Industri Migas

Bukti Kehebatan Kapitalisme Ekstraktif: Laut Pun Kini Bisa Terbakar

Video viral kebakaran pipa kilang lepas pantai Teluk Meksiko sekilas mirip adegan terbukanya gerbang neraka di film. Masalahnya, insiden ini betulan terjadi.
Api menyala di permukaan Teluk Campeche Meksiko akibat kebocoran pipa kilang gas Pemex
Foto kebakaran pipa di kilang Teluk Meksiko via Twitter / Manuel Lopez San Martin

Api menyala hebat di permukaan samudra Atlantik, tepatnya di Teluk Meksiko, pada 3 Juli 2021. Insiden aneh tapi nyata itu berlangsung selama lima jam, akibat kebocoran pipa gas bawah laut milik perusahaan migas Pemex.

Video upaya pemadaman laut yang “terbakar” itu viral di internet, dibagikan ribuan akun dan menjadi trending topic global. Wajar sih, sebab pemandangannya amat unik. Kapal menyemprotkan cairan ke samudra, demi memadamkan api yang muncul akibat aktivitas manusia mengekstraksi isi Bumi. Ironis bukan?

Iklan

Laut yang terbakar itu sekilas mirip gambaran gerbang neraka di film-film Hollywood, atau adegan mata Sauron di the Lord of the Ring.

Menurut laporan kantor berita Reuters, insiden ini terjadi di lapangan eksplorasi migas Ku Maloob Zaap, Teluk Campeche, Meksiko. Operator kilang lepas pantai itu adalah Pemex, perusahaan BUMN setempat. Pipa yang menyalurkan gas dari kilang ke permukaan bocor pada pukul 05.15 pagi waktu setempat.

Penyebab kebocoran pipa berdiameter 12 inchi itu masih diinvestigasi oleh Pemex, namun dipastikan tidak ada korban pegawai kilang sampai kebocoran itu berhasil dipadamkan pada pukul 10.45 waktu setempat.

Dalam sekian hari ke depan, pasti ada penjelasan ilmiah mengenai penyebab munculnya kobaran api di permukaan laut akibat insiden Pemex. Adapun Kepala Satuan Keamanan Industri Migas Meksiko, Ángel Carrizales, mengklaim tidak ada tumpahan produk gas ke laut akibat insiden ini.

Pemex sendiri sudah beberapa kali mengalami insiden kecelakaan kerja serta menumpakan minyak ke laut. Tapi perusahaan pelat merah Meksiko ini nampaknya berhasil memicu insiden paling unik sepanjang sejarah mereka. Sebab untuk pertama kalinya, manusia jadi melihat betapa seram pemandangan laut yang bisa terbakar akibat tindakan kita sendiri.