Dua tahun lalu, saya bertemu pria bernama Erislandy, pembalap merpati asal Kuba. Di kawasan Old Havana, Erislandy dikenal sebagai pembalap merpati yang dicat warna-warni. Seperti di Indonesia, yang akrab dengan hobi balap merpati, mengembangbiakkan dan ikut balapan merpati adalah sebuah profesi yang cukup menghasilkan. (contoh, kalau merpati milikmu menang kompetisi balap, banyak yang rela menggelontorkan uang untuk membeli keturunannya). Erislandy sering kali mencat merpatinya dengan warna hijau dan kuning, dua warna yang mewakili provinsi tempatnya tinggal. Plus, menurut Erislany, dua warna ini membuat merpatinya terkesan mewah dan mudah dikenali. Erislandy mengikuti kompetisi burung merpati selama setahun penuh. Dia juga ikut serta dalam picadero. Dalam jenis lomba ini, 20-30 ekor merpati jantan berusaha memikat seekor merpati betina. Merpati jantan yang dipilih dikawini merpati betina akan keluar jadi pemenang. Erislandy juga tak pernah absen dari 25 kompetisi balap buatan Federación Colombófila de Cuba, sebuah organisasi yang menyatukan 3000 pembalap merpati dari Havana dan daerah sekitarnya.
Iklan
Saya lumayan beruntung bisa menyaksikan salah satu kompetisi balapan ini. Para peserta menempatkan merpati mereka di seantero Kuba, dengan titik tujuan akhir yang berbeda-beda. Merpati-merpati ini kemudian dilepaskan secara bersamaan. Burung yang kembali ke kandangnya dengan jarak tempuh terpanjang dan waktu tempuh terpendek keluar sebagai pemenang. Saya akui balapan ini merupakan tontonan yang mengasyikkan. Terdapat semacam ketidakpastian merpati-merpati ini bisa kembali ke kandangnya. Banyak yang percaya merpati-merpati ini dilahirkan dengan kompas khusus di otak mereka. Namun, dengan atau tanpa kompas ini, tak semua merpati pulang ke kandang. Ada yang tersesat. Ada yang mati ditembak. Pun ada pula yang mati karena kelelahan.Selain menonton balapan merpati ini, saya menghabiskan satu minggu bersama Erislandy, belajar cara membiakkan merpati balap dan mendengar ceritanya hidupnya sebagai pembalap merpati.Di bawah ini, sejumlah foto yang saya jepret selama seminggu bersama Erislandy.