FYI.

This story is over 5 years old.

Tips-tips kehidupan

Cara Cepat Bahagia dalam 25 Langkah

Katanya sih bisa mengantar ke kebahagiaan. Tapi, banyak yang taik kucing dan kontrakdiktif. Ya ampun, mau bahagia aja kok repot.
Abdul Manan Rasudi
Diterjemahkan oleh Abdul Manan Rasudi
Semua foto oleh Bruno Bayley

Saya masih inget banget kok. Pokoknya waktu itu hari Selasa pagi. Seperti biasanya, hidup masih gitu-gitu doang. Hari itu—enggak jauh beda dari hari-hari lainnya—saya naik bus nomor 171. Posisi saya di bis miris banget. Saya mati-matian bertahan dari jepitan seorang pria yang menggeber lagu Duke Dumont dalam kualitas terburuknya—bitratenya cuma 96kbps. Udah gitu dirip dari YouTube lagi—sambil menyedot isi kaleng sebuah produk energi drink.

Iklan

Saat itu, saya dalam perjalanan menuju 'kantor' saya, sebuah rubata yang enggak ada jendelanya. Kerja jadi agen intelejen ya mas, kantornya kok kayaknya rahasia banget? Bangsat! Enggak lah. Kerjaan saya lebih keren dari itu: jualan makanan ringan dan air santan ke mahasiswa asing yang orang tuanya tajir mampus. Di dalam mobil, saya cuma melihat kumpulan bus lain yang bergerombol di kawasan Elephant and Castle. Bus yang saya tumpangi kemudian lewat kawasan pertokoan. Tak lama kemudian, saya baru sadar kalau selama 20 menit, saya cuma melongo seperti seorang yang semuanya nyawa belum balik ke jasadnya. Untung penumpang lain enggak ada yang sadar. Coba ada yang sadar, mereka masih sesenggukan mendapati muka nelangsa saya. Sehabis adegan yang bikin banjir air mata ini, saya nemu sebuah lembaran survei—yang aneh dibuat untuk menyertai perilisan DVD The Life of Pi—yang katanya sudah digunakan untuk bertanya pada "2.000 orang dewasa berusia 18 -65 tahun tentang 50 hal yang paling berharga dalam hidup mereka." Dalam hati saya, suasana mendadak jadi sedikit adem. Ada secercah kebahagian dari pamflet itu—seenggaknya saran-saran yang disarikan dari jawaban 2.000 berpeluang mengisi sisa-sisa hidup saya dengan perasaan positif dan harapan. Cara gampang lagi: selama saya bisa mengikuti lima langkah menuju kebahagiaan, semua onak dan duri dalam hidup saya bakal hilang tanpa bekas. Daripada nganggur, saya baca pamflet itu. Isinya enggak terlalu mengagetkan: orang-orang yang beli DVD Blu-ray The Life of Pi selalu penuh dengan perasaan positif dan, sayang omong kosong. Saya kemudian memutuskan mempelajari 50 langkah (yang katanya) menuju kebahagian itu. Jujur, saya cuma sampai langkah ke-25. Tentu ini bukan karena saya malas mencapai kebahagiaan. Apa sih coba yang paling didambakan seorang penjual air kelapa di rubata tanpa jendela kalau bukan kebahagiaan? Masalahnya, ini kan cuma kegiatan mengisi waktu daripada bengong di dalam bus. Enggak usah ngoyo-ngoyolah. Mari kita berbahagia?

