mitos

Investigasi Kecil-Kecilan: Benarkah Kucing Punya Kekuatan Batin?

Kucing sering disebut-sebut sebagai makhluk spiritual nan misterius, makanya aku minta bantuan komunikator hewan untuk lebih memahami kucing peliharaanku.
AN
Diterjemahkan oleh Annisa Nurul Aziza
Jakarta, ID
Foto kiri menggambarkan perempuan menggendong kucing, foto kanan menggambarkan kucing yang sedang tiduran di karpet
Semua foto dari arsip Dominique Sisley 

Kucing adalah misteri terbesar di dunia. Makhluk ini telah hidup berdampingan dengan manusia seenggaknya sejak 4.000 tahun lalu. Hewan tersebut mampu memecah belah umat manusia jadi dua golongan, yaitu pecinta dan pembenci kucing.

Bagi sebagian orang, kelakuan hewan satu ini sangat ngeselin. Mereka suka kencing sembarangan, mencakar orang seenak udelnya dan rewel abis kalau dicuekin atau sudah lapar. Kehadiran mereka sampai dituduh penyebab "kerusakan lingkungan". Tak heran kalau enggak sedikit orang benci sama kucing.

Iklan

Kucing sebenarnya kayak gimana, sih? Mereka rese beneran atau enggak? Apakah itu sekadar tuduhan yang timpang sebelah? Apa yang mereka inginkan dari kita?

Sains juga belum bisa memecahkan misteri ini. Pakar hewan bahkan dibuat bingung dengan perilaku mereka. Alasan utamanya mungkin karena kucing enggak bisa nurut seperti anjing. “Lebih enak mengamati ikan daripada kucing,” ungkap psikolog Christian Agrillo kepada Slate setelah menyelesaikan studi kognisi hewan pada kucing.

Berhubung sains gagal memahami jalan pikiran kucing, jadi mau enggak mau kita perlu cari cara lain. Kucing sudah lama dikaitkan dengan spiritualitas, mulai dari pemujaan kucing pada zaman Mesir Kuno hingga dianggap sebagai Bastet yang merupakan dewi perlindungan dan peperangan. Kalau begitu, sebaiknya kita pakai cara mistis juga. Komunikator hewan mungkin bisa membantu kita memahami kucing lebih dalam.

Setelah nemu beberapa komunikator, aku mulai mengirimkan mereka foto-foto kucingku sebagai bahan percobaan.

Namanya Smidge. Dia kucing tabby abu-abu yang aku pelihara sejak masih kecil, dan sekarang sudah tiga tahun. Smidge dimanja habis-habisan dan enggak pernah dicuekin sama sekali. Setiap hari bulunya juga selalu disisir. Dia enggak mau apa-apa, dan hidupnya jauh lebih baik daripada aku.

Kira-kira komunikator hewan bisa membaca pikiran Smidge gak, ya? Kalau bisa, apa yang dapat mereka ajarkan tentang spesies ini kepada kita?

Iklan

Jackie Weaver orang pertama yang aku hubungi. Dia sering menjadi komunikator hewan para artis. Jackie pernah berbicara dengan kuda milik bintang The Americans Matthew Rhys dan anjing peliharaan ahli hipnotis Inggris Paul McKenna.

“Smidge sangat percaya diri dan enggak ada yang bisa mengganggunya,” kata Jackie setelah mengamati foto kucingku. “Dia merasa yang paling penting di rumah ini. Smidge bilang kamu selalu ‘memenuhi kebutuhannya.’” Ucapan Jackie benar-benar mirip kelakuan Smidge. Aku lalu bertanya apakah semua kucing sesombong dia.

1540984578870-IMG_7731

Smidge. Foto milik Dominique Sisley

“Kayak ngobrol sama anak kecil,” lanjut Jackie. “Mereka apa adanya. Kayak kalau kamu memuji anak-anak ‘Cantiknya! Pinter banget sih,’ mereka akan ngomong persis seperti itu ke orang lain. Enggak disaring dulu.”

