FYI.

This story is over 5 years old.

Misi Luar Angkasa

Kalian Mau Jadi Kelinci Percobaan NASA? Tugasnya Tidur 60 Hari Dibayar Rp260 Juta

Uji coba unik ini dilaksanakan NASA bersama Pusat Dirgantara Jerman. Tujuannya menguji efek gravitasi buatan pada tubuh astronot di luar angkasa.
Kalian Mau Jadi Kelinci Percobaan NASA? Tugasnya Tidur 60 Hari Dibayar Rp260 Juta
Tempat tidur uji coba gravitasi astronot. Sumber: arsip ESA 

Kalau kamu hobinya cuman tidur-tiduran, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dan Badan Luar Angkasa Uni Eropa (ESA) memberi tawaran menarik. Mereka siap membayarmu 16.500 Euro (setara Rp 260 juta) kalau mau tiduran dua bulan penuh.

NASA, berkolaborasi dengan ESA dan Pusat Dirgantara Jerman, meluncurkan Studi Tempat Tidur Gravitasi Buatan (AGBRESA) pekan lalu. Penelitian ini akan menguji penggunaan gravitasi buatan, dalam rangka mencegah atrofi otot dan tulang yang dialami astronot karena menghabisi waktu yang lama di luar angkasa.

Iklan

Fase pertama penelitian tersebut sudah berlangsung, melibatkan 12 peserta laki-laki dan 12 peserta perempuan. Para peneliti sedang mencari peserta perempuan di antara usia 25 dan 55 untuk fase kedua yang akan mulai musim gugur 2019.

Peserta penelitian wajib berbaring di tempat tidur di sebuah laboratorium di Jerman selama 60 hari. "Semua eksperimen, kegiatan makan, dan rekreasi akan terjadi saat berbaring," demikian menurut pernyataan di jumpa pers. Gerakan tubuh dibatasi agar tidak ada ketegangan pada tubuh para peserta. Ini dilakukan untuk meniru efek anti-gravitasi. Tempat tidurnya dimiringkan enam derajat agar meniru pemindahan cairan tubuh yang terjadi pada astronot di luar angkasa.

Ini bukan pertama kalinya NASA melaksanakan penelitian mengenai efek anti-gravitasi terhadap tubuh manusia. NASA pernah melakukan studi di Stasiun Luar Angkasa Internasional dan di bumi yang mengharuskan pesertanya berbaring untuk waktu yang lama dalam lingkungan yang terkontrol.

Dalam studi ini, peserta akan menjalankan pengujian yang menstimulir semacam ruang gravitasi buatan. Menurut sebuah pernyataan, dua pertiga dari para peserta akan ditempatkan dalam sebuah sentrifuse yang akan diputar setiap hari untuk mendorong darah ke ujung-ujung tubuh mereka. Hasilnya akan dibandingkan dengan peserta yang tidak menjalankan perawatan ini.

"AGBRESA mengizinkan kami mengatasi isu atrofi otot yang ditimbulkan keadaan tidak berbobot," kata Jennifer Ngo-Anh, ketua tim Eksplorasi Manusia dan Robotik di ESA, melalui pernyataan pers.

Eksperimen ini berlangsung di sebuah laboratorium envihab, yang merupakan bagian dari Pusat Dirgantara Jerman di Kota Cologne. Selain 60 hari yang dihabiskan di tempat tidur, ada 5 hari orientasi, serta 14 hari istirahat dan rehabilitasi pada awal dan akhir studi. Sehingga total proses yang dijalani peserta adalah 89 hari.

"Penerbangan luar angkasa dengan kru akan terus menjadi hal penting di masa depan. Karena itu kami perlu melaksanakan eksperimen-eksperimen mikro-gravitasi," ujar Hansjörg Dittus, Anggota Dewan Eksekutif untuk Penelitian Luar Angkasa dan Teknologi di Pusat Dirgantara Jerman. "Tapi kami harus membuatnya seaman mungkin bagi para astronot. Makanya uji coba tidur ini sangat penting."

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard