Bos Mafia Cosa Nostra Bikin Geger Karena Gigit dan Telan Jari Sipir Penjara

Media massa Italia menyatakan Giuseppe Fanara yang sudah berusia 60 tahun tak gentar dikeroyok tujuh sipir saat terjadi insiden gigitan jari tersebut.
Jamie Clifton
London, GB
Bos Mafia Cosa Nostra Giuseppe Fanara Gigit dan Telan Jari Sipir Penjara
Salah satu kondisi penjara berpengamanan ketat di Italia. Foto oleh SFM Press Reporter / Alamy Stock Photo

Seorang petinggi jaringan mafia Sisilia memicu kehebohan di Italia. Media setempat melaporkan kriminal berusia 60 tahun itu menyerang sipir, bahkan menggigit jari salah satu petugas hingga putus dan menelannya.

Insiden tersebut terjadi di Lapas Rebibbia, Ibu Kota Roma bulan lalu, namun baru diberitakan awal September 2020. Giuseppe Fanara, sang don dari jaringan Cosa Nostra itu diperiksa selnya seperti biasa oleh tim gabungan sipir. Namun tanpa sebab jelas dia menyerang tujuh petugas lapas. Menurut laporan surat kabar Il Messagerro, salah satu sipir tergigit jari tangan kanannya oleh Fanara yang mengamuk.

Iklan

Fanara menjalani hukuman seumur hidup dan baru mendekam di lapas Rebibbia selama sembilan tahun terakhir. Jaksa Penuntut di Roma, yang menangani kasus penyerangan sipir ini, menyatakan potongan jari sang sipir tidak berhasil ditemukan di TKP saat pemeriksaan ulang. “Jaksa tersebut menyimpulkan kalau jari tersebut ditelah oleh [Fanara],” tulis Il Messagerro.

Selain menggigit jari seorang sipir sampai putus, bos mafia gaek itu tak ragu menyerang enam sipir lain memakai gagang sapu. Saksi mata menyatakan sang don berteriak kencang, “akan kugorok leher kalian seperti babi di penjagalan.”

Kasus penyerangan sipir oleh narapidana bekas mafia ini cukup langka, mengingat mereka biasanya ditaruh di penjara yang amat ketat. Fanara, seperti kepala keluarga mafia kelas kakap lain, dipantau terus agar tidak bisa mengendalikan bisnis dari dalam sel. Tahanan sepertinya akan diperiksa rutin, sehingga tidak bisa menyelundupkan ponsel, bertukar pesan dengan petinggi mafia lain lewat perantara kurir di penjara, serta dilarang mengirim dan menerima uang dari luar atas alasan apapun.

Akibat insiden ini, Fanara kini dipindah ke lapas dengan pengamanan jauh lebih ketat di kawasan Sardinia. Selain hukuman penjara seumur hidup yang tentu masih harus dijalani sampai dia mati, Fanara kini dikenai tuntutan baru penganiayaan serta tidak bersikap kooperatif di hadapan petugas.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE News