FYI.

This story is over 5 years old.

Pemakaman hewan

Di Kanada Ada Tempat Pemakaman Hewan Peliharaan Lengkap Sama Fasilitas Kremasi

“Kami pernah melayani keluarga yang memelihara burung parkit, burung beo, tikus, marmut, hamster dan chinchilla. Ada juga ular.”
Foto milik of Pets at Peace

Artikel ini pertama kali tayang di VICE Canada

Helen Hobbs menjadi yatim piatu saat berusia 35. Dua kakek-neneknya pun sudah meninggal dunia. Sewaktu dia mengurus pemakaman ayahnya, dia pertama kalinya melihat pengurus pemakaman perempuan. Saat itulah dia memutuskan untuk membantu orang lain melalui perasaan berkabungnya.

Setelah 10 tahun bekerja sebagai pengurus pemakaman manusia, Hobbs memutuskan untuk membuka pemakaman khusus hewan peliharaan, Pets at Peace: Pet Loss & Memorial Services. Sebagai pengurus pemakaman hewan peliharaan, dia bertujuan untuk memberi pelayanan bagi orang yang ingin menghormati hewan peliharaannya yang telah mati—biasanya menceritakan atau mengenang momen spesial bersama teman dan keluarga. “Saya ingin mereka merasa lebih baik dengan mengingat betapa berharganya hewan peliharaan mereka,” ujar Hobbs.

Iklan

Dia menyediakan pelayanan layaknya pengurus pemakaman biasa, seperti memandikan, mendandani, dan menempatkan jasad hewan agar prosesnya terlihat senormal mungkin. Dari situ, jasad hewan yang sudah dibungkus selimut atau pakaian pemilik akan dimasukkan ke dalam kantong mayat untuk dikremasi. Karena di Toronto tidak ada pemakaman khusus hewan (dan ada larangan menguburkan hewan peliharaan di halaman belakang), maka Hobbs hanya menyediakan jasa kremasi—meskipun kremasi hewan dan manusia di krematorium yang sama juga dianggap ilegal.

Kami mengobrol dengan Hobbbs untuk mengetahui hewan apa saja yang pernah dia kremasi dan bagaimana rasanya menghadapi duka seperti ini.

VICE: Apa yang membuatmu kepikiran menjadi pengurus pemakaman hewan peliharaan?
Helen Hobbs: Teman saya membawa jasad kucing peliharaannya ke dokter hewan untuk dikremasi. Dia ingin menyimpan abunya. Dia menunggu sampai berminggu-minggu tapi abunya tidak kunjung tiba. Dia terus menghubungi mereka, dan jawabannya “Kami belum mendapatkannya.” Ini berlangsung sampai enam minggu. Karena tidak tahan lagi, dia pun menghubungi dokter hewan tersebut untuk komplain. Sejam kemudian mereka menelepon balik dan mengabarkan kalau abunya sudah ada. Ini membuat teman saya semakin sedih. Sampai sekarang dia tidak yakin kalau itu abu kucingnya. Saya sudah cukup lama bekerja sebagai pengurus pemakaman dan sangat memahami proses kremasi, jadi saya tahu kalau prosesnya hanya sebentar. Paling beberapa hari saja. Saya yakin ada cara yang lebih baik dari ini.

Iklan

Apa yang membedakan pemakaman hewan dan manusia?
Untuk hewan, biasanya pemilik datang untuk mengkremasi hewannya. Tidak banyak yang menggunakan jasa pemakaman lengkap. Mereka hanya ingin membawa pulang abu hewan peliharaannya. Sedangkan manusia, keluarga melakukan banyak proses agar mereka bisa menerima dan terbiasa dengan kematian anggota keluarganya. Kalau hewan kan, meskipun hidup bersama kita untuk waktu yang cukup lama, tetap tidak selama anggota keluarga kita. Rasanya kayak baru kemarin hewan peliharaan mereka masih kecil. Jadi meskipun kita bisa menduganya, tapi pasti agak terkejut juga.

Kalau dipikir-pikir mirip pemakaman anak. Kita sering menganggap hewan peliharaan layaknya anak sendiri. Kita merasa lebih dekat dengan mereka karena selalu ada di rumah bersama kita.

Hewan apa saja yang pernah kamu kremasi?
Kami pernah melayani keluarga yang memelihara burung parkit, burung beo, tikus, marmut, hamster dan chinchilla. Ada juga ular. Kami juga pernah mengkremasi tupai. Pasangan kekasih yang masih muda ini menemukannya di kebun sejak masih kecil dan memutuskan untuk memeliharanya. Benar-benar mengharukan. Hewan tertua yang pernah saya kremasi itu kucing 22 tahun. Tiga minggu yang lalu, golden retriever milik seorang pria baru saja melahirkan, dan salah satu anaknya mati dalam kandungan. Dia membawanya ke sini.

Apakah profesi ini pernah membuatmu sedih karena melihat hewan mati setiap harinya?
Tentunya. Saya punya seekor anjing dan tiga kucing. Kematian hewan peliharaan membuat orang sangat berduka. Ada yang pernah mengatakan, “Saya jauh lebih sedih saat kucing saya mati daripada saat ditinggal ibu.” Saya rasa kesedihannya sama besarnya saat hewan mereka hilang. Saya kenal dengan komunikator hewan dan sempat berbicara dengannya beberapa minggu lalu. Banyak keluarga yang memintanya bantuan untuk mencari hewan mereka yang hilang, dan dia berhasil menemukan dua dari mereka. Di sisi lain, pemilik sering mengatakan “Aku pergi sebentar. Jangan nakal ya” ke hewan peliharaannya setiap kali mereka akan pergi. Orang juga sering menunjukkan foto-fotonya. Benar-benar bikin terharu.

Apa kesalahpahaman terbesar orang tentang profesimu?
Orang lebih sering salah paham dengan pengurus pemakaman manusia. Mereka kira pengurus pemakaman tidak melakukan apa-apa selain menunggu dan membukakan pintu untuk pelayat. Padahal banyak yang mereka kerjakan. Saya rasa mereka juga tidak menyangka kalau pengurus pemakaman turut membalsem (mengawetkan) mayat.

Apa yang kamu ingin orang ketahui tentang pemakaman hewan?
Tidak ada salahnya berkabung saat hewan peliharaanmu mati. Kami tidak akan menertawakanmu. Saya ingin mereka tahu kalau dukungan dari orang lain itu sangat penting. Selama ini orang mungkin berpikir kalau kita tidak perlu terlalu berduka kalau hewan peliharaan mati, karena kita bisa memiliki yang baru. Tapi menurut saya, yang berkata seperti itu tidak pernah memelihara hewan. Mereka tidak pernah memahami ikatan batin pemilik dengan peliharaannya, dan mereka tidak tahu bagaimana rasanya kehilangan.

Jangan lupa follow Tiffy Thompson di Twitter.