Rosanah, warga Walanda Sunda Kampung Ciburuy di Garut.
Semua foto oleh penulis.

FYI.

This story is over 5 years old.

Fotografi

Kampung Satu-Satunya Dihuni Para Pewaris Sejarah Panjang Gen Albino Sunda

Penduduk Kampung Ciburuy, Garut, dijuluki 'walanda sunda' akibat pigmen unik dari warisan genetik leluhur. Sayangnya, keunikan mereka justru sesekali mendatangkan diskriminasi dari warga lainnya.

Warna kulit, di berbagai belahan dunia, kerap memicu diskriminasi. Tak peduli apakah kau hitam, coklat, atau malah putih. Tanya saja pengalaman sembilan orang dengan garis keturunan genetik albinisme di Kampung Ciburuy, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Saat ini terdapat sembilan pembawa gen albino di kampung Ciburuy, dari balita sampai orang dewasa. Ada Jajang Gunawan (3), Dewi Resmana (13), Lukman Hakim (4), Heri Agustin (15), Rosanah (17), Firman (40), Isur Suryana (41), dan Emak Entar (60). Warga sekitar menyebut mereka 'Walanda Sunda' alias orang Sunda yang kulitnya putih mirip pendatang dari Belanda pada masa kolonial dahulu. Mereka mengklaim sudah berada di Kampung Ciburuy selama 149 generasi. "Keluarga saya terkenal memiliki gen putih," kata Suryana, selaku juru kunci rumah adat Ciburuy, saat sebelumnya diwawancarai ABC.

Iklan

Sayangya, akibat kondisi pigmen yang unik, warga albino di Ciburuy mengalami diskriminasi. Keluarga mereka, yang tidak punya warna kulit serupa, turut mengalami diskriminasi. Rosanah salah satu korbannya. Dia memutuskan berhenti sekolah lantaran diganggu teman-teman sekelas akibat kulitnya yang seperti bule. "Saya sering diejek di sekolah. Saya suka kesal," ujarnya. Lebih buruk lagi, Rosanah mengaku tidak berani menikah, karena takut anaknya akan mewarisi gen albino sepertinya.

Kisah pahit lain dialami Dewi Resmana (13) yang menempuh pendidikan di SMP Persada dan masih duduk di bangku kelas 7. Dewi merupakan anak Suryana. Tak banyak bicara dan pemalu merupakan karakter Dewi, saat disapa ia hanya tersenyum.

Berbeda dengan adiknya Jajang Gunawan (3) yang juga albino tapi masih putih bersih, kulit Dewi sekarang cenderung memerah tersengat matahari. Dewi menjadi satu-satunya albino di sekolah. Tidak banyak bicara di rumah, ternyata juga menjadi lakunya saat di sekolah.

Ibu dari Dewi, Siti Rohmah (33) menjelaskan jika Dewi pernah enggan sekolah karena diejek temannya. Karena kesal, sempat dirinya ingin berhenti sekolah karena teman-teman di sekolah mengejeknya. "Malahan saya sempat cegat langsung dan saya marahi, sama-sama yang diciptakan Allah jangan saling ejek. Sekarang udah enggak diejek, mungkin karena sudah kenal," ceritanya dalam nada agak tinggi.

Bentuk ejekan dari teman Dewi terkait matanya yang keceng, seperti orang kelilipan saat terkena sinar matahari. Saat terjadi ejekan, pihak sekolah mencoba menasehati pelajar lain tidak lagi mengejek. "Dulu sering nangis balik sekolah, karena sering diejek. Katanya silau, matanya keceng kayak kelilipan karena silau," ungkapnya.

Iklan

Ayah Dewi, mengatakan saat ini tidak terlalu banyak ejekan terlontar pada anak-anak albino. Dirinya memaklumi bila anak-anak yang mengejek temannya penderita albino. "Namanya juga anak-anak, masalah kedewasaan. Masalah anak sudah tidak dihiraukan," ungkap Suryana. "Tapi kalau masalah orang tua yang tidak menerima apa adanya yang Tuhan berikan berarti mengejek seseorang sama saja mengejek sang pencipta."

1542363640658-WalandaSunda_Bukbisj-Candra-Ismeth-Bey-2

Albino adalah kondisi tubuh langka, tidak menular, dan diwariskan secara genetik. Albino mengalami kekurangan pigmen melanin pada kulit, rambut dan matanya. Mereka yang memiliki kondisi tubuh albino kemungkinan besar mewariskan hal tersebut pada anaknya. Kampung Ciburuy memiliki pembawa gen albino secara konsisten, lantaran desa sekian puluh tahun lalu sempat agak terisolir dari kampung sekitar, kendati jaraknya kini dari Kota Garut hanya 60 menit naik mobil. Alhasil, pembauran gen dengan penduduk luar desa tak banyak terjadi. Ketika warga dengan albinisme tercatat di Desa Pamalayan dan Siderang Datar, wilayah Garut lainnya, ternyata mereka masih keturunan penduduk Ciburuy.

Tidak ada warga Ciburuy yang bisa memastikan kapan keturunan mereka akan mewarisi gen tersebut. Suryana saja satu-satunya albino di keluarga. Istri dan anaknya memiliki kulit sawo matang serupa penduduk Sunda lainnya. Karena itu, mereka berharap tidak ada lagi diskriminasi dan gangguan. Semua ini merupakan anugerah. Ai Rosmiati, anak perempuan Suryana yang kini berusia 14 dan tidak memiliki kulit putih, justru merasa bangga pada sang ayah.

Iklan

"Saya bangga dengan ayahku karena dia unik."

1542363682346-WalandaSunda_Bukbisj-Candra-Ismeth-Bey-3
1542363716403-WalandaSunda_Bukbisj-Candra-Ismeth-Bey-5
1542363985461-WalandaSunda_Bukbisj-Candra-Ismeth-Bey-4
1542364057879-WalandaSunda_Bukbisj-Candra-Ismeth-Bey-9
1542364024650-WalandaSunda_Bukbisj-Candra-Ismeth-Bey-8