FYI.

This story is over 5 years old.

kehamilan

Berikut Panduan Lengkap Tentang Perubahan Tubuh Perempuan Selama Hamil

Selama ini kalian cuma browsing sembunyi-sembunyi. Kini kami menjabarkan semua detail yang tak mungkin dipamerkan teman yang hamil di Instagram.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE Canada.

Kalau kamu berada di rentang usia akhir 20-an sampai 30 awal, pastinya kamu sedang sering-seringnya mengalami fenomena ini: feed instagrammu penuh foto teman-teman syukuran karena sudah posifif hamil. Kalau engga, kamu bakal ngeliat foto-foto bayi gembul, lalu beberapa temanmu mengganti namanya menjadi bunda+nama anaknya. Memang begitu urutan hidup, setelah serbuan foto-foto kawinan dan lamaran reda, yang datang kemudian adalah foto-foto bayi dan balita menggemaskan, yang memaksa kamu setidaknya—sebagai kawan yang baik—menekan tombol like, atau kalau mau lebih sopan bikin komentar standar macam "lucu bangettt!!" Komentar macam ini pantas diterima bayi-bayi lucu itu, karena bagaimanapun bayi memang terlahir menggemaskan. Mereka juga jadi alasan kuat kita bilang ke pasangan "Yang, punya anak yuk." Tapi, seperti yang kita semua tahu, tidak semua foto yang diunggah ke Instagram memuat pengetahuan yang kamu butuhkan untuk menjadi ibu. Kehamilan tidak melulu tentang foto-foto bayi menggemaskan dan perayaan perut yang membesar. Ada proses menyakitkan, mungkin membahagiakan, dan tentu saja perubahan fisik yang kentara. Tapi kapankah kita sadar bila kita hamil? Apa yang terjadi selama perut membesar sampai sebelum kita diantar masuk ruang persalinan? Untuk menjawab semua pertanyaan itu, saya menemui Batya Grundland, dokter kandungan dan sekaligus pakar perawatan kehamilan di Kanada. Saya mempelajari semua jenis perubahan fisik yang dapat membantu kita menentukan sikap: sebenarnya kita sedang hamil atau engga sih? Terus semua cerita tentang ciri ibu hamil benar atau tidak?  Begitulah. Tulisan ini merangkum semua pengetahuan soal kehamilan yang mustahil muncul di Instagram teman-teman kalian.

Iklan

VICE: pertanyaan pertama, perubahan besar macam apa yang wajib kita lakukan sebelum berencana memiliki anak. Apakah ini pasti menyangkut kebiasan minum dan merokok?
Batya Grundland: Kalau kamu sudah mulai berpikir memiliki anak, ada baiknya kamu mulai mengkonsumsi asam folat atau vitamin khusus persiapan kehamilan atau vitamin prenatal. Semua vitamin prenatal mengandung 1 mg asam folat. Itu yang pertama kamu harus lakukan. Setelah itu, hal yang selanjutnya harus dilakukan adalah—seperti yang kamu tadi sebut—adalah mengurangi asupan alkohol. Ini penting jika kamu sedang mencoba punya anak.

Maksudnya mengurangi itu seperti apa tepatnya?
Sebenarnya tidak ada panduan mengenai hal ini. Kecuali panduan batas maksimal asupan alkohol bagi orang dewasa—untuk perempuan 10 kali minum dalam seminggu. Di luar itu tak ada panduan lainnya. Masalahnya, banyak perempuan tak tahu mereka sedang hamil di masa-masa awal kehamilan. Jika kamu sedang berusaha punya anak, mungkin saatnya kamu benar-benar menjauhi minuman beralkohol karena kamu kan tak mau alkohol berdampak pada perkembangan janin. Jadi, kalau kamu bisa menjauhi alkohol itu bagus sekali. Saya juga termasuk yang berpendapat bahwa konsumsi obat-obatan dan merokok lebih baik dikurangi atau malah dihindari sepenuhnya. Alasannya?
Karena kedua kebiasaan ini punya dampak pada tubuh terlepas dari kamu hamil atau tidak. Bagi beberapa orang, kehamilan adalah motivasi yang kuat untuk mengubah hidup mereka.  Tapi, perubahan yang dilakukan sebelum kamu hamil jauh lebih bermanfaat karena dua aktivitas itu—mengkonsumsi obat-obatan dan merokok—bisa berdampak pada perkembangan janin terutama di awal-awal kehamilan. Dengan demikian, jika seseorang masih melakukan dua kebiasaan itu dan hamil, ada semacam mekanisme untuk mengurangi dampaknya pada janin. Yang jelas dokter sih tidak akan memintamu menggugurkan kandungan jika ternyata kamu kepergok suka nyimeng setelah dinyatakan hamil.

Iklan

Hamil? Hmm, kalau aku engga deh.

Jadi, kalau ngomongin perubahan fisik terjadi saat hamil, mungkin kita bisa membaginya ke dalam beberapa trimester. Misalnya selama trimester pertama konon perempuan yang hamil bakal sering muntah dan mual. Tapi, di luar itu, sebenarnya semuanya baik-baik saja.
Iya, tapi rumor itu salah. Trimester pertama sebenarnya adalah masa-masa terberat selema kehamilan. Seperti yang kamu bilang, di tiga bulan awal ini perempuan yang hamil berjuang melawan rasa mual dan pusing. Ada juga yang terus-terusan muntah selama trimester pertama. Kami para dokter punya beberapa obat untuk meringankan kondisi ini. Sayangnya, obat-obatan yang kami punya meski meringankan kondisi yang tak mengenakkan ini bersifat sedatif. Bisa dibilang, ini bukan solusi yang tepat. Beberapa perempuan tidak merasa mual dan muntah-muntah tapi merasa kelelahan luar biasa di tiga bulan pertama kehamilan.  Dan Jangan lupa bagi kebanyakan perempuan, mereka tak memberitahu orang banyak mereka hamil di trimester pertama. Mereka tak terlihat sedang hamil. Alhasil, mereka masih harus melakukan kegiataan sehari-hari. Jadi, kebanyangkan seperti apa kepayahannya mereka. Perubahan fisik-fisik seperti inilah yang harus dihadapi oleh perempuan yang hamil muda. Perubahan fisik lain yang kamu rasakan di trimester pertama adalah berubahnya kelembutan dan ukuran payudara. Bagi sebagian perempuan berubahnya kelembutan payudara cukup menanggu. Lagi-lagi, ini terjadi di trimester pertama.

Iklan

Beberapa perempuan biasanya juga mengalami bercak-bercak. Ini bisa jadi normal atau malah suatu yang patut diwaspadai. Jadi, jika muncul bercak, kamu mungkin bisa berkonsultasi dengan doktermu. Hal lainnya yang terjadi di trimester pertama adalah—saya sebutkan saja ya karena kita ngobrol blak-blakan—perubahan tubuh perempuan. Tubuh perempuan hamil mulai bengkak, namun agak lembek di bagian tengan tubuh. Ada yang mulai merasakan sakit di bagian perut bawah meski belum terlihat hamil dan mereka tak memberitahu banyak orang kalau mereka sudah berbadan dua. Kesimpulannya, apa yang dialami perempuan hamil kerap berbeda-beda. Tubuh mereka sudah mulai berubah tapi belum begitu tampak, iya kan?

Kalau secara psikologis bagaimana? Apa ada yang berubah?
Tak ada. Jadi begini, kamu pasti kecapekan di tiga bulan pertama. Kebanyakan perempuan akan merasa lelah. Jadi, menurut saya trimester pertama adalah bulan-bulan yang melelahkan, itu saja sih yang terjadi. Di bulan-bulan ini, sehabis bekerja, kamu pasti kecapaian dan yang ingin kamu lakukan adalah tidur, apalagi kalau kamu tak sempat tidur siang.

Ok, lanjut ke trimester kedua
Trimester kedua biasanya terasa lebih mending, terutama dalam hal tanda-tanda fisik kehamilan. Biasanya di trimester kedua, setelah pusing-pusing dan muntah-muntah berakhir, kamu masih tetap merasa lelah, maksudnya kamu tak sekuat biasanya (sebelum hamil). Tapi, kamu masih bisa melewati harimu dan melakukan kegiatan sosial di sore hari. Di akhir trimester kedua, kamu merasa sakit di bagian bawah punggung, sesak di bagian dada dan mulas yang makin parah. Hal lainnya, sebenarnya ini terjadi dari trimester pertama dan terus terasa sampai trimester kedua, adalah beberapa perempuan akan merasa tarikan nafasnya jadi lebih pendek ketika melakukan kegiatan sehari-hari yang biasanya bisa dengan gampang kamu lakukan. Jadi, naik tangga dan berjalan agak cepat akan terasa merepotkan. Di trimester kedua juga, semua makin ini makin susah dengan pertumbuhan uterus. Ini semua yang dirasakan perempuan di trimester kedua. Tapi, umumnya trimester kedua adalah masa yang aman.

