penelitian

Kata Penelitian: Kucing Menganggap Pemiliknya Seperti Orang Tua Sendiri

Penelitian baru menyimpulkan kucing membentuk semacam keterikatan pada pengasuhnya yang mirip seperti anak manusia dan anjing.
AN
Diterjemahkan oleh Annisa Nurul Aziza
Jakarta, ID
kucing belang-belang Kata Penelitian: Kucing Menganggap Pemiliknya Seperti Orang Tua Sendiri
Gambar: Getty

Setiap kali kucing saya melakukan hal menggemaskan, saya atau pasangan pasti akan bertanya-tanya, “Mereka menganggap kita orang tuanya atau enggak ya?” Saya yakin banyak pemilik hewan peliharaan yang sepemikiran denganku.

Sayangnya, anabul kita enggak akan mungkin menjawab kalau ditanya begini. Yang bisa mereka lakukan paling cuma menjedotkan kepala ke tubuh kita dan menjilat-jilat. Tapi tenang saja.

Iklan

Studi, yang diterbitkan Senin dalam Current Biology, kira-kira bisa memberikan jawabannya. Menurut peneliti dari Oregon State University, kucing menunjukkan semacam kasih sayang unik terhadap pengasuhnya yang mirip dengan anjing dan bayi.

Itu berarti kucing, yang selama ini dikira sombong, susah diatur dan enggak pedulian, sebenarnya bisa membentuk hubungan unik dan bermakna dengan pemiliknya.

Untuk membuktikannya, para peneliti melakukan tes keterikatan yang pernah dilakukan ke primata dan anjing, dan setelah itu mencocokkannya dengan kriteria keterikatan bayi manusia. 70 anak kucing dikurung bersama pengasuh di dalam ruangan, lalu mereka ditinggal selama dua menit. Peneliti mengamati perilaku anak kucing dan mengategorikan mereka ke dalam gaya keterikatan yang dimiliki bayi manusia dan anjing. Gaya-gaya tersebut adalah perasaan aman, ambivalen, menghindar, dan kebingungan.

Penelitian menemukan bahwa lebih dari 60 persen anak kucing menunjukkan perasaan aman, yang berarti mereka kebingungan saat ditinggal dan kembali antusias saat pengasuhnya balik.

Sekitar 30 persen anak kucing memperlihatkan perasaan enggak aman, yang berarti mereka tetap stres ketika bertemu pengasuhnya lagi dan menunjukkan perilaku menghindar atau bingung. Menurut penelitian, pembagian antara perasaan aman dan enggak aman yang dialami kucing mirip seperti anak manusia.

Temuan ini relatif konstan bahkan setelah diuji ulang dua bulan kemudian, terutama pada 38 kucing dewasa yang usianya di atas 1 tahun.

Penelitian membeberkan kognisi sosial kucing cenderung disepelekan, karena selama ini yang diuji hanya anjing. Berhubung studinya belum bisa dipastikan keabsahannya, maka kita enggak bisa memandang kucing sebelah mata. Kucing sebenarnya baik hati, kok.

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard