Sneaker Kolaborasi Harry Potter x Vans
Sumber foto dari  Warner Bros
Terjebak Nostalgia

Sneaker Kolaborasi Harry Potter x Vans Seru Sih, Tapi Telat 20 Tahun Jadi Terasa Norak

Cerita populer dari masa remaja dulu terus saja dikapitalisasi jadi merchandise untuk memeras uang kita demi nostalgia.

Vans baru saja mengumumkan rencana merilis koleksi bertema Harry Potter. Desain sneaker edisi khusus itu akan terinspirasi emblem Ravenclaw, Gryffindor, Hufflepuff dan Slytherin, Tentu saja para penggemar serial Harry Potter langsung heboh.

Tapi saya sih enggak.

"Vans dan HARRY POTTER berkolaborasi demi menciptakan koleksi sepatu, pakaian, dan aksesoris ajaib untuk para penyihir sekaligus muggle," demikian keterangan di situs Vans. Untuk ukuran kolaborasi resmi, Vans bahkan santai saja menulis Muggle dengan huruf M besar. Merek ini tampaknya cuma peduli setengah hati saja sama fandom Harry Potter.

Iklan

Gini, perlu saya jelasin dulu. Saya enggak bermaksud bersikap snob dan paling ngerti soal Harry Potter. Mau kolab sama brand lain juga bodo amat.

Seperti banyak generasi milenial lain, aku tumbuh dewasa membaca buku-buku karangan J.K Rowling. Bahkan aku dulu sempat berusaha memirip-miripkan gaya sama Harry pas usiaku delapan tahun. Aku pakai ransel Gryffindor ke sekolah sampai usiaku dua belas. Nama kucingku Albus! Gokil ya. Aku tuh Potter-mania betulan.

1555964693076-pjimage

Penulis artikel ini di foto kiri; Daniel Radcliffe muda di sebelah kanan. Mirip kan?!

Masalahnya, kolaborasi ini bermasalah. Aku enggak setuju dengan kolaborasi ini karena aku khawatir bahwa serial buku ini, yang sudah berusia 22 tahun, bakal terlalu lapuk meyesuaikan diri dengan budaya merch.

Urban Outfitters memang sampai sekarang masih menjual kaos rajut "Hogwarts", tapi saat sebuah merek skating terkemuka kayak Vans ikut-ikutan bikin sneaker Harry Potter, dan telat dua puluh tahun, rasanya kok agak norak ya. Enggak jelas juga siapa demografi yang disasar. Kalau Potter-mania garis keras, rata-rata udah mendekati 30 tahun usianya. Emang masih cocok?

Kalau enggak percaya, lihat aja sepatu low-top "The Boy Who Lived", semacam prototipe untuk koleksi sneaker penggemar Harry Potter.

Kamu yakin, kalau kamu pakai sepatu ini pas ketemuan sama orang dari Tinder, orangnya bakal mau ketemuan lagi? Rasanya sih, kita cuma diperas supaya tetap terjebak sama nostalgia.

Artikel ini pertama kali tayang di GARAGE