Tiongkok

NASA: Rover Mars Tiongkok Sudah Lama Gak Bergerak

Robot penjelajah Zhurong milik Tiongkok berada dalam posisi yang sama sejak September lalu.
Hasil jepretan pengorbit NASA memperlihatkan posisi rover Zhurong (bagian dilingkari) tidak pernah berubah sejak September 2022. Foto: NASA/JPL/Universitas Arizona
Hasil jepretan pengorbit NASA memperlihatkan posisi rover Zhurong (bagian dilingkari) tidak pernah berubah sejak September 2022. Foto: NASA/JPL/Universitas Arizona

Robot penjelajah (rover) Mars milik Tiongkok, Zhurong, tidak bergerak sejak September lalu. Hal ini terungkap lewat gambar yang dirilis NASA baru-baru ini.

Wahana antariksa itu bertenaga surya, sehingga harus melalui masa hibernasi ketika belahan utara Planet Merah dilanda musim dingin ekstrem mulai 18 Mei 2022. Selama musim dingin, suhu permukaan Mars dapat turun hingga minus 125 derajat Celsius. Badai pasir juga menyelimuti planet.

Iklan

Zhurong diperkirakan aktif kembali pada Desember, tepat saat kawasan yang dijelajahi rover memasuki musim semi. Tapi dari hasil tangkapan Mars Reconnaissance Orbiter yang dipublikasikan 21 Februari lalu, belum terlihat tanda-tanda robot penjelajahnya bergerak terhitung 7 Februari kemarin. 

Badan rover ini tampak ketutupan debu, yang menghambat kinerja panel surya mengumpulkan energi matahari sebagai penggerak.

Sebetulnya, panel surya Zhurong sengaja didesain menyerupai sayap kupu-kupu supaya tidak ada pasir yang menumpuk. Debu akan luruh begitu panelnya “dikepakkan”. Namun, fitur ini hanya berfungsi saat rovernya aktif.

“Mari kita tunggu hingga musim kemarau tiba. Suhu permukaan akan naik, dan rover bisa mendapatkan sinar matahari lagi,” tutur Yi Xu, Lektor Kepala Institut Ilmu Antariksa di Universitas Sains dan Teknologi Makau, saat dihubungi VICE World News. Yi dan rekan-rekan penelitinya rutin memantau data radar Zhurong guna mempelajari evolusi permukaan Mars.

“Siapa tahu, rover dapat beroperasi kembali begitu baterainya penuh,” imbuhnya.

Badan Antariksa Nasional Tiongkok sampai saat ini belum buka suara apakah Zhurong masih dapat dioperasikan atau tidak. Padahal, Tiongkok habis memperingati dua tahun sejak misi Mars pertamanya, Tianwen-1, berhasil diluncurkan.

Iklan

Lembaga itu menerangkan September lalu, Zhurong akan otomatis beroperasi setelah energi yang terkumpul melebihi 140 watt, serta suhu komponennya naik hingga -50 derajat Celsius. Namun, berdasarkan kabar terakhir yang dikutip South China Morning Post awal tahun ini, rover tak kunjung mengirim sinyal ke Bumi. Muncullah dugaan Zhurong diselimuti debu akibat badai pasir.

Suksesnya pendaratan Zhurong pada Mei 2021 menjadikan Tiongkok negara kedua yang mengerahkan robot penjelajah di permukaan Mars setelah Amerika Serikat. Zhurong memenuhi masa hidupnya selama tiga bulan.

Menurut media lokal, rover ini telah mengirim file hampir 1,5 GB yang berisi bukti-bukti Mars pernah dialiri air. Temuannya memunculkan teori cekungan besar yang ditemukan di Utopia Planitia, dataran luas di belahan utara Mars, dulunya laut.

Zhurong juga mempelajari komposisi permukaan, karakteristik tanah Mars yang bernama regolith, serta lapisan batuan dan es yang mendasarinya. Data radar rover yang mampu menembus tanah memberikan gambaran seperti apa struktur kawah dan lereng yang terdapat di kawasan tersebut.

Rover ini dikabarkan sempat menghilang dari peredaran sekitar Oktober 2021. Tim astronom tidak dapat melacak aktivitas Zhurong karena planet Mars berada sejajar dengan Matahari dan Bumi kala itu.

“Kami percaya diri Zhurong mampu beroperasi dengan baik,” ujar Jin Shengyi, wakil kepala desainer subsistem teleoperasi Akademi Teknologi Antariksa Tiongkok pada Oktober 2021. “Kami sudah mempertimbangkan semua kemungkinan yang dapat terjadi ketika mendesain rover itu.”

Follow Rachel Cheung di Twitter dan Instagram.