Iklan

LANGKAH PERTAMA – BERHENTI MENGKHAWATIRKAN SOAL UANG
Sebagai lulusan perguruan tinggi yang cuma bisa tahan jadi pekerja kantoran selama satu hari dan kembali berlindung dalam nyamannya ruang kosan mahasiswa S2, uang jelas adalah satu-satunya hal yang bikin saya khawatir. Uang terus membayangi saya. Bayangkan, tiap kali saya cek saldo tabungan di ATM, perut saya langsung mulas. Tapi kayaknya, dalam waktu dekat sih, saya masih lari dari masalah finansial ini daripada bener-bener membereskannya.
APA SAYA BISA MELAKUKANNYA? Udah pasti enggak LANGKAH DUA – LIBURAN MINIMAL DUA KALI SETAHUN
Bisa sih kalau saja paket liburan murah seharga £9,99 masih nongol di halaman belakang koran The Sun. Kalau sudah enggak dimuat, tenang, saya masih bisa liburan kok. Cuma ya itu, definisi liburan diganti jadi nonton siaran marathon lokal sambil pake celana tidur terus jackpot di tempat saya memelihara ikan mas koki. Asal tahu saja bung dan nona, ikan mas koki di rumah saya jarang berumur panjang.
APA SAYA BISA MELAKUKANNYA? Ngga! LANGKAH TIGA - NIKMATILAH BARANG SEDIKIT KENYAMANAN DALAM HIDUP
Sebenarnya, enggak ada yang namanya kenyamanan hidup yang sampai bisa mengubah karakter seseorang. Sadari ini dulu deh. Setelah itu sadari bahwa ada yang mengasikkan yang bisa didapatkan dari kenyaman-kenyamanan kecil kaya ngelihat temen kamu posting berita hoax yang tendensius tapi enggak ada yang ngelike. Sumpah. Rasanya kayak masuk surga.
APA SAYA BISA MELAKUKANNYA? Bisa! Karena ini adalah sumber kebahagiaan saya selama ini bahkan sebelum saya baca pamflet ini. LANGKAH EMPAT – KERJA UNTUK HIDUP ALIH-ALIH HIDUP UNTUK KERJA
Ide yang bagus, sayangnya enggak praktis. Kamu tahu lah lingkarannya setannya: kamu pergi kerja, kamu pulang, buka satu dua botol bir dingin terus nonton TV dengan kawan kosanmu yang siklus hidupnya mirip-mirip. Hidup memang gitu kan? Kalau enggak gini, mungkin kita punya definisi hidup yang berbeda.
APA SAYA BISA MELAKUKANNYA? Ngga!

Iklan

LANGKAH 5 – LUNASI SEMUA UTANG
Nah, kok saya enggak kepikiran ya? Semua utang saya bereskan terus saya enggak dihantui utang lagi. Sayangnya, kondisi di lapangannya seperti ini: setelah lulus kuliah S1 dua tahun lalu, baru secuil tunggakan pinjaman mahasiswa yang bisa saya lunasi. Rasanya, saya bakal damai dan hidup bersama utang sampai ada miliuner yang bosan dengan bau uang dan menghibahkan kekayaannya pada saya. Kita tahu ini enggak mungkin terjadi.
APA SAYA BISA MELAKUKANNYA? Ngga!

LANGKAH 6 – JADIJLAH DIRI SENDIRI
Pertanyaan adalah bagaimana kalau saya ternyata tipe orang nyinyir pada diri sendiri atau tipe orang yang nyebelin dan kerjaannya cuma malas-malasan di kamar kosan, menghabiskan waktu seharian mengunduh video bokep Jepang dan nonon porn hub, apa saya boleh jadi diri sendiri? Bisa enggak ya saja jadi diri sendiri dan hidup bahagia? Saya sih ngarepnya bisa.
APA SAYA BISA MELAKUKANNYA? Kalau beneran jadi diri sendiri, betapapun cupu atau malah bejadnya kita sih, bener-bener dibolehin, harusnya sih saya bisa.

LANGKAH 7 – SUKURI YANG KAMU PUNYA DAN BERHENTILAH MEMIMPIKAN APA YANG BELUM KAMU PUNYA
Kedengarannya seperti nasehat yang waras, meski saya sangsi kalau mengamalkan bakal membawa saya makin dekat dengan kebahagiaan. Saya malah takutnya ini akan membuat saya terus mengutuki ponsel Blackberry saya—haloo zaman segini masih pakai Blackberry—kosan saya bocor dan kaos-kaos band saya yang luntur karena keseringan dilaundry.
APA SAYA BISA MELAKUKANNYA? bentar lagi kayaknya bisa. LANGKAH 8 – SEKALI-KALI PERGI LIBURAN DADAKAN, TANPA RENCANA
Dulu setelah, membuang-buang dua semester pertama saya di kuliah, saya tiba-tiba melancong ke Barcelona dengan cewe yang kelak ninggalin saya begitu saja. Terus gimana rasanya liburan dadakan itu? Enak. Saya benar-benar bersenang-senang sampai pergelangan tangan saya patah dihajar polisi anti huru-hara gara-gara pipis di depan pintu pas Barcelona lagi rusuh-rusuhnya. Jadi, kalau yang ini, saya masih bisa rekomendasikan. beneran deh. cobalah sekali-sekali hidup sehidup-hidupnya.
APA SAYA BISA MELAKUKANNYA? Bisa dong! LANGKAH 9 – TEMUKAN CINTA SEJATIMU
Duh, ada beberapa responden yang baik banget masukin langkah ini yang kayaknya gampang dilaksanakan. Padahal sih enggak. Masih enggak kalau keperluan untuk mengisi relung hati dengan seseorang yang amat spesial sudah membolak-bailkkan peradaban manusia sejak dulu kala?
APA SAYA BISA MELAKUKANNYA? Emang ada yang bisa? LANGKAH 10 – MELANCONGLAH KE 26 NEGARA DI MUKA BUMI
Yang ini agak menantang. Setidaknya langkah yang satu ini perlu dua modal: tabungan yang enggak abis-abis dan pengetahuan geografi dasar yang bagus (enggak enak kan kalau kita misalnya nyasar ke Venesia, Utah, padahal aslinya kita mau Venesia, Italia). Jujur saja, kecuali ke Disneyworld dan Ibiza, saya enggak mau kemana-mana lagi. Selain dua tempat itu, tempat lainnya kelihatannya cuma campuran batu dan pasir.
APA SAYA BISA MELAKUKANNYA? Ngga! LANGKAH 11 – SERING-SERING KELUAR RUMAH
Yeah, ini dia cara murah-meriah yang bisa lakukan agar hidup enggak nyusruk-nyusruk amat. Bangunlah dari peraduanmu, mandi, buka Google Map, cari tempat yang jauhnya tujuh kilometer dari kosanmu, berjalanlah kesana, begitu sampai mampirlah ke kios kopi, pesan satu atau dua cangkir minuman. setelah itu, cari halte bus terdekat dan pulang. Kalau ketemu teman kosanmu, ceramahi mereka kalau jalan-jalan keluar itu bikin pikiran bersih. Berbanggalah dan ulangi semua ini tiap akhir pekan. Berhenti kalau bosen.
APA SAYA BISA MELAKUKANNYA? Bisa, tapi buat apa coba. LANGKAH 12 – KUNJUNG SEMUA LANDMARK DI KOTAMU
Ini sebelas dua belas sama usul buat jalan-jalan ke 36 negara. Bedanya, mungkin ongkosnya enggak gede. Cuma itu, begitu udah dikunjungi semua, faedahnya apa? Hampir enggak ada.
APA SAYA BISA MELAKUKANNYA? Jelas ngga.

Iklan

LANGKAH 13 – SANTAP SEGALA JENIS MAKANAN
Well, kalau yang dianggap makanan adalah fish and chips, ayam goreng siap saji, pecel lele dan mi instan sih, semuanya udah saya lahap. Cuma saya wanti-wanti ya, jangan percaya sama bungkus mi instan! bungkus mi instan selalu menipu. Di bungkus mi instan kerap dibilang kalau mi di dalamnya punya rasa kari, ayam bawang sampai soto, padahal begitu dimasak hasilnya sama. MSG di mana-mana. Intinya 90 persen rasa mecin, 10 persen rasa yang tertera dibungkus. Beneran deh, kalian boleh makan segala jenis makanan—kalau mampu. Tapi jangan mi instan. Makanan ini cuma bikin bahagia kalau lagi kepepet.
APA SAYA BISA MELAKUKANNYA? Bisa!

LANGKAH 14 – BELANJALAH KAYAK ORANG KALAP
Seringkali, saya sering memelototi akun jualan online di Instgram mulai dari yang dagang buku, plat hingga diecast. Saya kadang mikir "anjir, kalau aja uang gue enggak ada nomor serinya. Semua buku, plat dan diecast ini bakal gue borong, sampai pedagangnya enggak bisa jualan lagi. Hidup pasti lebih bahagia." Tapi, beberapa detik kemudian, saya baru sadar kalau satu-satunya momen ketika saya punya uang lebih banyak dari £40 cuma ketika saya ulang tahun. Itu pun masih saya irit-irit. Bahkan, di hari gajian, otak saya langsung otomatis masuk miskin mode. Hari-hari dengan limpahan uang adalah utopia belaka.
APA SAYA BISA MELAKUKANNYA? Ngga. Saya miskin sejak dalam pikiran. LANGKAH 15 – BELAJAR ALAT MUSIK BARU
Dulu, di kamar saya ada 4 gitar yang berbagi 14 senar. Dengan gitar-gitar itu, saya bisa memainkan 3 akor dan baseline dari lagu "So Fresh, So Clean" yang dinyanyikan Outkast. Capaian musikal saya lainnya adalah saya mampu main line gitar lagu The Cure "Boys Don't Cry". Semuanya saya pelajari pada usia 13 tahun. Setelah itu, kemampuan main gitar saya mentok sampai di situ. Setelah itu, saya cuma bisa nonton anak lain yang lebih jago main gitar, ena-ena cewe-cewe di belakang sebuah pub sebelum sebuah gig dimulai. Saya cuma bisa bisa bilang "bangsat kalian."
APA SAYA BISA MELAKUKANNYA? Bisa. Tapi, kalau cuma mau lebih bahagia, kenapa engga coba ngurusin merch band aja. Lebih gampang dan enggak ribet plus dapat duitnya cepat. LANGKAH 16 – BERKELUARGA
Kadang, saya memimpikan punya istri, anak, pembantu dan seekor anjing—definisi keluarga kecil bahagia menurut saya. Tapi, saya biasanya langsung sadar misalnya gara-gara baju saya ketumpahan saus sambal pas menyantap ayam goreng di gerai cepat saji. Dan saya hanya bisa menyesali ini, sendirian.
APA SAYA BISA MELAKUKANNYA? Kayaknya belum deh. LANGKAH 17 – PUNYA HEWAN PELIHARAAN
Hewan peliharaan itu menyebalkan. Mereka bau, eek dimana-mana, kudu diajak jalan-jalan. Intinya, buang waktu, tenaga dan uang (tapi ini pendapat pribadi sih). Makanya, saya salut banget sama-sama teman-teman kuliah yang melihara kucing di kosan biar bisa diajak selfie (yang punyanya pake baju The Descendents). Hebatnya, mereka bisa dapat teman kencan gara-gara foto-foto ini. Sayangnya, saya bukan tipe orang kayak gini.
APA SAYA BISA MELAKUKANNYA? Bodo amat!