Jackie menambahkan tak semua kucing memiliki sifat ini, dan mencoba memahami kucing sangatlah mustahil. “Kucing sangat individual. Ada yang senang malas-malasan, ada juga yang enggak.”

Komunikator hewan Susie Shiner sepakat Smidge merasa dirinya sangat penting. “Smidge selalu ngomong kata sempurna,” katanya. “Aku rasa ada—kayaknya sih kamu—yang suka memujinya sempurna. Dia itu kucing penting yang butuh dihormati.”

Aku awalnya setuju saja dengan semua omongan mereka, tapi tiba-tiba aku malah diserang kucingku sendiri. “Smidge jarang ngomong tentang dirinya,” tutur Susie. “Sekarang dia lagi ngomelin kamu.”

Aku menguatkan diri mendengarkan apa yang bikin Smidge kesal dariku. “Dia bilang kamu terlalu sibuk mikirin seseorang—aku rasa maksudnya laki-laki yang sedang dekat denganmu. Dia bete melihat kamu seperti itu karena kamu jadi enggak fokus menjalankan tanggung jawab.”

Iklan

Aku langsung melirik ke arah Smidge yang sedang sibuk menjilat bagian bawah kakinya acuh tak acuh. “Menurutnya, kamu itu hebat. Tapi kalau kamu enggak serius kerja, atasan bakalan menghukummu.”

Susie lalu menekankan, “Smidge khawatir dengan pola makan kamu. Aku lihat banyak permen dan cokelat di sini.” Aku mengalihkan pandangan ke kantong M&Ms di atas laptop dengan tatapan sedih. “Dia bilang enggak bagus buat kesehatan.”

1540984633634-Screen-Shot-2018-10-31-at-111548

Smidge dalam kardus. Foto milik Dominique Sisley

Setelah sukses dibikin sedih memikirkan hidup, aku menghubungi komunikator lain bernama Jerry Humphreys. Sama seperti dua orang sebelumnya, Jerry menyebut Smidge sangat percaya diri. “Rasanya kayak lagi ngobrol sama ratu bukan kucing.” Ya Tuhan, apa yang telah kuciptakan lewat kucing satu ini?!!!!

“Hewan peliharaan bisa merasakan apa yang dirasakan pemiliknya,” lanjutnya. “Smidge tahu setiap kamu sedang sedih. Dia juga bisa merasakan amarahmu. Mereka menyerap apa yang enggak kita cerna.”

“Smidge adalah cerminan dirimu. Kamu sudah tahu apa yang diinginkan. Kamu terkadang suka menyendiri, tapi juga sangat cerewet. Kamu punya batas nyamannya sendiri, dan enggak suka kalau ada orang yang memaksamu keluar dari zona itu… Eh, mau dilanjutin?”

Selain mendapat gambaran jelas akan kesombongan Smidge, aku juga jadi lebih mengetahui perasaan terdalamku. Sisanya, aku tetap enggak tahu apa-apa soal kucing. Satu hal yang bisa aku ambil dari pengalaman ini yaitu kucingku punya kemampuan membaca perasaan terdalamku.

Iklan

Meski ketiga komunikator hewan tadi punya pendapat berbeda, mereka sepakat kucing memiliki kemampuan spiritual, kesadaran, dan kecerdasan yang melebihi hewan lain. (Cuma Susie yang membantah ini karena menurutnya, kambing adalah hewan paling bijaksana.)

“Kucing adalah hewan paling sensitif yang pernah aku tangani selama 25 tahun terakhir,” imbuh Jerry. “Tapi layaknya manusia, setiap hewan sifatnya berbeda-beda. Hubungannya selalu unik dan tergantung pada caramu berinteraksi dengan hewan peliharaan. Ada kepercayaan bahwa hewanlah yang memilih dan memelihara kita. Hal ini terbukti pada kucing. Mereka bakalan cerewet dengan orang yang disukai.”

“Jangan pernah meremehkan kecerdasan kucing.”

Artikel ini pertama kali tayang di VICE US.