FYI.

This story is over 5 years old.

the internet

Tuhan YME, Twit-Twit SBY Akhirnya Diubah Jadi Lirik Lagu Emo

SBY adalah mantan pejabat yang mampu tampil emo secara alamiah. Jauh lebih alami dibandingkan Donald Trump.

Donald Trump sering disebut media massa Amerika Serikat sebagai 'Presiden Twitter' karena rutin mencuitkan opini pribadinya di mikroblog 140 karakter itu. Barangkali media AS perlu tahu, Indonesia melalui sosok Susilo Bambang Yudhoyono sudah memiliki presiden Twitter sejati, jauh lebih lama sebelum Trump mengambil alih Gedung Putih. SBY pertama kali aktif mencuit di Twiter pada 2013. Menjelang akhir kepemimpinannya, Presiden ke-6 RI itu lebih banyak membahas kebijakan pemerintah dan hubungan internasional. Hanya saja, setelah tak lagi menjabat, gaya-gaya twit SBY berubah.

Iklan

Bagaimana ya menyebutnya, hmm, mungkin bisa dibilang SBY kini menjadi semakin…emo. Syukurlah, akhirnya tiba momen yang dinanti-nanti. Twit-twit Susilo Bambang Yudhoyono yang kesohor diubah menjadi lirik bagi kover musik emo di Youtube. SBY kini setara dengan Donald Trump yang seri cuitannya lebih dulu di-cover menjadi lagu emo oleh channel Youtube Super Deluxe.

Buat saya, SBY jauh lebih emo daripada Trump. Setidaknya, ragam cuitan SBY bersetia pada karakteristik emo yang mengedepankan lirik-lirik personal, separuh curhat, dan ekspresif. Terutama jika kita mengacu pada emo gelombang ketiga yang populer awal 2000-an. Sedangkan Trump jika disimak lebih jauh, lebih banyak marah-marah dan nyinyir.

Ketika Agus akhirnya tersingkir di putaran pertama pilgub DKI, pengamat menyebut cuitan SBY dipersepsikan negatif oleh warga Jakarta, mempengaruhi perolehan suara sang anak. Jahat betul. Padahal SBY hanya ingin menyuarakan perasaan yang terdalam. Ckckck.

Saya rupanya tidak sendirian meyakini SBY adalah pegiat emo alamiah. Hazen Mardial, produser EDM berbasis di Jakarta, tertantang mengadaptasi cuitan SBY menjadi lagu emo yang menyentuh, semacam oplosan The All American Rejects dan The Used. Curhatan SBY saat rumahnya digeruduk menjadi lirik yang pas sebagai scream menohok di bagian chorus. Videonya diunggah 16 Januari lalu melalui akun Youtube milik Mardial, dan segera ditonton lebih dari 4 ribu kali.

Berikut penjelasan singkat Mardial di balik proses pembuatan video adaptasi twit-twit SBY sebagai bapak emo Indonesia: VICE Indonesia:  Apakah kamu membuat cover ini karena adaptasi emo dari cuitan Trump?
Hazen Mardial: Betul, jadi awalnya temen saya share video Trump Emo di Facebook. Terus dia request bikin versi SBY. Besoknya langsung saya coba bikin. Aransemennya butuh berapa lama?
Prosesnya cuma semalam. Pagi langsung upload. Cara memilih twit-twitnya bagaimana? Kan SBY banyak bikin twit berisi curahan hati?
Milih twitnya random banget sih, yang enak buat dinyanyikan aja dan yang kira-kira catchy buat dijadikan chorus. Inspirasi sound-nya kayak The All American Rejects atau Starting Line. Bener engga?
Sebenarnya lebih ke sound-nya Taking Back Sunday sih. Menurutmu, SBY cocok jadi vokalis band emo engga? Dia kan gemar main musik.
Kalau dilihat dari karakter vokalnya, Pak SBY lebih cocok jadi vokalis band post-punk. Tapi secara lirik pak SBY sangat cocok jadi penulis lagu emo.