Airbnb

Kota-Kota Besar Eropa Tengah Bersatu Memerangi Airbnb

Sejumlah wilayah di Eropa memanfaatkan momen Covid-19 untuk mengatur ulang konsep rumah hunian, agar tidak bisa disewakan ke aplikasi macam Airbnb.
Bisnis Airbnb makin dibatasi di kota-kota besar Eropa Paris Amsterdam London Lisbon
Konsep rumah hunian yang diubah jadi losmen sewaan murah buat turis. Foto via Getty Images

Sebelum pandemi corona menyerang, Airbnb berada di masa kejayaannya. Semakin banyak wisatawan beralih ke platform sewa penginapan tersebut, karena jauh lebih bebas dan menawarkan sensasi layaknya warga lokal—tak seperti ketika mereka menginap di hotel.

Tapi kini, kalian mungkin tak bisa semudah dulu menyewa apartemen atau rumah dari aplikasi ketika berkunjung ke Eropa. Pasalnya, sebagaimana dilansir New York Times, “banyak kota di Eropa berusaha mengakhiri pasar sewa jangka pendek dan menghidupkan kembali pasar perumahan jangka panjang.”

Iklan

Terlepas dari maraknya Airbnb, bisnis penginapan ini sering mendapat penolakan di seluruh dunia. Di sejumlah kota besar di Eropa seperti Barcelona dan Athena misalnya, banyak terpampang spanduk dan grafiti berisikan anti-turis dan anti-Airbnb. Lebih jauh lagi, layanan online ini dinilai merusak daya tarik lokal suatu tempat. Edinburgh dijuluki “Kota Kelahiran Harry Potter”, tapi sekarang sensasinya berbeda sejak homestay milik Airbnb menjamur di sana.

NYT melaporkan upaya memberangus Airbnb dilakukan dengan berbagai cara. Pemerintah kota Lisbon mengambil alih apartemen kosong dan menyewakannya sebagai rumah subsidi, dan Barcelona tertarik mengikuti jejak mereka. Amsterdam tak segan-segan melarang penginapan untuk liburan di pusat kota bersejarah. Berlin mengancam akan menindak tegas Airbnb dan platform sejenis lainnya “yang tidak mematuhi peraturan dan hukum”.

Wali kota Paris Anne Hidalgo berjanji akan mengadakan referendum mengenai pembatasan masa sewa tahunan untuk properti semacam penginapan Airbnb. Tujuannya yaitu agar pemilik rumah tidak mendaftarkan properti mereka pada pasar sewa. “Ada sekitar 30.000 rental sejenis Airbnb di Paris. Sudah waktunya merebut kembali tempat-tempat tersebut,” tutur Hidalgo pada Juli.

Sementara itu, Airbnb merasa sudah mematuhi peraturan. “Mereka menetapkan peraturan, dan kami mematuhinya. Kami selalu terlibat dalam pembicaraan seputar regulasi. Pemerintah lokal yang akan mengambil keputusan,” Patrick Robinson, direktur kebijakan publik Airbnb untuk sektor Eropa, Timur Tengah dan Afrika, memberi tahu NYT.

Memberantas Airbnb adalah ide bagus, setidaknya untuk Eropa. Apabila langkah ini berlaku di seluruh Inggris, harga sewa rumah bisa turun. Di Irlandia, kerugian yang dialami Airbnb terkait Covid-19 berdampak positif bagi pasar sewa Dublin. Banyak apartemen tersedia untuk dikontrak, dan harga sewanya juga turun. Entah seberapa lama tren ini akan bertahan, tapi hasil penelitian yang dilakukan Juli lalu menunjukkan harga sewa di London menjadi lebih murah karena alasan serupa.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE News