Asia Tenggara

Filipina Wajibkan Murid SMA Ikut Latihan Militer, Diprotes Keras Koalisi Anak Muda

Parlemen Filipina mengesahkan UU mewajibkan murid kelas 11 dan 12 menjalani ekstrakurikuler mirip menwa kalau di Indonesia. Perlu ditiru atau tidak nih?
Filipina Wajibkan Murid SMA Ikut Latihan Militer, Diprotes Keras Koalisi Anak Muda
Foto ilustrasi via Unsplash 

Murid-murid SMA di Filipina berpotensi wajib mengikuti latihan militer seperti di masa lalu. Soalnya, Dewan Perwakilan Rakyat Filipina baru saja mengesahkan undang-undang yang membangkitkan lagi fungsi Korps Perwira Cadangan (ROTC). Program ini berupaya "menghasilkan pewira sipil cadangan yang siap dan dilatih secara baik untuk layanan militer dan sosial."

Para legislator mendukung lolosnya House Bill 8681 pada Senin 20 Mei lalu. Parlemen mengklaim program ROTC akan "berlaku pada semua siswa-siswi kelas 11 dan 12 di semua sekolah negeri maupun swasta."

Iklan

Tonton dokumenter VICE soal upaya Jepang membangun lagi militernya setelah kalah Perang Dunia II:


Saat ini ROTC hanya kegiatan ekstrakurikuler yang mirip kegiatan menwa di Indonesia. ROTC mendorong pelajar SMA di Filipina membimbing anak-anak tidak bersekolah untuk mengikuti kegiatan latihan ala militer dengan tujuan rekreasi dan pendidikan. Dengan adanya sikap parlemen ini, semua murid laki-laki dan perempuan di negara mayoritas Katolik itu terancam diharuskan menjalani program serupa.

Pelajar yang boleh tidak mengikuti program ini adalah atlet, murid yang pernah melakukan latihan militer serupa, dan murid yang dikecualikan oleh militer Filipina atau Departemen Pertahanan Nasional.

Dulu banyak pelajar yang sukarela ikut ROTC. Popularitas latihan ini merosot secara drastis setelah Mark Welson Chua, seorang kadet dari University of Santo Tomas, tewas setelah mengungkap korupsi dalam program ROTC di universitasnya.

Wakil Ketua Partai Pemuda KABATAAN, Sarah Elago, mengkritik pengesahan undang-undang ini. Dia menyatakan legislasi tersebut disahkan tanpa konsultasi dengan generasi muda. Dia percaya pemuda Filipina lebih baik memperoleh akses pendidikan yang merata ketimbang latihan militer.

Saat ini undang-undang ini belum disahkan Senat. Tapi kalau senat mendukungnya, kemungkinan Presiden Rodrigo Duterte juga ikut mengesahkannya. "Saya menganjurkan Kongres mengesahkan legislasi yang mewajibkan ROTC bagi murid kelas 11 dan 12 demi menanamkan sikap patrotisme, dan cinta tanah air di kalangan anak muda," kata Duterte dalam pidatonya pada 2018.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE ASIA.