The VICE Guide to Right Now

Kampus di India Minta Maaf Usai Paksa Mahasiswa Tutup Kepala Pakai Kardus Selama Ujian

Katanya, sih kebijakan aneh itu diberlakukan biar tidak ada mahasiswa yang menyontek. Iya sih, tapi jadinya malah viral dan panen kecaman....
Mahasiswa India menutup kepala dengan kardus selama ujian
Tangkapan layar dari YouTube

Peserta didik akan melakukan apa saja untuk menyontek saat ujian. Ada yang niat bikin pulpen khusus atau berpura-pura menjadi teman guru kesepian, ada juga yang menyembunyikan kertas contekan di dalam baju mereka.

Begitu pula dengan pengajar. Segala hal akan dilakukan guna menghentikan kebiasaan culas para murid. Salah satu caranya yaitu menyuruh mereka menutup kepala dengan kardus.

Pada September, seorang guru di Meksiko kedapatan menggunakan teknik ini supaya anak didiknya tak lagi menyontek. Sebagaimana dilansir BBC, foto yang viral akhir pekan lalu di India menampilkan mahasiswa Bhagat Pre-University College di Haveri, Karnataka, memakai kardus di kepala selama ujian kimia. Bagian depan kardusnya sudah dibolongkan.

Iklan

Pejabat Dinas Pendidikan India menghubungi pengelola universitas setelah menerima laporan tersebut. Mereka meminta agar kejadian ini tak terulang kembali.

Direktur kampus MB Satish menyampaikan permintaan maaf karena telah menggunakan metode tersebut. Kepada BBC, dia mengatakan tekniknya mulai digunakan sebagai “eksperimen” setelah tahu ada yang mencoba metode tersebut.

Satish menambahkan peserta didik mereka setuju menutup kepala dengan kardus. Beberapa bahkan membawanya sendiri dari rumah. “Beberapa melepas setelah 15 menit dan 20 menit. Pihak kampus selalu memerintahkan kardusnya dicopot satu jam kemudian.”

SC Peerjade, wakil direktur PU Board, menyebut metodenya “tidak manusiawi.”

“Saya langsung mengunjungi kampus setelah menerima laporan, dan memerintahkan mereka agar menghentikan metodenya,” ujar Peerjade. “Kami sedang mempertimbangkan ganjaran bagi siapa saja yang menerapkan ide ini.”

Sejumlah warganet mengolok-olok foto viral tersebut di Twitter:

Sementara lainnya mendukung keputusan kampus:

Follow Edoardo di Twitter dan Instagram.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE India