Perang Narkoba

Rapper Filipina Dicekal Badan Pemberantasan Narkoba Karena Liriknya Diduga Bahas Ganja

Aparat ngotot lagu itu tentang mariyuana, sementara penyanyinya sendiri bersumpah tidak sedang ngomongin narkoba.
shanti-dope-amatz-pdea-Rapper Filipina Dicekal Badan Pemberantasan Narkoba
Screenshot via YouTube

Bukannya fokus menangkapi gembong narkoba, Badan Penindakan Narkoba Filipina (PDEA) malah lebih mengkhawatirkan lagu rap yang digemari anak muda.

Pekan lalu, Direktur Jenderal Aaron Aquino selaku Kepala PDEA menyerukan larangan pemutaran lagu rapper Filipina Shanti Dope berjudul “Amatz” yang telah dirilis dua bulan sebelumnya. “Amatz” berarti “mabuk” dalam bahasa Filipina. Istilah ini biasa dikaitkan dengan alkohol atau narkoba.

Iklan

Aquino melayangkan surat imbauan kepada Movie and Television Review and Classification Board (MTRCB), Organisasyon ng Pilipinong Mang-aawit (Organisasi Penyanyi Filipina), dan perusahaan media dan hiburan ABS-CBN dengan keterangan berbunyi: "Musik macam ini tidak pantas diperdengarkan ke publik. Kita tak semestinya mengidolakan seniman seperti ini."

Aquino berujar PDEA khawatir dengan lirik di bagian chorus, “Lakas ng amats ko, sobrang natural, walang halong kemikal” ( “I’m so high, it’s so natural, and with no chemicals.”). Dia juga menyebutkan bait lirik lain yang menurutnya membahas konsumsi mariyuana.

"Kami menghormati dan menghargai para seniman di industri musik. Akan tetapi, kami sangat menentang pemutaran musik atau lagu yang mempromosikan penggunaan narkoba seperti mariyuana dan sabu-sabu. Ini tak sesuai dengan upaya kami melawan penyalahgunaan obat-obatan terlarang," kata Aquino.

Manajemen Shanti Dope segera menanggapi imbauan tersebut akhir pekan lalu. Mereka membantah tuduhan PDEA dalam pernyataan yang dirilis melalui media sosial. Manajemen Shanti Dope mengklarifikasi lagu tersebut tidak mempromosikan penggunaan ganja.

Sang rapper mengatakan judulnya hanyalah permainan kata semata. Sang musisi "menemukan identitas dari persona musiknya. Bukan narkoba yang dibahas, melainkan kreativitas tinggi yang membuatnya tahu apa yang harus dia lakukan."

Pernyataannya mengkritik larangan yang didasarkan pada interpretasi asal-asalan. Ini jelas bisa membahayakan kebebasan kreatif dan artistik di Filipina. "PDEA telah menyalahgunakan wewenang mereka. Ini sebuah penghinaan bagi hak kita untuk berpikir, menulis, menciptakan, menyuarakan sesuatu secara bebas tentang keadaan bangsa," kata manajemen Shanti Dope.

Iklan

Organisasi Concerned Artists of the Philippines juga mengeluarkan pernyataan publik yang meminta agar PDEA tidak usah sok jadi kritikus musik.

Sejumlah netizen Filipina sekalian memanfaatkan kesempatan ini untuk mempromosikan "Amatz."

Penasaran seperti apa lagunya? Tonton video klip “Amatz” di bawah ini.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE ASIA.