VICE K-Pop

Riset Terbaru Ungkap Uang yang Biasa Dihabiskan Penggemar K-Pop Demi Idolanya

K-Poppers rata-rata hobi mengumpulkan bonus "photocard" yang ada di album. Nominal uang dibelanjakan ARMY atau ONCE di Asia Tenggara buat hobinya jadi dua teratas.
rata-rata harga merchandise K-Pop yang dibeli penggemar K-Pop Asia Tenggara
Foto oleh Wee Li Shyen dan Valerie*

Tak ayal lagi, K-Poper adalah fandom paling berdedikasi di dunia. Mereka rela melakukan segalanya untuk mendukung sang idola. Nge-spam linimasa tentang grup kesukaan mereka supaya bisa jadi trending topic. Nonton konsernya di luar negeri. Banyak juga bahkan yang sampai menghabiskan uangnya untuk beli merchandise. Intinya, menjadi penggemar K-Pop tidaklah murah.

Situs perbandingan harga e-commerce iPrice melakukan riset untuk memantau kebiasaan belanja K-Poper, dan hasilnya membuktikan mereka memang sangat royal kepada idolanya. 

Iklan

iPrice mengumpulkan data dari ratusan toko di Asia Tenggara dan Hong Kong, lalu membandingkan berapa banyak uang yang dihabiskan penggemar Blackpink, TWICE dan BTS untuk membeli merchandise, album, EP dan konser tiket berdasarkan harga rata-rata.

Diasumsikan bahwa penggemar membeli setidaknya satu merchandise per kategori (seperti light stick, photocard atau kaus), semua album, dan menghadiri setidaknya satu konser per tahun.

BTS dianggap sebagai boyband terbesar di dunia, sedangkan Blackpink dan TWICE adalah dua girlband Korea terpopuler saat ini.

Penggemar BTS atau ARMY menjadi fanbase yang paling rajin membelanjakan uangnya. Mereka menghabiskan kira-kira 1.422 Dolar (Rp20 juta) untuk beli merchandise, 15 album dan ep dan menonton konser setidaknya sampai lima kali.

Sebagai perbandingan, anggota fanbase TWICE “ONCE” bisa membelanjakan sekitar $824 (Rp12 juta) untuk mengoleksi merchandise dan 14 album, serta menonton konser mereka empat kali. Sementara itu, Blinks menghabiskan setidaknya $665 (Rp9,3 juta) untuk melengkapi koleksi dan nonton konser Blackpink. Debut pada 2016, girlband satu ini baru mengeluarkan lima album dan EP. Mungkin ini alasannya mengapa Blinks bisa berada di posisi terakhir.

Penggemar K-Pop hobi mengumpulkan bonus photocard. Biasanya foto satu anggota akan disisipkan dalam setiap album, sehingga penggemar terdorong membeli lagi untuk melengkapi koleksi fotonya atau sampai mendapatkan foto bias mereka. Beberapa membeli langsung photocard dari reseller online.

Iklan

Wee Li Shyen adalah penggemar berat BTS. Perempuan 20 tahun ini sudah mengeluarkan setidaknya 747 Dolar atau setara Rp10 juta untuk membeli barang printilan BTS. Dia menonton konser idola di Singapura tahun lalu. Setelah itu, Wee juga membeli semua album mereka dan aksesori seperti light stick dan boneka plushie. Dia bahkan punya “altar” khusus di kamar untuk memajang koleksi BTS miliknya, yang di antaranya adalah kaleng Coca Cola dengan wajah anggota BTS.

Menurutnya, mengoleksi merchandise BTS adalah hobi yang sangat memuaskan dan menyenangkan.

“Kalian akan merasa lebih terhubung dengan penggemar lain, sekaligus mendukung band dengan membeli merchandise mereka,” tuturnya. “Setiap orang punya hobinya masing-masing. Kalau saya paling hobi mengoleksi merch BTS.”

Perekonomian Korea Selatan sangat terbantu oleh industri K-pop dalam beberapa tahun terakhir. Berkat boyband dan girlband ini, semakin banyak orang tertarik membeli barang kekoreaan, belajar bahasanya, dan berkunjung ke sana.

Tahun lalu, BTS dilaporkan menyumbang hampir lima miliar Dolar (Rp70 triliun) terhadap PDB Korsel, menempatkan mereka pada posisi yang setara dengan perusahaan besar seperti Samsung, Hyundai dan Kia.