FYI.

This story is over 5 years old.

Travel

Pakar Memberi Tips Supaya Kalian Bisa Keliling Dunia Gratis

Tips ini berdasarkan pengalaman Brian Kelly alias 'Si Manusia Poin'. Kata kuncinya: eksploitasi sistem kartu kredit.
Ilustrasi oleh Wren McDonald

Artikel ini pertama kali tayang di VICE UK.

Tanpa sadar, setiap kali anda berjalan masuk ke dalam airport, lelah dan dirundung kecemasan soal jumlah saldo bank yang makin menipis setiap kali anda harus menghadiri pernikahan di luar kota, anda akan melihat sosok pria seperti Brian Kelly. Mantan pialang Wall Street ini terlihat tenang dan kalem, tidak terpengaruh jet lag atau terganggu oleh penundaan penerbangan yang kerap terjadi. Ada alasan di balik ketenangannya: penerbangannya yang terakhir—dengan pemberhentian di Ghana, Rwanda dan Afrika Selatan—berbekal ongkos tak lebih dari Rp74 ribu.

Iklan

Di dunia online, Kelly dikenal sebagai Points Guy, pendiri blog online mengajari orang cara memanipulasi kartu kredit dan poin reward penerbangan, supaya konsumen mendapatkan penerbangan secara cuma-cuma atau hampir gratis. Dia merupakan pencetus komunitas besar yang disebut "travel hacker", terdiri dari individu-individu yang kerjaanya mirip tukang mengakali sistem-sistem mesin kasino. Bedanya, Kelly hanya menggunakan akal sehat. Anda tidak perlu menjadi orang jenius untuk memahami metode jalan-jalan gratis. (Kelly menghasilkan uang dari iklan kartu kredit di situsnya, tapi mengaku tidak meminta gratisan dari pihak pengiklan.) Alhasil, dalam dunia blogging travel dia diperlakukan layaknya seorang selebriti. Anjing peliharaannya, Miles, bahkan punya akun Instagram sendiri.

Cerita hidupnya sangat menarik. Apalagi saya ini orang yang sering banget bokek dan tidak bisa seenaknya berpergian ke luar negeri. Mendapatkan sesuatu tanpa harus mengorbankan apapun adalah konsep yang sangat menarik dan menggoda. Maka dari itu, saya menemani Brian Kelly ketika dia tengah menuju apartemennya di Manhattan dari Bandar Udara JFK untuk mencari tahu rahasia bisa bepergian keliling dunia tanpa biaya. Di tengah wawancara, dia bilang saya pasti bisa memperoleh tiket pesawat ke Eropa gratis dalam waktu beberapa bulan saja. Berikut obrolan kami:

VICE: Bagaimana ceritanya kamu mulai belajar soal poin reward penerbangan?
Brian Kelly: Tahun 90-an lah. Saya pemuda berumur 13 tahun yang jago menggunakan komputer. Ayah saya adalah seorang konsultan yang harus selalu berpergian kemana-mana, tapi dia tidak tahu cara menggunakan komputer. Jadi saya lah yang sering mendaftarkan penerbangannya. Ayah sering mendapatkan poin reward penerbangan tapi tidak tahu cara menggunakannya. Ketika berumur 13, saya mendaftarkan penerbangan ke Cayman Islands, dan ternyata itu gratis. Kita semua bingung "Hah? Kok bisa?" Memang sayang Ayah harus berpergian kemana-mana demi pekerjaan, tapi gara-gara itu keluarga kami—enam orang penduduk kelas menengah di Philladelphia—bisa berpergian ke Pulau Karibia dengan harga yang amat sangat murah.

Iklan

Lalu saya kuliah di University of Pittsburgh sebelum akhirnya kuliah di luar negeri. Saya sering pergi ke berbagai konferensi dan pergi ke luar negeri dua kali. Tiba-tiba status penerbangan saya diupgrade menjadi level emas. Saya berpikir, "Wah! Saya anak kampus yang tidak punya duit tapi diupgrade setiap kali terbang! Menarik nih."

Kapan kamu mulai mendirikan komunitas peretas travel?
Sekitar 2005, saya menemukan subkultur ini. Kami semua adalah pengguna poin reward penerbangan yang antusias. Saya baru mulai mendirikan blog di 2010, dan waktu itu sudah ada beberapa blog serupa, tapi blog saya adalah yang pertama di New York. Waktu itu saya bekerja di Wall Street dan bertugas merekrut nama-nama baru di kampus… Saya kerap berkeliling Amerika Serikat berusaha meyakinkan murid-murid jurusan IT untuk bergabung dengan Wall Street dan bukan Apple, Google atau Facebook.

Nah di periode inilah saya mendapatkan jutaan poin penerbangan setiap tahun. Jadi biarpun waktu itu ekonomi AS tengah dilanda resesi, saya tetap bepergian kesana sini layaknya seorang multimilioner. Nilai poin penerbangan yang saya dapatkan jauh lebih tinggi dari gaji saya per tahun. Saya miskin dalam hal keuangan, tapi tajir di poin penerbangan. Saya mengundurkan diri dari Wall Street setelah mengunggah tulisan pertama di blog. Saya langsung terbang ke Tokyo, memutuskan nekat menekuni seluk-beluk seni poin penerbangan.

Iklan

Saya baru saja hendak melunasi hutang kartu kredit dan memperbaiki skor kredit. Berapa lama saya harus menunggu sebelum bisa terbang gratis?
Langsung setelah anda melunasi utang, reputasi anda akan langsung melonjak naik. Pembayaran tagihan adalah kunci dari skor kredit tinggi. Selama anda melunasi tagihan tepat waktu, semua akan lancar-lancar saja. Skor kreditmu berapa sekarang?

Jelek banget. Sekitar 580.
Gakpapa. Mungkin karena sejarah kreditmu kebanyakan dalam tenor pendek dan jumlah transaksinya masih sedikit, jadinya kamu dianggap klien berisiko tinggi. Begitu kamu melunasi tagihan, setiap bulannya skormu akan naik 50 hingga 100 poin.

Oke, kalo skor kredit udah mendingan, langkah berikutnya apa?
Penting untuk berlangganan kartu kredit yang benar. Ada tiga jenis. Yang terbaik adalah kartu yang memperbolehkan pelanggan mentransfer poin penerbangan. Anda gabungkan semua poin di satu wadah kemudiah bisa anda transfer ke kartu lain. Anda punya banyak pilihan bagaimana untuk menggunakan poin. Apabila anda menggunakan kartu kredit perusahaan penerbangan, anda mengambil resiko tinggi. Jangan taruh semua investasi anda di satu saham. Biarpun tahun lalu sahamnya bagus, bisa aja tahun ini jatuh nilainya.

Sama halnya dengan perusahaan penerbangan. Dalam semalam, nilai mereka bisa langsung jatuh. Apabila anda menggunakan kartu kredit American Express—mereka mempunyai banyak partner perusahaan, jadi anda mempunyai lebih banyak pilihan. Diversifikasi adalah kucinya.

Iklan

Oke, kalau kartu kredit perusahaan penerbangan terlalu beresiko, terus ambil kartu kredit apa dong?
Di komunitas saya, terutama yang bermukim di New York, kartu kredit pilihan adalah Chase Sapphire Preferred. Menambah poin dan penggunaannya mudah. Anda mendapatkan dua poin setiap pembayaran 1 dollar ketika membayar biaya travel dan makan malam. Kartu kredit perusahaan penerbangan atau hotel hanya memberi anda poin ketika anda menghabiskannya di airline atau hotel spesifik tersebut, namun dengan Sapphire, anda mendapatkan 2 poin untuk setiap penerbangan, setiap hotel, setiap penyewaaan mobil, setiap biaya parkir, taman hiburan—banyak banget.

Ya rata-rata selain sewa apartemen, duit saya larinya ke hiburan begitu.
Nah iya. Jadi intinya tinggal mencocokan gaya hidup dengan kartu kredit yang sesuai. Begitu anda berlangganan kartu kredit tersebut, anda mendapatkan 40.000 poin, biarpun memang anda harus berbelanja sebanyak tiga ribu dollar dalam tiga bulan. Jadi memang ini pilihan kartu yang terbaik. Anda mendapatkan 40.000 poin seharga 800 dollar. Hanya dengan berlangganan kartu, anda sudah hampir mendapatkan tiket terbang gratis ke Eropa.

Saya takut berlangganan kartu kredit dengan biaya tahunan karena pendapatan saya kecil. Apakah ini keputusan yang salah?
Ini memang faktor yang penting. Kebanyakan orang muda berpikir tidak ada biaya tahunan adalah faktor terpenting. Tapi kartu-kartu tanpa biaya tahunan itu omong kosong. Dengan kartu kredit Sapphire, anda mendapatkan 40.000 poin. Apabila anda gunakan poin untuk terbang, itu nilainya sudah nyaris Rp1 juta. Ada juga kartu-kartu dengan biaya tahunan yang mahal seperti AmEx Platinum dan Citi Prestige, tapi anda harus tahu saja cara memaksimalkan keuntungan-keuntungan yang anda dapat dari kartu.

Ketika memilih kartu kredit, apa lagi yang saya mesti perhatikan?
Poin dan hadiah-hadiah. Kalau anda sering berpergian, hadiah-hadiah ini bisa sangat bermanfaat. Misalnya anda selalu terbang dengan Delta dan mereka memberikan biaya baggage gratis. Apabila anda terbang dua kali setahun, biaya tagihan tahunan anda sudah lunas. Dan anda tidak perlu menggunakan kartu kredit itu sama sekali. Banyak sekali kartu kredit yang mengumpulkan debu karena tidak saya gunakan. Kartu kredit Hyatt, misalnya, memberikan saya satu malam gratis menginap di hotel. Jadi biaya kamar sebesar $250 hanya perlu saya tebus dengan biaya tahunan $75.

Makin banyak orang yang melakukan bisnis seperti anda dan menciptakan blog yang serupa. Apakah perusahaan kartu kredit akan mulai menerapkan kebijakan yang lebih ketat untuk menyusahkan orang-orang yang berusaha memanfaatkan kelemahan dalam sistem?
Poin penerbangan adalah industri bernilai jutaan dollar. Perusahaan kartu kredit menggunakan poin penerbangan untuk mendorong masyarakat untuk berlangganan kartu kredit, dan ini sulit dilakukan. Kebanyakan orang tidak mau berlangganan begitu saja, jadi anda harus memberikan insentif. Anda tidak bisa memberikan uang kas, karena ada pajaknya. Jadi poin penerbangan adalah cara terbaik untuk memberikan keuntungan dan menghindari pajak. Perusahaan-perusahaan ini membeli milliaran poin penerbangan dari perusahaan penerbangan.

Ibaratnya mata uang internasional tanpa aturan ya.
Betul sekali. Jadi kalau anda bertanya, "Apakah kelemahan sistem kartu kredit ini akan ditutup dalam waktu segera?" Jawabannya tidak, karena semua pihak—perusahaan kartu kredit dan perusahaan penerbangan—semuanya diuntungkan