Tokyo 2020

Asosiasi Badminton Korsel Ajukan Protes ke BWF Soal Atlet Tiongkok Doyan Mengumpat

Meski laga cabor bulu tangkis di Olimpiade sudah tuntas, tim Korsel masih jengah pada atlet ganda putri Tiongkok Chen Qingchen yang sering mengumpat dalam bahasa Mandarin.
Junhyup Kwon
Seoul, KR
Asosiasi Badminton Korsel Ajukan Protes ke BWF Soal Atlet Tiongkok Doyan Mengumpat
Chen Qingchen (kanan) menjadi sorotan tim badminton Korsel karena sering mengumpat selama laga Olimpiade Tokyo. Foto oleh Han Haidan/China News Service via Getty Images

Persatuan Bulu tangkis Korea Selatan berniat mengajukan protes resmi kepada Federasi Badminton Dunia (WBF) mengenai perilaku atlet-atlet Tiongkok selama Olimpiade Tokyo. Pasalnya, dalam pertandingan melawan perwakilan Korsel, tepatnya di sektor ganda putri, atlet Tiongkok berulang kali mengumpat dalam bahasa Mandarin.

Protes ini tidak untuk mengubah hasil pertandingan, yang dimenangkan pasangan Tiongkok tersebut (dan akhirnya mereka dikalahkan ganda putri Indonesia Greysia Polii-Apriyani Rahayu di final). Korsel hanya berharap BWF di masa mendatang menerbitkan “larangan atlet berkata kotor selama pertandingan resmi,” ujar juru bicara asosiasi badminton Korsel, saat dihubungi VICE World News. Rencana protes itu diumumkan pada Kamis, 5 Agustus 2021, dan bakal dikirim ke BWF secepatnya.

Iklan

Atlet yang jadi sorotan utama Korsel adalah Chen Qingchen, 24 tahun, yang bertanding di sektor ganda putri. Chen berulang kali terekam kamera TV mengumpat keras sekali, dalam laga melawan pasangan ganda putri Korsel pada 27 Juli lalu. Kata-kata yang paling sering dia teriakkan adalah ‘cao’, bila diterjemahkan ke bahasa Inggris setara dengan ‘fuck’. Chen mengumpat saat kehilangan poin, maupun ketika berhasil unggul.

Dalam jumpa pers sesudah pertandingan semifinal tempo hari, Chen sempat meminta maaf lewat media. Dia mengaku “selip lidah” dan sebetulnya tidak berniat mengumpat.

Adapun BWF sebetulnya sudah punya kode etik yang harus dipatuhi atlet bulu tangkis seluruh dunia, secara spesifik mengatur agar mereka “tidak menggunakan kata atau istilah dalam bahasa apapun yang memuat makna kurang patut dengan keras, yang bisa terdengar wasit maupun penonton.”

Chen bersama pasangannya Jia Yifang, mengalahkan pasangan Korsel Kim So-yeong dan Kong Hee-yong. Duo Tiongkok itu pada akhirnya terpaksa harus puas dengan medali perak, karena ditaklukkan Indonesia di final.

Sementara di dalam negeri, kegemaran Chen memaki justru populer dan disambut positif. Malah, ada beberapa netizen yang terbuka memuji aksi Chen melontarkan sumpah serapah pada lawannya di semifinal karena sentimen Anti-Korea. Netizen Tiongkok dan Korsel memang beberapa tahun belakangan sering saling ejek atas berbagai isu, dari perkara politik serius, sampai budaya pop.