Iklan

Bagaimana dengan kenaikan berat badan?
Kenaikan berat badan jelas suatu yang bakal terjadi. Berat badan ideal bagi seorang perempuan yang mengandung tergantung pada indeks BMI seorang perempuan sebelum hamil. Misalnya si perempuan punya indeks BMI rata-rata. Penambahan berat badan ini akan mencapai titik berbeda-beda untuk setiap individu. Misalnya, kamu muntah-muntah terus di trimester pertama, beratmu pasti turun di trimester pertama baru kemudian naik drastis di trimester selanjutnya. Ada juga yang berusaha melawan pusing dan mual dengan ngemil karbohidrat. Perempuan tipe ini akan baik berat badannya di trimester awal dan beratnya stabil terus selama kehamilan.

Kalau perumut sudah begini, engga bisa balik lagi.

Bagaimana dengan stretch mark? Kapan mulai muncul?
Stretch mark mulai muncul di akhir trimester kedua dan awal trimester ketiga.

Balik ke perubahan mental, apa yang terjadi dalam otak perempuan hamil?
Kelelahan semakin parah di trimester kedua, tapi memang itu terjadi. Biasanya, selama kehamilan atau tepatnya di trimester kedua dan ketiga, ada sebuah fenomena subyektif yang biasanya kita sebut "otak kehamilan." ciri-cirinya adalah kerja otak kamu lebih lemot saat hamil. Aku tak punya penjelasan psikologus memadai kenapa ini terjadi, tapi para perempuan akan merasakannya, terus membicarakan hal itu, dan mengeluhkannya selama kehamilan. Untungnya, bagi mayoritas perempuan, proses lemot otak ini tidak sampai mengganggu kemampuan mereka melakukan aktivitas sehari-hari. Gangguan yang muncul bisa diabaikan seperti kesulitan menemukan kata yang tepat, sulit mengingat nama, dan berpikir kurang efisien dibanding biasanya. Seperti itulah bentuk kelemotan perempuan yang tengah hamil.

Iklan

Narasi tentang kehamilan biasanya seperti ini "hamil adalah masa-masa paling indah bagi perempuan, kamu akan merasa bahagia." Beberapa perempuan menentang narasi macam ini. Apakah ada pengalaman standar yang bakal dirasakan semua perempuan hamil? Apa pendapatmu jika ada perempuan tak merasa bahagia selama mengandung?
Tak ada pengalaman yang sama. Perempuan yang menikmati momen kehamilan akan merasa pengalamannya menjadi calon ibu luar biasa. Tapi ada juga perempuan lain yang susah payah menjalani kehamilan. Kita kerap menjumpai perempuan yang muntah-muntah terus selama kehamilan. Kita juga sering menemui perempuan yang terus kesakitan selama mengandung, yang merasa tak kerasan selama hamil. Tentu saja mereka tak akan membanggakannya, karena—anda tahu—tak ada yang sudi mengatakan betapa kehamilan adalah masa-masa menyebalkan, masa yang membuat mereka bertanya-tanya apakah keputusan untuk hamil adalah keputusan yang benar. Tak ada yang mau membicarakan hal ini. Tapi, ini sebenarnya hal yang lazim terjadi.

OK, sepertinya anda siap menjelaskan yang terjadi selama trimester terakhir. Jadi apa yang dialami ibu hamil pada masa itu?
Ada yang bisa kamu perkirakan dari awal sampai akhir kehamilan—yang pertama, nyeri otot. Kadang saya sering berkelakar kehamilan itu semacam gambaran bagaimana rasanya hidup osteoarthritis selama 20 tahuh. Kira-kira seperti itu. Badanmu akan terasa kaku. Apa pun yang kamu lakukan akan membuatmu sakit. Biasanya bagian tubuh yang terasa sakit adalah punggung bagian bawah. Ibu hamil akan merasa sesak karena tubuh mereka membuat ruang bagi sang bayi. Alhasil, semua sendi terasa sakit. Ini wajar. Sering kali di trimester ketiga, perempuan hamil akan kesusahan tidur karena sudah merasa nyaman ketika tidur. Ini juga normal terjadi. Sebenarnya, kendala susah tidur bisa saja terjadi lebih awal karena perubahan pola buang air kecil. Jadi, keinginan untuk buang air kecil makin susah ditahan karena bayi di atas kandung kemih. Keadaan ini makin parah jika kamu batuk atau bersin. Jelas, ini jadi sesuatu yang sulit bagi ibu hamil, apalagi bagi perempuan muda. Kamu tadi bilang tentang stretch mark. Meski tidak semua orang bakal punya, stretch mark muncul di trimester terakhir.

