termasuk “The Bible” dan “God” (kebetulan, ada beberapa laman Facebook dengan nama itu, kebanyakannya sih laman humor).

Iklan

Ada beberapa interpretasi menarik lainnya, seperti kesimpulan bila orang introvert cenderung menikmati Nightwish, anime & manga, dan game video. Anehnya, penggemar metalcore Bring Me the Horizon dan Escape the Fate, kena cap jelek juga sebagai “paling neurotik” dan “paling tidak bertanggung jawab”. Saya tidak tahu persis apa arti label yang terakhir terakhir, tetapi itu mungkin bukan hal yang baik.

Apa yang bisa kita simpulkan dari sampel yang sangat kecil ini, yang ditentukan oleh peneliti seenak jidatnya? Yah, pasti ada beberapa stereotipe negatif tentang metal dan penggemar musik berat lainnya yang dikonfirmasi di sini; bahwa mereka adalah orang-orang yang menyedihkan dan gelisah yang tidak bisa berinteraksi dengan manusia lain.

Selain itu, penggemar Smiths lagi-lagi kena stempel klise sebagai kutu buku yang mudah gugup. Cap macam ini dari para peneliti mungkin tidak terlalu akurat. Selain itu, ada beberapa harapan untuk para music nerd: pengguna Facebook yang nge-like Björk dan Tom Waits masuk kategori kepribadian yang “paling terbuka.”

Intinya, jangan terlalu percaya sama penelitian kayak gini. Tapi kalau menurut kalian stereotipe gini menarik, ya silakan saja diyakini. Baca lebih lanjut tentang studi Stanford / Cambridge di sini.

Phil bisa diajak ngobrol soal stereotipe music nerd lewat Twitter.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE Canada