Iklan

LANGKAH 18 – KENDARAI MOBIL DENGAN KECEPATAN TINGGI
Secepat apa sih "kecepatan tinggi itu"? Terus apa dulu mobil yang kita kendarai? Kita punya duit beli bensinnya enggak? Kalau makin ngebut bensinnya cepet habis enggak? Apa sebaliknya? Mobil dan diri kita diasuransikan enggak? Pokoknya ribet lah. Maklum miskin sejak dalam pikiran.
APA SAYA BISA MELAKUKANNYA? Lihat jawabnya di bawah. LANGKAH 19 – LULUS TES SIM
SI ANYING LO PIKIR GAMPANG LULUS TES SIMULASI SIM?!!!
APA SAYA BISA MELAKUKANNYA? NGGA! LANGKAH 20 – PUNYA TITEL AKADEMIK
WOY, GUE UDAH HAMPIR PUNYA DUA TITEL AKADEMIK, MAU NAMBAH BERAPA LAGI BIAR BAHAGIA?
APA SAYA BISA MELAKUKANNYA? Masih nanya. LANGKAH 21 – SELAMATKAN ORANG LAIN DAN JADI PAHLAWAN
Ini beneran terjadi: waktu di kelas tujuh, kami pergi piknik ke Hadrian's Wall. Suatu sore, lantaran bosen digangguan anak-anak sekolahan Skotlandia, kami turun melewat pinggiran bukit uang curam. Satu kawan baik saya tergelincir. Prosesnya jadi gerakan lamban dalam pikiran saya. Kepala kawan saya hampir menghujam batu. Saya—bak seorang pahlawan super—meloncat ke bawah, kepala duluan dan berhasil menarik teman saya. Intinya, hidupnya saya selamatkan dan saya jadi pahlawan. Lumayanlah, itung-itung permintaan maaf karena dulu pernah menendang kawan saya ini dengan tendangan ala "falcon kick" dari game Super Mario Bros dan bikin hidungnya nyaris patah.
APA SAYA BISA MELAKUKANNYA? 12 tahun sudah saya gunakan cerita ini sebagai pemanis jamuan makan malam. Mungkin, kalau bisa bakal saya ulangi. LANGKAH 22 – KENCANI ORANG YANG MENARIK TAPI TAK COCOK UNTUKMU.
Apakah sensasi kencan pertama seimbang dengan luka patah hati? Orang-orang yang jadi responden pamflet ini sih berpikir demikian. Tapi, biar tak beritahu ya: ada alasan kenapa kamu harusnya enggak kencan dengan cewe secantik Chealsea Islan tapi sukanya dengeran Bebi Romeo?
APA SAYA BISA MELAKUKANNYA? Bisa. Tapi kayaknya ini bukan pilihan yang bijak. Jadi enggak deh. LANGKAH 23 – RAIH PUNCAK KARIR SEBELUM UMUR 40
Saya punya gelar sarjana Penulisan Kreatif dan gelar MA dalam bidang Kesusastraan Amerika. Saya enggak punya karir, apalagi puncak karir dalam waktu dekat.
APA SAYA BISA MELAKUKANNYA? Ngga!

LANGKAH 24 – MINUM-MINUM SEMALAMAN
Yang ini aneh, coba kasih tahu saja apa yang memuaskan dari minum semalaman. Lagian, hasilnya juga sangat situasional, tergantung kamu minum Anggur Merah atau Wine?

APA SAYA BISA MELAKUKANNYA? Dulu sih mungkin bisa. Sekarang? Sudah pasti enggak LANGKAH 25 – JAJAL KEGIATAN PENUH ADRENALIN SEPERTI SKY DIVING ATAU BUNGEE JUMPING
Ah tai kucing. Hidup udah rame tanpa harus ikutan kegiatan yang konon memompa adrenalin. Hidup kan penuh kejutan yang dengan sendirinya menggenjot adrenalin. Siapa yang bakal jadi match kita di Tinder? Bagaimana nasib kita setahun ke depan? Siapa di antara teman-temanm yang punya fetish seksual yang aneh? Semua jawaban pertanyaan ini bisa bikin kamu kaget seperti ketika kamu bungee jumping.
APA SAYA BISA MELAKUKANNYA? Sorry, hidup adalah kegiatan penuh adrenalin itu sendiri.

Membaca senarai opsi menuju kebahagaian ini mengajarkan beberapa hal. Pertama, mau bagaimana pun, uang memainkan peranan penting dalam hidup. Iya sih, uang bkan segala-galanya. Sayangnya, makan mi instan sehari sekali di akhir bulan juga enggak bikin bahagia juga, tapi ini enggak menghentikan kami hidup semenjana. Hampir semua opsi di pamflet ini butuh dana yang tak sedikit atau justru buang-buang uang. Namun, justru itu yang bikin saya gembira. Setidaknya, saya enggak boros gara-gara mengejar kebahagiaan dengan opsi-opsi, maaf, tolol ini. Lagipula, buat apa keluar jalan-jalan atau travelling kalau torrent bisa memberi kita segalanya? Kedua, opsi-opsi yang tak membutuhkan uang justru kedengaran kayak omong kosong (dan emang iya sih). Akibatnya, saya cuma bisa bersimpati pada mereka yang berjuang mati-matian agar bisa lepas dari kehidupan yang keparat ini. Tapi, di sisi lain, saya bakal tetap hidup seperti sekarang dan ikut game-game roleplay kalau mulai bosen dengan peran kita dalam panggung kehidupan. azek.