Kuliner Indonesia

Siap-Siap Debat Definisi Mendoan, Gorengan Ini Diusulkan Jadi Warisan Budaya ke UNESCO

Kalau mendoan berhasil, selanjutnya mari kita daftarkan ayam geprek, sate klathak, dan kerak telor sebagai kuliner warisan budaya selanjutnya.
Mendoan Khas Banyumas Diusulkan Jadi Warisan Budaya ke UNESCO
Ilustrasi mendoan, gorengan khas Banyumas. Foto oleh Tri Sulis Tiyani/via Wikimedia Commons/lisensi CC 4.0

Kamu tipe orang yang demen mesen tempe mendoan di warung sampai rela membayar lebih mahal gorengan satu ini ketimbang makanan utama? Kalau iya, mungkin kamu akan bangga dengan kebiasaan tersebut karena ada kemungkinan mendoan disahkan jadi harta kuliner berharga rakyat Indonesia.

Inisiatif itu datang dari Pemkab Banyumas, salah satu kabupaten dengan populasi pembuat dan pemakan mendoan terbanyak. Selasa kemarin (25/2), Pemkab Banyumas merekomendasikan tempe mendoan agar diakui sebagai Intangible Cultural Heritage alias Warisan Budaya Takbenda kepada Kemdikbud.

Iklan

Merujuk penjelasan dari Kepala Seksi Pengelolaan dan Pelestarian Tradisi Kabupaten Banyumas Mispan, ini persoalan penting mengingat mendoan itu kuliner asli Indonesia yang udah eksis sejak zaman pendudukan Belanda.

"Kami mengusulkan mendoan ini menjadi warisan budaya takbenda aspek kuliner. Makanan ini menjadi klangenan [kegemaran] para adipati zaman dahulu. Berdasarkan hasil kajian kami, mendoan sudah ada sejak tahun 1870-an," kata Mispan kepada Kompas.

Meski begitu, tidak ada catatan sejarah yang pasti kapan pertama kali mendoan diciptakan. Yang jelas, menurut Mispan, mendoan sudah disebut pada era Bupati Sudjiman Mertadiredja Gandasoebrata pada 1937. Catatan kesejarahan menceritakan sang bupati mengajak para pembawa Sakaguru Pendopo Si Panji, pendapa keramat di kantor bupati Banyumas, untuk makan mendoan. Namun, ada kemungkinan mendoan sudah ada sejak pertama kali Kabupaten Banyumas terbentuk 449 tahun lalu.

Salah satu desa yang terkenal sebagai pusat mendoan adalah Desa Pliken di Kecamatan Kembaran. Kata Mispan, ada 720 pembuat mendoan yang bisa menghasilkan 12 ton mendoan setiap harinya. Selain dipasarkan di Banyumas, distribusi mendoan juga sudah menyentuh wilayah ngapak lain, seperti Purbalingga, Cilacap, dan Banjarnegara.

"Mendoan sudah dikenal masyarakat luas. Bahkan, dulu penjual mendoan di Sawangan [di Purwokerto] waktu zaman Pak SBY pernah diundang ke Istana Negara untuk menyajikan mendoan di sana," tambah Mispan. Berani taruhan, ada foto momen itu terpajang di toko penjual yang dimaksud.

Iklan

Keputusan sukses tidaknya mendoan akan jadi warisan budaya takbenda bakal diketok Agustus tahun ini. Sebelumnya, getuk goreng dari Banyumas duluan mendapatkan sertifikat warisan budaya takbenda pada 2018. Selain mendoan, tahun ini Pemkab Banyumas juga mengusulkan Bawor sebagai tokoh pewayangan gaya banyumasan dan Gubrak Lesung atau alat penumpuk padi sebagai warisan budaya takbenda lainnya.

Dari situs Kemendikbud dijelasin bahwa Warisan Budaya adalah peninggalan kebudayaan yang memiliki nilai penting sejarah, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan/atau seni. Warisan ini dimiliki bersama oleh suatu komunitas atau masyarakat dan mengalami perkembangan dari generasi ke generasi dalam alur suatu tradisi.

Terminologi “takbenda” berarti sifat warisan budaya tak dapat dipegang (abstrak), seperti konsep dan teknologi, dan sifatnya dapat berlalu dan hilang dalam waktu seiring perkembangan zaman seperti misalnya bahasa, musik, tari, upacara, dan tentu saja kuliner tradisional kayak mendoan. Dasar-dasar penentuan Warisan Budaya Takbenda diatur dalam UNESCO Convention For the Safeguarding og the Intangible Cultural Heritage 2003.

Daftar lengkap 16 syarat sebuah warisan budaya bisa didaftarkan sebagai warisan budaya takbenda bisa dilihat di sini. Bisa tuh dibaca sambil ngemil mendoan. Tapi kalau kamu beli di luar wilayah ngapak, hati-hati, jangan dipos di medsos.

Soalnya tempe-asal-digoreng-dengan-tepung yang sering mejeng di kafe dan resto sering bikin sebel orang Banyumas. Mendoan itu bukan sembarang tempe goreng tepung. Tapi apa itu definisi mendoan, kapan-kapan ditulis deh. Bisa jadi satu tulisan panjang sendiri.