FYI.

This story is over 5 years old.

Lebaran

Rekomendasi Permainan Terbaik Buat Merayakan Lebaran Bareng Keluarga

Semoga sih dengan main bareng, kalian enggak berantem atau diem-dieman sama sepupu.
Foto karambol dari akun Flickr Chris Dorward/CC 2.0

Sebagai tim #kumpulkeluarga pas Lebaran (walau enggak ngerayain Lebaran), saya paling demen kalau sepupu pada kumpul lalu main bareng-bareng. Serunya lagi, mainan yang biasa kami mainkan adalah permainan ‘enggak biasa’ dan bisa aja dibilang ketinggalan jaman heu.

Di tengah hebohnya mobile legend, permainan tradisional keluarga menjadi pilihin yang paling, paling terakhir. Suara ramai tepuk tangan dan sorakan saat bermain bertukar dengan suara desingan pedang virtual. Suara tertawa akibat kecurangan sepupu saat bermain ular tangga lalu terganti dengan suara saling ledek ketika timnya kalah perang virtual dengan tim lain.

Iklan

Yah, zaman berganti, begitu pula dengan permainan yang populer di masanya. Namun hal ini tampaknya tak berlaku sepenuhnya dalam keluarga besar saya. Ada empat permaian jadul yang hampir selalu kami mainkan saat temu keluarga. Maka, dalam momen kekeluargaan yang hangat di bulan nan fitri ini, berikut adalah keempat permainan yang mungkin bisa dimainkan bersama keluarga kali nanti:

Monopoli

Permainan ini rasanya tak lekang oleh waktu. Apalagi dengan lembaran uang kertas yang membuat kamu mendadak (merasa) kaya raya. Permainan papan satu ini rasanya selalu ada untuk memeriahkan perayaan Lebaran dan mengakrabkan kembali para anggota keluarga yang mungkin meluntur di tengah hebohnya tren mainan gadget masa kini.

Tujuan permainan ini sebetulnya sederhana: menguasai seluruh petak di atas papan melalui pembelian, penyewaan dan pertukaran properti dalam sistem ekonomi yang disederhanakan. Semakin banyak petak yang mampu Anda miliki, bersiaplah menjadi kapitalis pemenang sejati.

Selain menjadi perekat hubungan antar keluarga, permainan monopoli ini kayaknya bisa jadi salah satu bahan ajar bagi para sepupu dan ponakan tentang bagaimana cara menjadi kapitalis sejati. Mulai dari aturan main untuk berebut lahan, lalu upaya menaikkan harga sewa tanah setinggi-tingginya, hingga menentukan pemenang dari banyak jumlah duitnya sungguhlah bernapaskan kapitalisme. Atau ya bisa jadi ini mainan memang salah satu propagandanya para kapitalis. Tapi ya gapapa lah. Itung-itung berasa tajir sehari bersama sepupu dan ponakan.

Iklan

Ular Naga

Sudah lama sekali tampaknya permainan ini lenyap di kalangan anak-anak, khususnya perkotaan. Dahulu, permainan ini menjadi salah satu permainan wajib yang dimainkan bersama para sepupu dan keponakan yang seru berkumpul saat temu keluarga. Cara bermainnya pun sungguh mudah: dua orang menjadi induk; saling berhadapan, berpegangan tangan lalu diangkat ke atas. Lalu, pemain lain akan membentuk kereta dan berjalan melintasi kedua induk tersebut.

Sambil permainan berjalan, diiringi nyanyian, semua peserta dan induk bernyanyi bersama, pada saat lirik terakhir ia akan dijepit oleh penjaga dan keluar dari ular. Nanti, kedua induk harus melakukan suit. Induk yang menang berhak mengklaim pemain yang terjepit sebagai anggotanya. Permainan berlangsung seperti itu sampai pemain terakhir tertangkap.

Setelah semua tertangkap, permainan berebut anggota antar kelompok dimulai. Kelompok yang lebih dulu kehabisan anggota adalah kelompok yang kalah.

Buat yang punya ponakan atau sepupu masih kecil-kecil bisa seru nih mainan kayak gini. Niscaya perayaan Lebaran akan penuh dengan suara tawa dan tak jarang nangis karena berada di kelompok yang kalah. Enggak apa-apa lah ya, yang penting ramai.

Benteng

Permainan bentengan terdiri dari 2 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4-6 pemain dan dilakukan dengan menjaga benteng yang diwujudkan berbentuk tonggak tiang kayu atau bambu, dapat juga menggunakan pohon hidup. Tonggak dijadikan sebagai basecamp masing-masing kelompok.

Permain bentengan yang keluar dari basecamp dianggap menyerbu terlebih dahulu. Pemain ini apabila dikejar oleh musuh dan tersentuh tangan oleh musuh dianggap tertangkap. Pemain yang tertangkap ditempatkan tawanan (tempat yang sudah ditentukan sebelum permainan dimulai, biasanya 2 meter sebelah kanan atau kiri dari basecamp).

Iklan

Ternyata, permainan benteng ini bakal jadi salah satu cabang olahraga yang dilombakan di Asian Games tahun ini dengan nama lain Kabaddi. Nah, monggo loh dicoba main benteng-nya bareng sepupu dan ponakan sekalian. Kali-kali akan muncul bibit atlet benteng unggulan dari keluarga untuk berlaga di tahun 2022. Kali aja ya kan.

Karambol

Saya enggak ngerti mainnya sama sekali. Begitu juga sanak saudara lain yang hobinya cuma bawa meja sama biji (karambol)nya tanpa sepenuhnya ngerti beneran gimana cara mainnya. Jadilah akhirnya kami main tanpa beneran mudeng cara mainnya gimana. Walau bagaimana pun, permainan tetap seru dan semua orang bahagia. Itu penting.

Berhubung kami enggak ngerti cara bermainnya, kami pun menyusun aturan main sendiri. Dengan adanya dua warna dan empat lobang, maka akan ada empat kubu yang bermain di sana. Tapi dasar keseruan permainan ini sebetulnya bukan semata-mata di atas meja karambol itu sendiri, melainkan pada taburan bubuk putih yang konon dipakai untuk melicinkan meja karambol dan membuat biji-biji itu melesat dengan mudah dari sudut yang satu ke sudut yang lain.

Tapi, bagi kami, bukan itu inti permainan ini. Inti dari karambol tak lain tak bukan adalah keseruan mencoreng bedak ke muka kawan atau lawan. Lantas, bedak karambol ini malah kerap kali digunakan untuk ngisengin sepupu yang sedang asyik fokus ngeliatin biji (karambol) dengan mencoreng mukanya pakai bedak. Pulang-pulang jangan berantem ya, nak.