Simak Foto-Foto Kaum Pagan Rusia Mengadakan Ritual Pembakaran untuk Para Dewa

Sebelum masuknya agama Kristen, beragam praktik keagamaan yang disebut sebagai Paganisme Slavia bisa ditemukan di Rusia. Sistem kepercayaan ini sudah ada sejak masa kesukuan di sana. Sama seperti tradisi animisme lainnya di seluruh dunia, para anggota komunitas menjadikan hewan, karakteristik geologi, dan benda-benda langit sebagai berhala.

Kedatangan agama Kristen di Rusia menghadapkan kaum pagan kepada pengucilan dan penganiayaan. Mereka pun bersembunyi dan menutup diri dari dunia luar. Paganisme Slavia baru muncul kembali setelah runtuhnya Uni Soviet.

Sistem kepercayaannya sekarang lebih dikenal sebagai Slavic Native Faith atau Rodnovery. Mereka tetap mendapat reputasi buruk di Rusia meskipun dunia sudah berubah modern. Alasannya apalagi kalau bukan karena gerakannya berselisihan dengan Gereja Ortodoks Rusia. Kaum Rodnovery dicap sebagai nasionalis sayap kanan. Media yang dikelola pemerintah juga menilai mereka telah mengalami kemunduran.

Pavel Volkov, fotografer dokumenter Rusia, menyadari reputasi buruk itu. Karena penasaran, Pavel pun menghadiri perkumpulan Rodnover. Dia mengabadikan foto-foto yang membuktikan bahwa kaum Rodnover hanyalah manusia biasa seperti kita.

Kami berbincang dengan Pavel, dan menanyakan apa yang telah dia pelajari selama berkumpul dengan kelompok kontroversial itu.

VICE: Halo bung. Proses minta izin motret di acara ini susah atau tidak?
Pavel Volkov: Susah banget. Rodnover tidak lagi memercayai jurnalis karena katanya media Rusia telah merusak reputasi mereka secara tidak adil. Beberapa orang sudah terhasut dan percaya kalau kaum Rodnovery adalah fasis yang tidak segan mengorbankan hewan atau bahkan manusia. Makanya saya butuh waktu lama untuk memperoleh kepercayaan dari mereka. Saya harus meyakinkan mereka kalau saya akan mendokumentasikan ritual keagamaannya sejujur mungkin. Pada akhirnya, saya bisa berkeliling Rusia bersama mereka. Saya memotret di beberapa tempat yang biasanya digunakan untuk perayaan hari besar. Banyak orang yang datang untuk merayakan. Saya mengunjungi beberapa darinya.

Bisa ceritakan hari pertama kamu dengan Rodnover?
Foto-foto di sini diambil saat saya pertama kali berjumpa dengan Rodnover pada Desember. Waktu itu mereka sedang merayakan Kolyada, festival kuno sebelum musim dingin dan salah satu dari hari besar utamanya. Mereka memberikanku lencana khusus supaya bisa pergi ke sana kemari untuk motret. Skala acaranya benar-benar mengejutkan. Anggota membuka toko selama acara, dan mereka menjual pakaian tradisional, makanan buatan sendiri, dan barang-barang yang sarat budaya lainnya. Mereka juga memainkan alat musik tradisional dan mengajarkan sejarah. Mereka bahkan punya majalah yang menerangkan kepercayaannya kepada siapa saja.

Kira-kira ada 300 orang dari seluruh Rusia yang menghadiri perayaannya, tak peduli seberapa jauh jarak mereka. Acaranya berlangsung sepanjang hari, tetapi bagian utamanya baru dimulai ketika hari sudah gelap. Mereka membuat api unggun besar dan berdiri melingkar. Mereka berlari memutari api unggun sambil melafalkan ritual. Pemandangan yang spektakuler. Saya benar-benar merasakan eratnya hubungan mereka.

Apa saja yang Rodnover utamakan dalam kepercayaan dan perayaannya?
Mereka sangat menghormati para leluhur, dan menjalin hubungan yang dalam dengan alam. Itu sebabnya perayaan Rodnover sangat berkaitan dengan musim. Bagi kaum Rodnover, perayaan seperti ekuinoks dan soltis adalah tradisi yang perlu dijaga, meskipun kebanyakan dari mereka hidup di perkotaan dan jarang pergi keluar. Mereka memiliki keyakinan bahwa alam dan dunia di sekitarnya dihuni oleh roh dan dewa. Rodnover memang melakukan persembahan, tapi bukan darah. Mereka biasanya cuma kasih roti, daging atau produk lainnya.

Kamu juga memfoto perempuan bergaun panjang. Apakah foto-foto ini mempunyai arti tersendiri?
Ada. Kaum Rodnover percaya kalau perempuan memiliki peran yang sangat istimewa karena mereka membawa kehidupan baru ke dunia. Dewi sangat penting dalam jajaran para dewa Rodnover.

Kamu tadi bilang kalau anggotanya datang dari berbagai tempat. Dari mana rata-rata Rodnover berasal?
Kaum Rodnovery berbeda dari pagan setempat yang tinggal di Siberia atau daerah Volga. Sebagian besar Rodnover tinggal di kota besar buat kerja dan mengejar pendidikan. Mereka tidak ada bedanya sama orang Rusia lainnya. Serius deh. Saya sampai mengabadikan seorang Rodnover di dekat gedung pencakar langit di Moskow untuk menunjukkan kalau dia warga Rusia biasa yang masih menghargai kepercayaan Rodnover.

Mengapa mereka pilih untuk menganut kepercayaan Rodnovery?
Kaum Rodnover bilang mereka ingin melindungi kepercayaan dan tradisi para leluhur. Mereka berpikir kalau agama Kristen merusak perkembangan negara Rusia kuno yang normal karena secara signifikan memengaruhi setiap aspek kehidupan di Rusia. Rodnover yakin kalau mereka menjaga bagian unik dari identitas Rusia.

Kaum Rodnover selalu dihubung-hubungkan dengan organisasi sayap kanan di Rusia. Pernahkah kamu bertemu dengan anggota yang menganut politik sayap kanan saat meliput?
Sama sekali tida. Komunitas yang saya liput tidak terlibat dalam kegiatan politik. Menghargai tradisi dan kepercayaan lebih penting buat mereka. Jadi, mereka apatis terhadap politik.

Bagaimana kamu membandingkan proyek ini dengan proyekmu sebelumnya yang juga menyoroti agama?
Beberapa tahun lalu saya pernah menulis tentang anak muda yang menganut Kristen Ortodoks Rusia. Sangat menarik untuk membandingkan keduanya. Banyak misteri dan kesalahpahaman yang menyelimuti kedua kelompok ini. Saya ingin memahami cara hidup mereka, apa yang mereka rasakan dan lakukan. Saya mau menggalinya lebih dalam dan bertemu dengan mereka secara langsung.

Wawancaranya dilakukan oleh Stephen Smit. Jangan lupa follow dia di Twitter, dan lihat hasil jepretan Pavel Volkov lainnya di Instagram.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE Australia.