FYI.

This story is over 5 years old.

Menembus Batas

Cara Dinda Bangkit Agar Terus Berenang dan Jadi Pemenang

Kecelakaan di kamar mandi membuat kaki atlet renang Laura Amelia Dinda jadi lumpuh. Ia memutuskan untuk terus berenang, dan kini jadi atlet difabel pemegang sejumlah rekor
Laura Amelia Dinda ketika berlatih di Yogyakarta. Foto oleh tim VICE

Siapapun yang melihat Laura Amelia Dinda menerabas air di kolam renang pasti terkesima dengan kecepatannya meliuk dari ujung satu ke ujung lainnya. Kecepatannya yang tak kira-kira itu ia gapai cukup dengan kekuatan tangan dan badan saja, berhubung cidera membuat Dinda tak lagi bisa leluasa menggerakkan kakinya. Tentu saja kecepatan renang Laura Aurelia Dinda di atas rata-rata. Dia bukan sekadar atlet renang, Dinda adalah seorang pemecah rekor.

Iklan

Kami menemui Dinda di kolam renang Depok Sport Center, Yogyakarta. Di tempat itulah ia biasa berlatih sebagai atlet sekaligus melatih tim renang Universitas Gajah Mada (UGM), kampus tempat ia kuliah untuk mempelajari ilmu psikologi. Kepada kami ia mengaku sedang senang-senangnya menjajal fase kehidupan baru sebagai mahasiswa, satu tantangan yang ingin ia lakoni sama seriusnya dengan menjalani karir sebagai atlet renang difabel.

Sejak akhir 2017 lalu, lebih tepatnya setelah perhelatan Para Games Kuala Lumpur, Malaysia 2017, Dinda menyandang predikat baru sebagai atlet pemecah rekor. Ia adalah pemegang rekor ASEAN untuk kelas renang gaya bebas putri 100 meter kategori S6, kategori khusus di mana para atlet tak bisa menggunakan kaki untuk mempercepat renang mereka. Laura membukukan catatan waktu 01:30.27, lebih cepat dari rekor lama 01:30.77.

Rekor itu memang menunjukkan kapabilitas Dinda sebagai perenang. Tapi ada yang lebih besar dari itu, yakni ketahanan Dinda sebagai seorang manusia yang memilih bangkit dari keterpurukan batin. Dinda, yang kini berusia 19 tahun, sudah jadi perenang jauh sebelum ia mengalami lumpuh kaki. Bahkan ia jadi lumpuh karena suatu kecelakaan yang terjadi tatkala sedang mengikuti Pekan Olahraga pelajar Daerah (Popda) 2015.

Laura Ameila Dinda ketika berlatih di Depok Sport Center, Yogyakarta

Ia terjatuh dari kamar mandi, selang beberapa waktu, insiden itu memicu cidera tulang punggung yang mengganggu kemampuan motorik kaki Dinda. Sejak itu kakinya menolak diajak kerja sama. Dinda sempat mengalami masa-masa terpuruk secara emosional, tapi masa itu telah berlalu. Kini, dengan segala yang ia miliki, Dinda mampu bangkit dan berenang sebagai pemenang.


Seri artikel dan dokumenter #MenembusBatas adalah kolaborasi VICE X Rexona demi meningkatkan kesadaran publik terhadap hak-hak difabel di Indonesia.