FYI.

This story is over 5 years old.

dunia pekerjaan

Mengirim Email Terus-Terusan Enggak Akan Membantumu Mendapatkan Pekerjaan Yang Kamu Lamar

Email follow-up enggak akan bikin kamu diterima. Kalau saya mau menerima lamaranmu, saya enggak akan lupa sama kamu.

Dear Pelamar Kerja,

Terima kasih sudah mengirimkan CV dan cover letter. Iya, saya sudah terima kok. Iya, saya juga sudah membacanya. Kalau sudah sebulan berselang sejak kamu kirim lamaran dan saya belum menghubungimu, anggaplah kamu tidak akan dipanggil untuk wawancara.

Alasannya bisa jadi satu dari tiga faktor di bawah ini:

- Kamu tidak memenuhi persyaratan
- Kamu memenuhi persyaratan tapi membuat kesalahan yang membuatmu tidak diterima (nanti saya jelaskan.
- Saya berencana mempekerjakan orang lain, tapi belum pasti juga

Iklan

Apapun itu, tolong jangan minta saya mengabari nasib lamaranmu. Mengirimkan saya tiga email dan satu surat yang ditulis tangan tidak akan membuat saya jadi menerimamu. Yang ada, itu akan membuat saya jengkel.

Untuk mengetahui mengapa banyak orang terus mencecar sang manajer, saya bertanya pada Alison Green, pakar yang menulis buku berjudul Ask a Manager, yang rilis tahun ini. “Ada banyak saran di luar sana yang bilang mereka sebaiknya kirim email follow-up,” ujarnya. “Ini mengganggu banget. Kamu kan tahu mereka sudah melamar, dan kamu akan ngabarin mereka kalau kamu punya waktu.”

Sarannya untuk para pelamar? “Ya, lupakan saja.” Alih-alih menghabiskan waktu dengan mengirimkan email bertubi-tubi, mending introspeksi kira-kira apa yang salah dengan CV dan cover letter yang kamu kirim. Ada typo nggak? Ada kalimat belibet atau salah eja? Kalau tidak, mending pikirin gimana caranya memperbaiki CV dan cover letter-mu supaya selanjutnya kamu bisa diterima?

Cara terbaik melamar pekerjaan adalah dengan mengirimkan cover letter dan CV yang padat dan jelas, tunjukkan pengalamanmu dan ketertarikanmu yang berhubungan dengan pekerjaan yang kamu lamar. Uraikan apa yang sedang kamu kerjakan saat ini, apa yang sudah pernah kamu buat, dan latar belakang pendidikanmu. Itu doang yang saya perlu tahu.

Jangan buang waktu bikin desain yang meriah. Kecuali kamu melamar posisi desain grafis, font yang mencolok atau animasi nggak akan bikin kamu lebih diminati, kalau pengalamanmu memang tidak cukup. Selain itu, saya enggak butuh melihat fotomu.

Kalau akhirnya kamu dipanggil untuk wawancara, kirim ucapan terima kasih. Lalu tunggu saja. Kalau sebulan sudah berlalu dan kamu masih belum dikabari, baca lagi daftar di atas dan ikuti saran saya: enggak usah maksain. Kalau saya mau mempekerjakanmu, saya enggak akan lupa sama kamu.

Mungkin akan dibutuhkan waktu lama sampai saya bisa kasih kabari. Tapi, saya akan ngabarin, kalau saya sudah buat keputusan.

Salam hangat,

Manajer Sumber Daya Manusia