FYI.

This story is over 5 years old.

VICE Premiers

VICE Premiers: Album Perdana The Knife Club, Proyek Kolaborasi Frontman Sajama Cut

Kolektif cair bentukan Marcel Thee bersiap merilis album bertajuk 'Affliction' dalam waktu dekat, bisa kalian dengar eksklusif lebih dulu di artikel ini.
Foto dari arsip The Knife Club.

Di kolom VICE Premiers ini, kami memperdengarkan secara ekslusif album baru musisi lokal sebelum jadwal rilis untuk para pembaca sekalian. Sebenarnya Marcel Thee tak ingin The Knife Club banyak diasosiasikan dengan dirinya. Jadi mewawancara Marcel untuk bertanya-tanya tentang grup barunya itu agak kurang benar, tapi (mudah-mudahan) tak sepenuhnya salah. Mau bagaimana lagi? untuk sementara tak ada cara lain mengelaborasi The Knife Club selain menanya-nanyai Marcel sebagai si inisiator. Tapi, begitu projek ini mulai terlihat bentuknya dan ada tanda-tanda bisa terus berjalan, Marcel lebih suka kalau ia mundur ke belakang.

Iklan

“Kalau bisa malah jangan sampai kedengeran ada peran gue,” kata Marcel saat diwawancara via telepon. “Emang di album yang sekarang hampir semua part vokal gue yang isi. Tapi target sebenarnya gue harusnya sedikit aja. Kalau perlu malah diilangin sekalian. Gue juga bosen denger suara sendiri.”

The Knife Club ia bayangkan bisa jadi grup musik kolektif yang formatnya sangat cair. Secair Pandai Besi kah? “Enggak kayak gitu. Lebih cair lagi lah,” kata Marcel, gitaris dan vokalis Sajama Cut (full disclosure: perlu dijelaskan kalau Marcel aktif sebagai kontributor VICE Indonesia). “Inginnya sih kayak Broken Social Scene,” ujar Marcel merujuk pada grup indie-rock asal Kanada yang kalau mentas bisa melibatkan belasan musisi, yang masing-masing punya band atau projek solo. Anggota utamanya ada, sisanya bebas, sehingga formatnya di panggung enggak pernah sama.

Pekan ini rencananya The Knife Club akan mengeluarkan rilisan perdana dalam bentuk digital dan cakram padat. Judulnya Affliction. Sebuah album panjang berisi 9 lagu yang pembuatannya melibatkan banyak musisi.

Marcel dan Baldi. Foto dokumentasi The Knife Club.

Selain Marcel dan Baldi Calvianca (Strange Fruit)—duo yang membentuk ide-ide awal semua lagu—ada Andi Hans Sabarudin (C’mon Lennon, Seaside, Pandai Besi), Haikal Azizi (Bin Idris, Sigmun), Billy Saleh (Polka Wars), Jodi Setiawan (Peonies), Asad Gibran (Kaveh Kanes), Hendy Yudhistira (Morsecode), Much Rifqi (Moiss), Theo Nugraha, Ricardo Taufano (Secret Meadow), Dylan Amario (Logic Lost) dan Ababil Ashari (Shorthand Phonetics).

Iklan

Marcel, Baldi, dan Hans, yang biasanya bermain gitar tapi dalam album ini memainkan bas, adalah trio yang membentuk pondasi lagu. Setelah itu baru hasil rekaman mereka bertiga dioper-oper ke musisi lain. “Terserah mereka mau ngasih isian di lagu yang mana,” kata Marcel. Tak ia sangka feedback yang ia terima begitu berlimpah. Satu musisi memberi banyak isian beserta alternatif-alternatif pilihan.

“Satu lagu itu sampai tebel banget track rekamannya. Ada yang sampai 80, bahkan lebih,” katanya.

Sebenarnya proses kolaborasi oper-operan seperti itu dirasa kurang ideal. Marcel lebih suka kalau lagu dihasilkan lewat kolaborasi tatap muka alias nge-jam bareng. “Tapi mungkin kemarin agak susah. Kalau sekarang sudah ada wujudnya (album), akan jadi lebih gampang,” kata Marcel.

Affliction rencananya akan rilis pada 13 Desember mendatang. Seperti sudah disebut sebelumnya, VICE berkesempatan memasang tautan album ini untuk kalian dengarkan lebih cepat seminggu dari jadwal. Silakan dengar karya kolektif The Knife Club itu di bawah ini: