Ilustrasi oleh Sarah Palmer
Gangguan kejiwaan yang dulu dikenal sebagai “multiple personality disorder” kini punya nama baru, Dissociative Identity Disorder, atau DID. saat ini diperkirakan 0,01 hingga 1 persen populasi manusia di Bumi mengidap 'kepribadian ganda'. Kendati begitu, rupanya para ilmuwan belum satu kata mengenai DID.Seperti yang dijelaskan oleh penulis Tonic, Shayla Love dalam artikelnya, sejarah DID penuh dengan karangan yang dibangun dari ingatan yang keliru. Bahkan ada pengidap yang dipengaruhi ajaran kultus penyembahan setan. Saking rancunya sejarah dan pemahaman atas DID, situs kesehatan sekelas WebMD dalam satu artikelnya memampang satu subbagian seperti ini: Apakah Dissociative Identity Disorder Benar-Benar Nyata?"Sampai hari ini, hanya sebagian orang di komunitas ilmiah yang percaya DID adalah gangguan jiwa betulan. Sisanya menganggapnya sebagai gangguan yang disebabkan oleh sugesti dan cerita-cerita seram yang menghantui pengidapnya.Praktisi kesehatan tak bermaksud menyepelekan penderitaan para pasien DID. Masalahnya, mereka juga tak pernah sepakat tentang muasal kondisi yang diidap oleh pasien dengan kepribadian ganda tersebut. Konflik pemahaman seperti ini berimbas pada cara kita memperlakukan dan merawat pengidap DID.Beberapa waktu lalu, kami mengundang Love untuk menjadi tamu dalam The VICE Guide To Right Now Podcast guna mengupas tuntas sejarah DID yang kelam. Rekaman penjelasan Love bisa didengar di tautan di bawah ini.Kalian bisa mendengarkan The VICE Guide to Right Now Podcast lewat Acast , Google Play , Apple Podcasts , Stitcher , atau situs biasa kamu menyimak podcast kesayanganmu.Artikel ini pertama kali tayang di VICE US.
Iklan