Serba-Serbi Kencan

Lakukan Langkah-Langkah Ini Jika Kencan Tindermu Gagal Total

Kapan waktu tepat meninggalkan gebetan Tinder yang hobinya ngebatalin kencan?
AN
Diterjemahkan oleh Annisa Nurul Aziza
Jakarta, ID
perempuan menangis sambil pegang hp dan tisu
Ilustrasi via pexels

Pada 1997 silam, Oprah Winfrey merenungkan pelajaran berharga yang dia petik dari Dr. Maya Angelou saat mewawancarai penyair kondang tersebut dalam acara TV-nya. “Ketika manusia menunjukkan sifat aslinya, maka percayalah mereka memang seperti itu wataknya.” Hal ini tentu bisa diterapkan kapan saja. Tapi, apakah juga berlaku bagi cowok Tinder? Mereka juga manusia (meski belum pernah ketemuan), kan?

Aku sering memikirkan omongan Oprah akhir-akhir ini, karena cowok yang aku kenal dari Tinder habis membatalkan rencana kencan kami. Ini sudah kali keempat dia mengurungkan niatnya. Dia dan situasinya benar-benar membuatku jengkel, tapi aku justru paling kesal sama diri sendiri. Aku naksir banget sama dia, makanya aku terus-terusan memberinya kesempatan ‘kedua’ meski dari awal dia sudah menunjukkan tanda-tanda ogah ketemuan sama aku.

Iklan

Aku mulai membatin kalau sebenarnya akulah yang salah. Gagal kencan sampai empat kali berturut-turut memang menyebalkan, tapi mungkin doi enggak memikirkan hal yang sama saat membatalkan tanpa minta ganti hari. Aku akhirnya menghubungi dia lagi buat mendengar penjelasannya, tapi dia enggak membalas chatku. Enggak heran, sih. Waktu itu aku sudah keburu bilang “enggak usah chat lagi, deh.”

Akhirnya, aku mengira-ngira alasan dia membatalkan kencan. Mungkin dia gugup, atau bisa jadi batalin kencan semacam kink-nya.

“Kayaknya bukan kink,” kata Gregory Wawa, seorang DJ di Brooklyn yang main Tinder buat bertemu orang baru. “Mungkin dia cemas atau punya masalah komitmen. Aku rasa dia punya niat mulia untuk ketemuan sama kamu, tapi dia malah panik saat harinya semakin dekat.”

Bisa jadi, tapi bergaul dengan orang queer mengajarkanku kalau gangguan kecemasan enggak bisa dijadikan alasan bikin orang bete dan kesal. Mungkin aku melakukan hal serupa kepada para pembaca sekalian, tapi ya mau gimana lagi! Dia membatalkan sekali, terus aku kasih kesempatan lain. Eh, dia malah melakukannya lagi dan lagi! Seharusnya aku cukup bijak untuk langsung berhenti ngejar-ngejar dia dari awal, tapi masalahnya… kapan waktu yang tepat? Setelah gagal kencan pertama kalinya? Yang kedua atau ketiga?

Kontributor Quora Patricia Abbott pernah menjawab soal ini tahun lalu. Menurutnya, kita bisa memberikan kesempatan kedua. “Kalau dia masih batalin juga, kita tinggalin saja!”

Iklan

Pengguna di subreddit r/datingoverthirty malah lebih galak lagi. “Aku juga pernah diginiin tahun lalu,” tulis RandomAmericanGirl kira-kira setahun lalu. “Dia beralasan. Aku kasih kesempatan lagi. Dan tahu apa yang terjadi? Sama saja kayak waktu itu. Aku menyerah dan nge-ghost dia pas coba menghubungiku.” Pengguna captnunderpants juga memberikan kesempatan kedua. “Aku biasanya kasih mereka kesempatan kedua. Aku tinggalin kalau dia minta batal atau ganti hari lagi.”

Teman-teman dan rekan kerjaku pun sependapat. “[Aku kasih] kesempatan kedua, tapi enggak akan ada kesempatan lain setelah itu,” tutur Hannah Smothers, penulis senior VICE. “Kalau pas demen-demennya saja enggak ada respons baik, bagaimana nanti kalau sudah bosan?”

Oke, baiklah. Aku rasa aku punya jawabannya sekarang. Kalau gebetan Tinder membatalkan kencan di hari H tapi kamu masih mau ketemuan sama doi, biarkanlah dia mencoba lagi. Kalau enggak ada perubahan setelahnya, mending cari gebetan lain, gih!

Follow Harron Walker di Twitter.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE US.