meme

Kim Jong-un Dijadikan Target Meme 'Pemanggul Peti Mati' Ghana oleh Netizen Global

Meme para pemanggul peti, biasa disebut 'pallbearers', dipakai netizen merespons ketidakpastian kabar seputar sang diktator Korea Utara yang dirumorkan meninggal.
Kim jong-un jadi korban meme pemanggul peti mati pallbearers Ghana
Foto Kim Jong-un dari Korean Central News Agency

Meme pemanggul peti mati Ghana masih tetap viral sepanjang tiga bulan terakhir. Kehadiran mereka menandakan kematian, tapi untuk ditertawakan. Makanya desas-desus Kim Jong-Un meninggal sangat cocok menggambarkan memenya. Para pengguna medsos, dari berbagai negara, percaya pemimpin Korea Utara sebenarnya sudah tutup usia—atau kesehatannya semakin memburuk—tetapi Pyongyang terus membantahnya.

Walaupun sarat akan kematian, meme “Pallbearers” digandrungi netizen dunia karena menghibur dan mudah dimengerti. Ketika sekelompok lelaki berjas hitam muncul, itu berarti seseorang bakalan meninggal.

Iklan

Warganet biasanya menggabungkan meme ini dengan cuplikan orang ceroboh yang hampir menghabisi nyawanya sendiri. Namun kini, meme tersebut memiliki format baru. Para pembawa jenazah mengikuti akun (parodi) Kim Jong-un di Twitter atau Facebook karena sebentar lagi dia akan meninggal.

Dalam video ini, para pembawa jenazah Ghana akan mendekati seseorang jika malas mencuci tangan dan tidak pakai masker saat keluar rumah:

Meme Pallbearers Kim Jong-un kira-kira mengikuti versi ini. Korut bersikeras kepala negara mereka masih hidup, sedangkan seluruh dunia sepakat dia sudah tiada.

Kalau dia beneran sudah meninggal dan dikubur, maka meme ini tak ada gunanya lagi. Berhubung informasinya masih simpang-siur, netizen bisa bermain-main dengan video pembawa jenazah menari diiringi lagu “Astronomia”-nya Tony Igy.

Meme semacam Pallbearers menunjukkan kita masih bisa tertawa, bahkan di saat dunia penuh ketidakpastian dan hal-hal mengerikan. Kita berhak bersenang-senang, seenggaknya sampai para pemanggul peti mati Ghana menghampiri kita.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE US