Seniman Ini Menyulap Lirik Lagu Pop Menjadi Infografis Apik
Semua gambar oleh Katrina McHughs

FYI.

This story is over 5 years old.

Seni Rupa

Seniman Ini Menyulap Lirik Lagu Pop Menjadi Infografis Apik

Dalam proyek ini, pembaca akan diajak menebak lirik lagu populer yang telah dijadikan infografis.

Pada 2015 lalu, seniman Katrina McHugh mengikuti tantangan “100-Day Project” dengan membuat infografis lirik lagu-lagu pop. Tak disangka-sangka, ia mampu mengubahnya menjadi karya seni yang indah. Saat ia sedang membedah lirik, ia menemukan alusi-alusi yang mengacu pada obyek alam seperti angin, bulan, sungai atau lembah. Karena itu, ia memutuskan untuk membuat infografis lagu-lagu pop yang memiliki elemen alamiah saja, baik itu hewan, dedaunan, bebatuan dan obyek luar angkasa. Dalam proyeknya yang bertajuk “100 Days of Lyrical Natural Sciences,” ia membuat 100 poster lirik lagu yang dipadukan dengan gambar-gambar alam. Karyanya menjadi viral pada 2016 setelah dimuat di The Bold Italic, Brit & Co, dan laman Instagram.

Iklan

Sejak itu, McHugh membukukan karyanya dan memberinya judul Pop Charts: 100 Iconic Song Lyrics Visualized. Banyak rekan saya yang menyukai buku ini. Mereka akan membuka tiap halamannya dan menebak judul lagunya.

Saya ngobrol dengan McHugh untuk membahas buku barunya dan mengetahui apa yang menginspirasi karya-karyanya.

VICE: Ceritain dong kenapa kamu memutuskan menjalani proyek “100 Days of Lyrical Natural Sciences”? Jangan-jangan karya-karya visualmu isinya obyek-obyek alam?
Katrina McHugh: Sebelum aku benar-benar serius menjalani proyek ini—ya iyalah serius. Wong ini durasinya 100 hari, jadi aku harus yakin aku suka proyek ini, aku mengajukan sejumlah pertanyaan pada diriku sendiri. Salah satunya adalah apa sih yang aku gambar tiap kali ada waktu lowong? Jawabannya ternyata obyek-obyek alam. Kebetulan, waktu itu aku sedang mengerjakan proyek tentang bunga dan artinya. Aku menemukan buku harian tua kepunyaan buyut perempuanku. Di dalamnya, buyutku menulis tentang arti mawar merah atau mawar putih. Aku suka konsep ini, maksudnya menautkan emosi pada elemen-elemen alamiah. Aku juga punya sebuah ensiklopedia yang dulu dihadiahkan oleh kakekku. Ensiklopedia itu jadi sumber inspirasiku juga.

Lalu, aku berpikir keras tentang apa yang paling aku suka lakukan dalam satu hari—atau pendeknya bagian paling menarik dari hari-hariku. Ternyata, bagian terbaik dari hari-hari seringnya adalah saat teman-temanku mengirim lagu baru yang mereka ingin aku dengarkan. Nah dari sini, aku berusaha menggabungkan semuanya. Kebanyakan lagu yang aku buat infografisnya adalah lagu-lagu yang dikirimkan oleh teman-temanku. Lalu, aku kepikiran “Ah mungkin, aku bisa bikin diagram elemen-elemen alamiah dari lagu-lagu ini.” Tapi, pada prakteknya, aku kesusahan menemukan alusi-alusi pada alam dalam lagu-lagu pop. yang berlimpah adalah lagu-lagu perasaannya seorang penyanyi. Aku cuma mikir, “ayolah, pasti ada lagu-lagu yang ngobrolin tentang elemen alamiah di liriknya.”

Iklan

Nah, itu bagian favoritku dari proyek ini. Sebagian besar lagu yang kamu kerjakan selalu diputar di mana-mana, tapi saya tetap enggak sadar kalau lirik lagu itu menyinggung beberapa elemen alamiah di dalamnya.
Penggunaan alusi pada alam itu masuk akal sih—alam itu menyatukan seluruh penduduk Bumi. seorang penulis lagi bisa menulis lirik macam “She’s like the wind” 400 tahun lalu. Tapi, lirik yang seperti itu juga ditulis pada tahun ‘80an.

Bagaimana ceritanya sampai infografis buatanmu dibukukan?
Awalnya, poster-poster infografisku diterbitkan di The Bold Italic. Kemudian, ada orang Brit & Co yang melihatnya. Dan dari sini, karya-karyaku dimuat di laman Instagram koleksi #100dayproject. Dalam waktu yang sangat singkat, infografis buatanku dapat banyak perhatian. Seorang agen lalu mendekati aku dan bertanya apa aku berniat membukukannya. Waktu itu sih aku cuma kaget. Pikirku cuma, “Serius nih?” Infografis ini kan cuma proyek pribadiku.

Kalau dari awal aku tahu karya-karyaku akan dibukukan, barangkali pendekatan yang aku pilih akan sedikit berbeda. Kebanyakan poster dalam buku adalah infografis. Kami akhirnya dapat kontrak untuk membuat buku itu, tapi di awal, seperti seniman pemula, cakupanku masih terbatas. Penerbit ingin aku memperlebar cakupan karyaku.

Karya-karyamu ternyata disenangi banyak orang ya.
Iya, senang sekali rasanya tahu apa saja yang disukai orang lain dan apakah orang “memahami” format infografis yang aku pilih. Awalnya, aku merasa infografisku akan keliahatan aneh. Salah satu hal yang paling aku sukai dari proyek ini adalah bagaimana proyek ini mendekatkan aku dengan orang lain. Ada banyak orang yang merespon infografisku di internet. Namun, bagian favoritku adalah ketika ngobrol dengan mereka yang memberikan respon. Tiap manusia punya lagu-lagu yang begitu bermakna bagi mereka. Kadang pilihan lagu seseorang bikin aku melongo.

Iklan

Saat pertama kali memulai proyek ini, aku kepikiran untuk lebih banyak mencari metafora tentang elemen alamiah dan hubungan emosional. Cuma kadang, aku mikir kayak ini, “bodo amat deh, hari ini aku bakal bikin infografis ‘Rock Your Body.’” Dan memang lagu itu cuma tentang sebuah batu (rock). Ini alasan kenapa gaya grafisnya berubah dari poster ke poster.

Ada infografis yang jadi favorit banyak orang?
Kayaknya sih infografis lagu TLC, “Don’t Go Chasing Waterfalls.” Aku sering kaget menemukan orang-orang yang jauh lebih muda dari aku dan suka lagu itu. Sebelum bikin infografis, kadang aku mikir, “Enggak mungkin ada yang ngerti infografis ini.” Nyatanya, aku malah ketemu remaja 17 tahun yang suka lagu-lagu oldies.

Infografis yang dipajang di websiteku adalah yang cenderung disukai banyak orang. Mungkin banyak yang suka “Ain’t No Sunshine When She’s Gone.” lagu ini memang sederhana dan cocok sekali dibuat infografis. Semula aku pikir karyaku akan terus menggunakan data infografis. Tapi ternyata kenyataan berbeda. Infografis buatanku lebih cair malah kadang puitis.

Kamu sendiri punya infografis favorit?
Ada beberapa sih. Cuma, yang paling aku banggakan sih “Strange Fruit,” terutama karena infografis ini termasuk yang dibukukan. Lagu itu sangat penting dan aku senang sekali infografisnya ada di dalam bukuku. Ada juga beberapa infografis favoritku yang temanya lebih enteng. Seperti infografis dari lagu Tom Petty, “Wild Flowers” yang cuma dilabeli “where you belong.” Tak terlalu kompleks sih tapi aku memang berusaha membuat infografis yang pantas dipasang di rumahku.

Infografis lagu Snoop Dogg, “Gin and Juice,” bikin aku dan teman-temanku ngakak loh Ah ya itu ya. Aku agak maksa menampilkan unsur alam dari lagu itu sebenarnya.

Tapi kami langsung ngerti maksud kamu kok.
Inspirasinya dari acara masak yang dipandu Martha Stewart dan Snoop Dogg. Aku ingin sekali mereka punya poster infografis itu dan bilang “Aku bikin ini loh buat kalian.” Aku ingin poster itu menggantung di rumah mereka.