FYI.

This story is over 5 years old.

Dokumenter VICE

Perkenalkan Nyango Star: Boneka Apel Mirip Doraemon yang Jago Main Drum Metal

Dia bukan sekadar boneka apalagi badut. Nyango Star adalah maskot yang diharapkan bisa menggerakkan roda perekonomian kota

Di Indonesia, boneka raksasa atau orang berkostum sering kita temui di alun-alun atau tempat-tempat wisata di mana banyak bocah dan ortu-ortu muda berkerumun mencari hiburan. Biasanya mereka mejeng saja meladeni orang-orang yang mengajak foto ramean atau juga selfie.

Tapi di Jepang, maskot — juga disebut sebagai “yuru-chara” — mewakili kepolisian, restoran, dan bahkan program-program pemerintah, misalnya kampanye untuk kesadaran akan pemeriksaan hepatitis atau keamanan mengemudi mobil.

Nyango Star adalah salah satu yuru-chara terpopuler di Jepang. Nyango merupakan sebuah apel yang telah dirasuki roh kucing mati dan jago main drum. Dia imut banget, tapi juga metal banget.

Dan tahun lalu, Nyango menjadi terkenal secara global ketika sebuah video darinya menjadi meme. Sekarang Nyango diberi tugas memperbaiki ekonomi sebuah kota di Jepang yang populasi menurun dengan cepat. Jepang itu penuh yuru-chara, dengan lebih dari 1.500 tokoh resmi. Saking banyaknya maskot di prefektur Osaka, ada ancaman beberapa dari mereka harus di-’pensiunkan’ oleh pemerintah pada 2014. Namun, populasi manusia di Jepang menurun dan bertambah tua dengan cepat, terutama di kampung halaman si Nyango, Kota Kuroishi, sebuah komunitas pertanian terpencil yang terletak di prefektur Aomori di Jepang utara. Populasi di kota tersebut menurun dua kali lipat angka rata-rata nasional, sembari generasi tua meninggal dan generasi muda bermigrasi ke kota.

Yuru-chara sangat menguntungkan bagi kotamadya seperti Kuroishi, karena selain menjadi sumber kebanggaan kawasan, mereka membantu mempromosikan turisme dan menghasilkan pendapatan. Oleh karena itu, walikota Kuroishi, Ken Takahi, percaya bahwa Nyango Star bisa menyelamatkan ekonomi kota tersebut. VICE News pergi ke Jepang untuk bertemu dengan maskot ini dan tim manajemennya demi mengintip kebudayaan yuru-chara.