FYI.

This story is over 5 years old.

Cahaya Misterius

'Penampakan Alien' di Lingkar Arktik Diklaim Akibat Ulah Manusia

Misi peluncuran roket NASA di langit Arktik menciptakan kesan terjadi "serangan alien."
'Penampakan Alien' di Lingkar Arktik Diklaim Akibat Ulah NASA
Sumber: foto arsip kegiatan NASA di fasilitas antariksa Wallops

Pekan lalu, aktivitas Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mewarnai langit Lingkar Arktik dengan asap warna biru. Asap pembakarannya muncul di atas langit kawasan Finlandia dan Norwegia. Orang-orang yang tidak mengetahui kejadian sebenarnya mengira bias cahaya itu aktivitas alien.

Penampakan itu disebabkan oleh peluncuran roket NASA yang mengeluarkan “pelacak gas” ke langit untuk menyelidiki proses terjadinya aurora. Misi Auroral Zone Upwelling Rocket Experiment (AZURE) tersebut diluncurkan dari Pusat Luar Angkasa Andøya Norwegia pada Sabtu tengah malam waktu setempat. Misi ini sebenarnya sudah beberapa kali dilakukan pada 2018, tetapi terhambat cuaca buruk.

Iklan

Tanpa disangka-sangka, awan partikel birunya mempertontonkan pemandangan layaknya di luar angkasa (untuk waktu yang singkat). Beberapa orang sempat menyaksikan peristiwa ini.

"Kami melihat dua titik oranye naik ke langit dan menghilang," kata fotografer Michael Theusner kepada Forbes. "Tak lama kemudian, muncullah cahaya aneh dan awan warna-warni. Saya tidak bisa menjelaskan itu apa, tapi mirip seperti serangan alien."

Fasilitas Penerbangan Wallops NASA di Virginia, yang menyokong misi AZURE, mengatakan tak ada yang menanyakan soal peluncurannya sama sekali.

"Setiap kami melaksanakan uji coba seperti ini di Wallops, NASA selalu memberi tahu orang-orang yang tinggal di Atlantik tengah sampai Amerika Serikat di bagian timur laut," demikian keterangan juru bicara NASA saat dihubungi Motherboard lewat email. "Kami sering melihat komentar [tentang alien] karena uji cobanya sangat mudah dilihat."

Di ketinggian 114 hingga 249 kilometer di atas Bumi, roket NASA mengeluarkan zat aluminium trimetil serta campuran barium dan strontium (seperti bahan kembang api) untuk menyinari aliran energi kinetik dan termal—komponen aurora yang tidak mudah dilihat dengan mata telanjang. Kedua roket akhirnya melambung hingga 321 kilometer mencapai puncaknya.

"Pengukuran seperti itu sangat penting jika kita memahami dampak aurora yang misterius nan indah," kata NASA.

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard