Pencemaran Plastik

Bukan Cuma Laut yang Tercemar, Udara di Bumi Juga Mengandung Mikroplastik

Tanpa sadar di negara manapun, kita menghirup partikel plastik setiap harinya.
Bukan Cuma Laut yang Tercemar,  Udara di Bumi Juga Mengandung Mikroplastik
Foto oleh Matthew Shribman 

Presenter dan pencinta lingkungan Matthew Shribman tak mau menutup-nutupi konsekuensi polusi plastik bagi makhluk Bumi. Ditayangkan perdana pada Selasa, film dokumenter baru berjudul “Plastic in the Air” mengungkapkan fakta limbah plastik tak hanya mencekik kehidupan laut saja, tetapi juga mencemari udara yang kita hirup setiap harinya.

Matthew bekerja sama dengan organisasi lingkungan nirlaba Plastic Oceans UK untuk mengemas informasi penting menjadi film dokumenter berdurasi 14 menit. Pembawaan Matthew yang optimis saat menjabarkan kesalahpahaman terkait polusi plastik—serta cara terbaik membendungnya—membuat upaya penanganan tidak terkesan berlebihan.

Iklan

“Plastic in the Air” difilmkan dari atas perahu layar Portugis Santa Maria Manuela yang berpartisipasi dalam perlombaan amal mulai dari Britania Raya menuju Denmark—menambah daya tarik filmnya.

“Plastik mencemari segalanya: daratan, laut dan udara. Plastik yang terkandung dalam udara London jauh lebih banyak dari gabungan Paris, Hamburg, dan Dongguan di Cina,” Matthew menyatakan. “Saya harap film ini dapat membawa perubahan yang diperlukan untuk memerangi krisis plastik.”

Plastik ditemukan lebih dari seabad lalu, tetapi telah menciptakan kerusakan besar yang dapat bertahan hingga berabad-abad lamanya. Alasan manusia amat mencintai plastik yaitu karena biaya yang murah, praktis dan serbaguna. Pada akhirnya, ketergantungan kita akan polimer sintetik ini menghasilkan jutaan ton limbah plastik yang mencemari lautan dan daratan setiap tahunnya.

Sampah plastik besar dapat meracuni hewan seperti burung dan paus, sedangkan mikroplastik mengambang di laut terdalam dan tersebar lewat udara sebagai polutan atmosfer.

Berhubung plastik tidak dapat terurai, polusi ini akan menjadi bagian dari ekosistem global selama ratusan atau bahkan ribuan tahun ke depan.

“Plastic in the Air” merinci jangkauan polusi ini, dan menunjukkan daur ulang dan bioplastik bukanlah solusi paling ideal untuk menyelesaikan masalah.

Walaupun begitu, Matthew juga menyoroti orang-orang dan sejumlah pejabat negara yang telah mengambil peran nyata untuk menghentikan aliran limbah berbahaya ke laut dan udara. Keberhasilan upaya-upaya mereka mulai terwujud.

Plastik masih akan mencemari lingkungan, tetapi tingkat keparahannya bergantung pada sikap kita.

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard