Membasmi Santet

Publik Tergila-Gila Ningsih Tinampi, Emak Pembasmi Santet yang Jadi Bintang di YouTube

Ratusan orang tiap hari berobat ke kediaman Ningsih Tinampi di Pasuruan. Antreannya sampai setahun lho, ada yang baru bisa dilayani 2020. Apakah artinya sedang banyak orang Indonesia kena santet?
Demam Ningsih Tinampi, Emak Pembasmi Santet dari Pasuruan yang Jadi Bintang di YouTube
Praktik pengobata alternatif Ningsih Tinampi di Pasuruan yang sedang viral. Screenshot dari YouTube.

Apa jadinya kalau gaya narsis, bawel, dan bossy yang identik dengan emak-emak bergabung dengan ilmu spiritual tingkat tinggi? Ningsih Tinampi bisa jadi jawabannya. Berbekal kamera depan ponsel, Ningsih merekam prosesnya mengobati pasien dan mengunggahnya ke YouTube.

Melihat hampir semua pasiennya punya masalah dengan makhluk gaib, tentu proses penyembuhan ini menjadi menarik. Apalagi dengan gaya pengobatan Ningsih yang… emak-emak banget.

Iklan

Saya kasih contoh beberapa, deh.

Di video tersebut Ningsih menggunakan wortel berisi Surah Al-Fatihah yang dimasukkan ke dalam mulut seorang kakek-kakek yang mengaku mengalami kesulitan berbicara. Diagnosa Ningsih tegas: Itu semua karena jin.

Nah, yang menarik adalah bagaimana jin dalam diri pasien, yang menolak dikeluarkan, terus menggigit wortelnya. Gigitan ini membuat Ningsih menampar-nampar pipi pasien sambil ngomel-ngomel karena si setan nggak mau nurut. Aduh, emak-emak banget dah.

Daya tarik umum video-video Ningsih saya kira ada pada satu hal: Ningsih begitu informatif saat menjelaskan apa yang sedang dilakukannya sehingga kita yang menonton setidaknya bisa manggut-manggut sok paham soal perkara gaib. Misalnya di video ini:

Di video tersebut, Ningsih menggelar workshop anti-santet yang edukatif banget. Sembari mengobati pasien, Ningsih menjelaskan tata cara melepaskan santet tali pocong di depan orang banyak.

Buat yang penasaran, saya rangkumkan singkat: Untuk melepaskan santet tali pocong dari pasien, Ningsih terlebih dahulu melepas “sukma”-nya sendiri untuk menghampiri “sukma” pasien yang dijebak dalam sebuah medium (biasanya boneka) oleh dukun santet. Di boneka tersebut, “sukma” korban santet biasanya berdampingan dengan pocong/setan lain yang juga dimasukkan ke medium sama, lalu diikat oleh doa dukun santet. Nah, “sukma” milik Ningsih akan berusaha melepaskan ikatan tersebut.

Iklan

Lantas muncul pertanyaan, setinggi apa sih kekuatan Ningsih? Mungkin video berikut bisa membantu:

Iya, iya, buat pembaca yang males liat video, saya ceritakan singkatnya. Jadi, di video tersebut Ningsih memutuskan untuk menyiksa ruh dukun santet yang sedang merasuki seorang gadis agar ruh tersebut mau minggat. Caranya? Ia memerintahkan jin bernama Blorong untuk menyiksa si ruh dukun santet.

Kalau Anda pikir Blorong dan Ningsih ini temenan, Anda salah besar. Pada pertengahan video, Ningsih lantas mengancam Blorong bahwa ia akan disiksa juga kalau Blorong nggak berhasil menyiksa ruh dukun santet sampai dia pergi dari tubuh si gadis. Dari sini bisa kita lihat ya hierarki kekuasaannya.

Seperti biasa, di mana ada konten menarik, di situ ada netizen yang tertarik. Mengunggah video pengobatan sejak 10 Agustus 2018, kanal YouTube Ningsih Tinampi sudah diikuti oleh 1,29 juta akun. Secara total, semua video miliknya sudah ditonton lebih dari 176 juta kali per 16 September 2019. Meski mendaulat diri bisa mengobati penyakit medis, 95 persen pasien yang datang kepadanya adalah perkara santet.

Mantapnya, ratusan orang yang datang berobat setiap hari menjadi berkah tersendiri buat warga sekitar klinik Ningsih yang beralamat di Gang Lambau, Dusun Lebaksari, Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur. Pasien yang ramai membuat warga punya sumber pemasukan baru, yakni menyewakan kamar di rumah mereka sebagai penginapan.

Iklan

"Semenjak ramainya pasien Ibu Ningsih yang datang, saya membuka dua kamar untuk disewakan. Sewa perharinya Rp100 ribu. Sudah setahun ini setiap hari selalu ada yang sewa," ujar Sumiati (50), tetangga Ningsih, kepada Jatimnow. Sumiati juga menyediakan jasa toilet umum dengan tarif Rp2 ribu sekali pakai.

Selain Sumiati, Samuji juga menyediakan 5 kamar rumahnya untuk disewa dengan harga sewa yang sama dengan Sumiati. "Yang cari penginpan di rumah-rumah warga ini karena homestay milik Bu Ningsih sudah penuh," ujar Samuji. Oh ya, Ningsih juga mempunyai homestay dengan harga sewa Rp250-300 ribu per malam dan selalu penuh.

Sebagai bayangan Anda soal seberapa ramai klinik ini, ada seorang calon pasien bernama Sinta harus mengantre sampai 7 Februari 2020. "Kita dapat jadwal 7 Februari 2020 atau lima bulan lagi. Mungkin karena yang berobat banyak ya, tapi Alhamdulillah," ujar Sinta kepada Jatimnow. Dari cerita Sinta, mekanisme untuk berobat cukup sederhana. Pasien datang langsung ke lokasi dengan membawa fotokopi KTP yang sudah ditulis nomor teleponnya saat mendaftar.

Lantas, apakah pengobatan ini memang manjur? Hadi Siswanto, pasien Ningsih asal Jakarta, membenarkannya. "Kaki saya mulai lutut ke bawah bengkak. Badan lemas. Sudah 3 tahun, berobat kemana-mana tetap saja. Tapi sekali berobat (ke Ningsih), langsung ada kemajuan, sudah enakan. Kami sudah 4 kali kontrol ke Bu Ningsih," ujar Hadi.

Dari penelusuran internet, dalam sehari Ningsih mengobati 150 orang. Untuk biaya berobat, Ningsih mematok Rp300 ribu per orang untuk segala jenis penyakit. Biaya akan bertambah apabila pasien harus menginap akibat penyakit yang "agak rumit".

Mau tahu apa saja penyakit yang bisa disembuhkan Ningsih? Silakan baca blog-nya, kebetulan doi mantan bloger.