Iklan

Anda tahu kenapa tidak semua orang punya stretch mark?
Tidak

Apa bisa dicegah?
Tidak juga. Kehamilan itu kadang untung-untungan. Yang jelas, ada yang rasa sakit, stretch mark, dan tekanan pada kandung kemih. Perubahan warna kulit juga bisa terjadi. Beberapa perempuan akan merasakan warna kulit mereka berubah sampai kadang mereka terlihat mereka baru saja tanning. Ini biasanya terjadi di akhir-akhir kehamilan, beberapa perempuan akan mendapatkan bercak dalam kulit, biasanya berwarna gelap. Ada garis yang ada di tengah perut kita dan menjalar sampai ke bawah. Garis ini makin terlihat ketika kamu hamil. Perubahan yang paling kerasa di trimester terakhir adalah biasanya berkisar mobilitas dan kenyamanan, kalau di awal kehamilan kamu kerap mulas, ini akan makin parah di trimester ketiga. Kalau nafasmu pas-pasan di awal kehamilan, ada kemungkinan kondisinya makin parah di trimester ketiga

Pembengkakan pergelangan kaki juga biasa terjadi. jadi tidak perlu kaget kalau tubuh bagian bawahmu membengkak. Itu normal, apalagi jika bentuk bengkaknya simetris dan bilatral. Kalau pun kedua pergelangan kakimu membengkak, itu juga normal. Ini memang hal yang menyebalkan dari kehamilan.

Apa yang terjadi saat proses persalinan?
Mayoritas orang menganggap persalinan itu mirip seperti apa yang mereka lihat di TV: mulai dari pecahnya ketuban dengan dramatis, adegan kebut-kebutan menuju rumah sakit, lalu bayi lahir lewat vagina lima menit kemudian. Sejatinya, kelahiran tidak terjadi seperti ini. Salah satu hal yang pertama harus dipahami adalah ada beberapa tahap dalam persalinan. Ada tahap persalinan awal ketika perempuan hamil mulai merasakan kontraksi dan ketidaknyamanan. Di tahap ini, ibu hamil masih cukup kuat bahkan bisa berkunjung runtin ke rumah sakit. Beberapa perempuan merasakan kontraksi-kontraksi kecil setiap beberapa menit, tapi mereka tak tahu apa yang harus dilakukan. Beberapa perempuan lain bisa saja merasakan kontraksi selama berhari-hari sebelum akhirnya mereka bisa dibawa ke rumah sakit dan meneruskan proses persalinan di sana. Sebenarnya persalinan bisa dilakukan di rumah. Persalinan di rumah sakit belum tentu lebih baik. Kadang rasanya tidak nyaman karena perjalanan yang harus ditempuh selama kamu kontraksi. Kamu akan merasa sangat lelah ketika sampai di rumah sakit.

Iklan

Saat kamu mulai masuk tahap "persalinan aktif", kamu akan merasakan kontraksi yang kuat secara rutin. Kontraksi ini berfungsi untuk mengubah cervix sehingga kamu bisa melahirkan. Umumnya, pada kasus banyak kasus, cervix melebar 1 cm per jam. Ketika kamu masuk rumah sakit, idealnya cervixmu sudah membuka selebas 3 sampai 4 cm. Para dokter akan mengusahakan pelebarannya mencapai 10 cm. Proses persalinan standar—dihitung dari pertama kali masuk rumah sakit—prosesnya minimal 6 jam. Tentu saja, waktunya tak sama bagi semua perempuan, ada yang bisa lamban tapi ada juga yang cepat. Tapi rata-ratanya minimal 6 jam. Jika ini tidak berjalan lancar, ada beberapa hal yang dilakukan tim medis rumah sakit untuk mempercepat persalinan agar bayi dan ibu bisa bertahan selama persalinan. Tahap selanjut dimulai ketika cervixmu sudah berubah sebesar 10 cm. Di sini, kamu mulai bisa mengejan, mendorong bayi keluar. Lagi-lagi, bukan seperti di TV, butuh lebih dari tiga kali dorongan sampai bayinya keluar. Adalah normal bila seorang perempuan yang pertama kali hamil harus mengejan selama 2 jam sampai bayinya lahir. Meski kesannya agung dan indah, proses persalinan normal terjadi lewat vagina. Bagian pribadi wanita benar-benar robek ketika melahirkan. Dan yang robek bukan cuma sebagian kecil, dinding pelvic bisa robek selama proses persalinan. Ada beberapa skenario lain yang bisa terjadi salama persalanan. Kamu bisa melalui proses persalinan vaginal dengan bantuan. Dalam proses ini, tim medis akan menggunakan vacuum dan forcep untuk membuat bayi keluar. Jika kami memilih melakukan ini, kami harus mengontrol robekan yang ditimbulkan karena ada kemungkinan robekan yang kami buat lebih parah. Pada saat inilah, kami akan melakukan episiotomi, pengguntingan otot antara vagina dan anus. Percayalah ini jauh dari apa yang kamu lihat di TV.

Iklan

Mekanisme ketiga yang cenderung diketahui orang adalah kemungkinan penggunaan operasi cesar, operasi abdominal untuk mengeluarkan bayi. Ada beberapa kondisi yang memungkinkan keputusan cesar diambil. Keputusan operasi cesar bisa saja diambil jika pembukaan tidak berjalan lancar, persalinan mengalami kendala dan meneruskan proses persalinan normal bakal membahayakan ibu dan bayinya.

Mitos lainnya yang berkembang persalinan yang marak di budaya populer kita adalah setelah persalinan, sang ibu bisa segera pulang ke rumah dan dengan enaknya bisa jalan-jalan. Maksudku gini lho, kalau misalnya terjadi episiotomi, kamu pasti harus istirahat sampai pulih, iya kan?

Bahkan jika berhasil menjalani persalinan normal lewat vagina, ada dua pasien yang harus dirawat. Selain si ibu, kita juga tidak boleh melupakan bayi yang baru lahir, yang tak tidur terus menerus padahal perlu diberi asupan makanan serta dirawat. Sementara, orang yang paling berhak merawat sang bayi tengah menjalani pemulihan fisik dan mental. Jadi, kelahiran adalah proses yang gampang-gampang susah, jauh dari gambaran yang kerap muncul dalam TV.

Bagaimana kondisi fisik perempuan setelah melahirkan?
Pertama-tama, sebagian besar perempuan akan mengalami pendarahan pascakelahiran dan sebagian besar perempuan mengalaminya selama empat hingga enam minggu. Pada hari-hari pertama, mereka akan mengalami pendarahan hebat dan secara berkala akan menjadi flek. Boleh jadi, hal ini berlangsung hingga enam minggu. Seringkali perempuan mengalami nyeri panggul, jika melahirkan secara normal. Sebagian perempuan mengalami nyeri lebih parah, tapi secara umum muncul perasaan begah dan tidak nyaman di area panggul. Untuk beberapa saat, sebagian perempuan mengalami nyeri saat buang air kecil. Ada perawatan untuk robekan vagina, tapi ya, goresan seperti itu dapat dengan mudah iritasi. Jadi, buang air kecil bisa jadi tidak nyaman pada hari-hari awal setelah melahirkan.

Sebagian perempuan kesulitan buang air kecil secara normal selama beberapa saat. Ini terjadi pada sebagian kecil perempuan, tapi tetap nyata. Intinya urniasi bisa kembali seperti sediakala, tapi butuh waktu. Dan beberapa perempuan mesti pulang dari rumah sakit dengan kateter.

Di sisi lain, proses melahirkan memperlambat kerja usus jadi banyak perempuan mengalami nyeri ketika ingin buang air besar. Mereka akan mengalami konstipasi pada periode pasca-kelahiran, selama proses penyembuhan. Perempuan yang mengalami operasi caesar, akan merasakan gatal di sekitar jahitan—ini sangat normal. Jahitan itu berpotensi terasa pedih dan nyeri. Tentu saja ada rasa pedih normal dan rasa pedih mengkhawatirkan, tapi biasanya normal kok. Mereka hanya perlu menghindari bawaan berat, berjalan lebih hati-hati. Hindari naik tangga.

Salah satu hal lain yang jarang diceritakan, adalah night sweats—semacam keringat dingin pada malam hari. Yang terjadi adalah, perempuan seringkali menyimpan makanan selama masa kehamilan dan mereka membutuhkan cairan infus selama melahirkan, jadi mereka mendapatkan banyak sekali cairan sebagai bagian dari kehamilan, dan pergelangan kaki yang mulai membengkak di trimester ketiga, akan memburuk sebelum membaik. Jadi, kamu melahirkan engga serta merta berarti kakimu berhenti bengkak. Biasanya, 48-72 jam setelah kamu melahirkan, pergelangan kakimu akan terlihat lebih buruk dan kaki-kakimu akan membengkak. Dan pada akhirnya, hal itu membaik dalam beberapa minggu. Dalam masa pemulihan inilah, tubuhmu mengalami keringat dingin di malam hari untuk membuang cairan berlebih. Hal ini biasanya membikin perempuan kaget karena mereka terbangun di tengah malam, dan rasanya seperti pengin buka baju saking kegerahannya. Ini mirip dengan hot flash, tapi normal kok. Perempuan yang menyusui juga akan mengalami perubahan lain. Kadang butuh waktu untuk mengajari bayi caranya menyusu. Perempuan bisa mengalami pecah-pecah pada puting, dan ini pedih sekali. Ketika payudara terisi susu, biasanya pada dua hingga tiga hari setelah melahirkan, perempuan mungkin mengalami pembengkakan payudara yang boleh jadi menyakitkan dan tidak nyaman. Jadi mereka akan merasa sakit dan sumuk pada payudara. Bagi sebagian kecil perempuan, rasa nyeri itu akan mengarah pada penyumbatan saluran yang mana sangat menyakitkan, dan di antara mereka akan mengalami infeksi dari penyumbatan tersebut yang disebut mastitis. Itu sangat menyakitkan dan perempuan bisa merasa engga enak badan. Itu karena ada infeksi yang mesti diobati.

Bagaimana dengan bentuk dan ukuran payudara? Apakah berubah setelah melahirkan?
Tentu saja. Mereka akan mengalami perubahan bentuk dan ukuran payudara karena sebagian besar tubuh perempuan bakal memproduksi ASI, terlepas mereka memutuskan untuk menyusui atau tidak. Payudara akan membengkak dan nampak lebih penuh. Hal lainnya yang terjadi adalah payudara berubah seiring dengan aktivitas menyusui. Jadi tidak konstan sepanjang hari. Kalau kamu menyusui bayi, payudara akan semakin mengecil dan melembut. Ketika saatnya menyusui lagi, payudara akan membesar dan semakin penuh. Bagi kebanyakan perempuan, perubahan ini tidak selalu sama tapi berlangsung selama periode menyusui. Bahkan, setelah periode menyusui, kebanyakan perempuan tidak memiliki payudara seperti sediakala.

Kalau bentuk dan ukuran vagina, bagaimana?
Kalau perempuan melahirkan secara normal, tentunya area vagina akan meregang. Selama melahirkan perempuan mengejan, dan bahkan selama masa kehamilan, otot pada dasar panggul meregang dan mengendur. Jadi, semakin sering perempuan melahirkan secara normal, vaginanya akan semakin regang dan kendur. Perempuan yang sering melahirkan secara normal berisiko mengalami incontinence—atau hilangnya kemampuan mengontrol buang air kecil dan besar—terutama ketika batuk dan bersin.

Mengapa hanya sedikit orang yang membahas semua detail kehamilan? Mengapa kita tidak mempersiapkan perempuan secara jujur, agar mereka tidak merasa ada yang salah ketika merasakan nyeri atau tidak nyaman?
Itu masalah yang perlu dibahas sih. Tapi saya engga tahu juga, kenapa kita jarang membicarakan semua detail soal kehamilan. Mungkin saja karena kita engga mau membuat perempuan merasa takut hamil? Segala hal yang saya sebutkan tadi, yang kesannya seram, intinya semua itu terjadi dalam periode yang relatif pendek. Rentang waktunya, sembilan bulan kehamilan, lalu periode pasca-melahirkan. Sebagian perempuan melalui masa-masa itu dengan mudah, sebagian lainnya kesulitan. Jika kamu menikmati proses menjadi orangtua—meski saya engga yakin dapat membuatmu lupa dengan periode kehamilan dan pasca-melahirkan—dan itu melibatkan komitmen membesarkan anak seumur hidup… maka semua rasa sakit tadi masih sepadan untuk dijalani.

Follow Amil di Twitter. Tenang saja, dia engga pernah upload foto-foto bayi.